Awas…!!! Tukang Palak Gentayangan di Kantor Satpas



AKP Yuli Purnomo
Kasat Lantas Polres Malang
Minimnya pengawasan mengakibatkan gerak-gerik premanisme leluasa
Malang, SMN
Kantor eks Mapolwil Malang yang berdiri kokoh dengan area lahan sangat luas berdiri di pinggir jalan poros Malang-Surabaya kini sudah berubah fungsi menjadi kantor SATPAS sejak tanggal 20 Oktober 2010 yang lalu. Luas area yang sangat memadai untuk melakukan test drive, ujian teori didukung oleh ruangannya yang sejuk ber-AC, bersih, pelayanan memuaskan termasuk juga adanya area parkir yang terletak di belakang gedung.
Tapi sayang semua fasilitas pelayanan yang baik dan area yang memadai tidak dibarengi dengan pengawasan yang bisa membuat masyarakat pemohon SIM (Surat Izin Mengemudi) merasa nyaman. Pasalnya banyak masyarakat pemohon SIM mengeluh dengan adanya orang yang bisa menguruskan SIM super cepat alias lewat jalan tol tanpa melalui ujian. Dan yang bikin masyarakat pemohon resah karena uang sudah ditarik duluan dengan harga melampaui batas ketentuan tapi ujung-ujungnya mereka (calo) tidak bisa mewujudkan janjinya karena petugas pelayanan SIM tidak menerima kepengurusan SIM melalui jalan tol
Menurut salah satu pemohon SIM yang tidak mau disebut namanya mengatakan , saya pernah pada suatu hari datang ke kantor SATPAS untuk menguruskan SIM anak saya, tapi belum masuk ke kantor SATPAS saya dicegat oleh orang yang kebetulan pada waktu itu saya naik sepeda motor dipaksa disuruh parkir di area luar kantor SATPAS denagn alasan di dalam hanya digunakan untuk parkir mobil. Sayapun menurut. Selangkah kemudian saya juga ditawari kalau mereka bisa menguruskan SIM dengan proses cepat atau lewa jalan tol. Transaksipun terjadi dengan kesepakatan harga Rp 450 ribu. Kemudian uang beserta berkas-berkas sudah dibawa masuk kedalam. Silahkan bapak tunggu disini, akan saya uruskan dulu, bapak tahu beres saja.” Ungkap si calo.
Sejurus kemudian dengan memberikan kepercayaan penuh si pemohon SIM ini akhirya bersedia menunggu dan berharap SIM bisa segera jadi. Daripada saya harus bolak-balik menyita waktu karena rumah saya jauh kan enak kalau ada yang mau nolong ngurus lewat jalan tol.” Kata narasumber.
Tak lama kemudian si calo ini keluar menemui si pemohon. Alangkah terkejutnya ternyata si calo ii keluar sambil masih menenteng map berkas. Dengan entengnya si calo ini nyeletuk, “ pak petugas tidak mau menerima kepengurusan SIM lewat jalan tol. Kemudian bapak pemohon SIM ini tidak marah dan menerima alasan seperti itu. Tapi betapa terkajutnya manakala dia dimintai uang kerugian Rp 25 ribu sebagai ganti waktu yang terbuang untuk wira-wiri mengurus SIM. Karena si pemohon rupanya orangnya sabar maka dia mengalah memberikan uang Rp 25 ribu kepada si calo.
Modus operandi ini sangat merugikan para pemohon SIM dan mencoreng korps kepolisian khususnya SATLANTAS Polres Malang. Mau tidak mau petugas harus segera menindak tegas para preman yang berkedok calo kalau tidak ingin nama baik korps SATLANTAS lebih tercoreng di mata masyarakat.
Para preman yang berkedok calo SIM dan jukir di area luar kantor SATPAS Polres Malang setiap harinya beroperasi mencari mangsa. Mereka tidak peduli orang tua, laki-laki, maupun perampuan. Ini adalah salah satu bentuk premanisme yang terjadi di sekitar kepengurusan SIM. Masih ada lagi contoh tindakan premanisme yang terjadi di area parkir luar kantor SATPAS. Area parkir liar tanpa izin, jukirnya bertampang preman, tidak ramah, tarif parkirnyapun mahal, yaitu Rp 2000,-.
Ini contoh kejadian yang dialami oleh seorang wartawan media cetak pada saat lounching kantor SATPAS Polres Malang. Si wartawan ini karena datang terlambat untuk liputan acara dan kebetulan parkiran di dalam kondisi sudah penuh maka wartawan ini memutuskan untuk parkir kendaraannya di luar area kantor dengan tarif yang tertera di karcis sebesar Rp. 2000,-. Namun ketika ditanya pada si jukir kenapa tarifnya kok mahal?” dengan enteng jukir menjawab, kita juga setoran ke orang dalam (polisi) mas.”
Sementara itu salah satu jukir yang berada di dalam area SATPAS yang tidak mau disebutkan namanya juga ikut menyuarakan isi hatinya. Kondisi parkiran kami sepi tidak seperti area parkir yang di luar mas. Itu karena para pemohon SIM yang mau mau parkir masuk di dalam khususnya kendaraan roda dua, mereka banyak yang dicegati supaya mau parkir di area luar. Jukir yang ada di luar memberi alasan kepada pemohon SIM kalau area parkir yang di dalam khusus untuk parkir mobil. Kalau begitu caraya, kami bisa sepi mas.” Kami sangat berharap kepada petugas yang berwenang supaya bisa segera menuntaskan permasalahan ini mas,” kata jukir.
Kasat Lantas Polres Malang AKP Yuli Purnomo ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya mengenai tindakan premanisme di area kantor SATPAS mengatakan, pihak kami sudah melakukan peringatan kepada mereka karena membuka lahan area parkir di jalan poros tidak diperbolehkan oleh Dishub dan Satpol PP. tapi rupanya malah mengajak perang petugas,” ungkap Yuli Purnomo.
Maka dari itu secepatnya kami akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini supaya masyarakat tidak menjadi korban premanisme, juga demi menjaga nama baik korps kepolisian.” Pungkas Yuli.  (Sum)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Awas…!!! Tukang Palak Gentayangan di Kantor Satpas"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA