CV. GETAH BUANA, Pusat Penanaman dan Pembibitan Karet Alam

SUARA MEDIA NASIONAL
CV. Getah Buana merupakan Pusat Penanaman dan Pembibitan Karet Alam yang memiliki wilayah tanam meliputi : Kec. Kampak Kec. Suruh Kec. Dongko Kec. Panggul  Kab. Trenggalek, Kec. Besuki, Kec. Sendang Kab. Tulungagung & sekitarnya.
CV. Getah Buana adalah salah satu bidang usaha yang telah bekerjasama dengan CV. Tani Sejahtera Pangan dan bidang usaha Awang Group yang bergerak di bidang penanaman & penyediaan bibit unggul bersertifikat, karet alam okulasi.
CV. Getah Buana sebagai pilot project khususnya bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek, JATIM. Dalam bidang penanaman karet alam okulasi, bekerjasama langsung dengan masyarakat yang menggunakan sistem bagi hasil yaitu 50:50.

Foto bersama direktur CV. Getah Buana
dengan petani saat pembagian bibit pohon karet
Allah SWT menciptakan langit & bumi, alam luas terbentang sebagai tanda-tanda kekuasaannya sekaligus sebagai sumber kekayaan dan penghasilan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini. Maka dari itu banyak orang-orang bijak berpendapat. "Kesejahteraan manusia sangat tergantung dengan kesejahteraan alam di sekitarnya".
Berawal dari pemikiran sang direktur yaitu kang ANWAR yang lebih akrab di panggil AWANG , dia asli kelahiran Sumatra, di kec. Lempuing oki SUMSEL.Tanggal 05 juni 1980.
“Saya sangat bersyukur menjadi anak petani tulen, sehingga dari situlah saya banyak menemukan beberapa usaha yang sangat menjanjikan di bidang perkebunan & pertanian (agro Bisnis). Yang penting kita harus optimis dan percaya bahwa kesuksesan itu di sebar oleh Allah SWT dimana-mana di seluruh dunia. tinggal bagaimana kita berpikir untuk meraihnya”.
Awalan saya berfikir apa cocok ya Trenggalek yang rata-rata, pegunungan kapur di tanami karet,” setelah saya lakukan penelitian langsung ke lokasi dan melakukan exsperimen dengan mengukur PH tanah dan kalkulasi analisa usaha perkebunan, maka pada tanggal 1 april  2009, saya putuskan untuk menjadi tanggal penanaman perdana, Alhamdullilah hasilnya walaupun masih  panjang tapi setidaknya, sekarang sudah bisa dilihat karet bisa tumbuh sangat baik di Trenggalek.hanya menunggu 5tahun, tetapi penghasilan  setiap hari looo,,,,“Ayo Bergabung Bersama CV. GETAH BUANA Meraih Senyum di Hari Tua”Bagi Petani yang mempunyai lahan kering atau tadah hujan yang ingin ditanami karet bisa langsung konsultasi ke nomer (0355) 532370 HP. 081252027400.

Hutan Karet
Mengenal dan Melihat Proses Tanaman Karet
Siapa yang tak mengenal tanaman yang satu ini, yaitu karet, karet sebagai salah satu komodoti perkebunan yang menduduki posisi cukup penting, sebagai sumber devisa non migas bagi Negara tercinta Indonesia. Oleh karena itu tanaman karet memiliki prospek yang cukup cerah, maka dari situ harus ada peningkatan dibidang teknologi budidaya penanamannya. Tanaman karet dapat tumbuh hampir di semua PH tanah mulai dari Vulkanis muda, tua, Aluvial bahkan lahan gambut dengan syarat drainase dan aerase yang maksimal tidak tergenang air, dengan curah hujan 20000-40000 mm/tahun dan curah hujan mencapai 100-150 hari/tahun. Tanaman karet akan tumbuh lebih baik jika berada di lahan kering ber iklim basah, seperti lahan pegunungan yang masih lembab.
Selain memiliki prospek yang cerah, tanaman yang satu ini mempunyai sifat mudah tumbuh, juga memberi manfaat membentuk ekologi hutan yang dapat mencegah terjadinya lahan krisis, selain itu bagi masyarakat yang menanamnya akan mendapatkan hasil harian yang tidak akan kalah dengan gaji pejabat apabila menanam dalam ukuran besar.
Karet adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon batang lurus. Pohon karet pertama kali hanya tumbuh di Brasil, Amerika Selatan, namun setelah percobaan berkali-kali oleh Henry Wickham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan sehingga sampai sekarang Asia merupakan sumber karet alami. Di Indonesia, Malaysia dan Singapura tanaman karet mulai dicoba dibudidayakan pada tahun 1876. Tanaman karet pertama di Indonesia ditanam di Kebun Raya Bogor. Indonesia pernah menguasai produksi karet dunia, namun saat ini posisi Indonesia didesak oleh dua negara tetangga Malaysia dan Thailand. Lebih dari setengah karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet alami masih diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer.
Klasifikasi botani tanaman karet adalah sebagai berikut : Divisi Spermatophyta, Sub divisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Keluarga Euphorbiaceae, Genus Hevea, dan Spesies Hevea brasiliensis.
Tanaman karet merupakan tanaman perkebunan yang tumbuh di berbagai wilayah di Indonesia. Karet merupakan produk dari proses penggumpalan getah tanaman karet (lateks). Pohon karet normal disadap pada tahun ke-5. Produk dari penggumpalan lateks selanjutnya diolah untuk menghasilkan lembaran karet (sheet), bongkahan (kotak), atau karet remah (crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri karet. Ekspor karet dari Indonesia dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk bahan baku industri (sheet, crumb rubber, SIR) dan produk turunannya seperti ban, komponen, dan sebagainya.
Hasil karet biasa dimanfaatkan atau diolah menjadi beberapa produk antara lain adalah : RSS I, RSS II, RSS III, Crumb Rubber, Lump, dan Lateks. Hasil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat dijual atau diperdagangkan di masyarakat berupa lateks segar, slab/koagulasi, ataupun sit asap/sit angin. Selanjutnya produk-produk tersebut akan digunakan sebagai bahan baku pabrik Crumb Rubber/Karet Remah, yang menghasilkan berbagai bahan baku untuk berbagai industri hilir seperti ban, bola, sepatu, karet, sarung tangan, baju renang, karet gelang, mainan dari karet, dan berbagai produk hilir lainnya.
Analisa Hasil Usaha Tanaman Karet Dalam Setiap 1 Hektar. Dalam setiap 1 Hari dari 530 Batang mampu menghasilkan Latek/getah sebanyak 25 kg/hari x 7 hari, 17 kg x 4 minggu, 700 kg x 14.000 harga latek/getah, Desember 2010 penghasilan mencapai 9.800.000 per/bulan.
Sepatah Kata dari Wakil Direktur, Gatot Sugiharto, Bogoran, Kampak-Trenggalek. Selain menjadi wakil direktor beliau juga sebagai motivator & penggerak masyarakat khususnya di Desa Kampak yang meliputi : Desa Bogoran, Timahan, Dongko sampai ke Kec. Panggul. Kab Trenggalek Kec. Besuki, Kec. Sendang Kab. Tulungagung.
Ya, walaupun baru kurang lebih 100 H yang sudah kita tanam, meliputi Kec. Kampak, Kec. Suruh, Kec Dongko, Kec Panggul, tetapi melihat hasil tumbuh tanaman karet di daerah Trenggalek yang hampir 70% pegunungan kapur saya optimis bahwa karet bisa tumbuh subur dan mudah-mudahan hasil lateknya bisa bagus.
Dan saya menghimbau kepada seluruh masyarakat maupun intansi untuk mendukung demi tercapainya masyarakat yang makmur dan sejahtera. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada investor skala kecil yang didominasi TKI asli Tulungagung dan Trenggalek, yang sekarang masih di luar Negeri, yang sudah ikut berpartisipasi dalam penanaman karet okulasi. Mudah-mudahan akan ada lagi investor-investor lokal maupun luar daerah yang mau bekerja sama dengan CV. GETAH BUANA dalam hal pembiayaan pembibitan dan penanaman karet okulasi, mengingat antusias masyarakat yang mempunyai lahan kering dan tadah hujan di daerah Trenggalek masih cukup banyak.
Bagi Petani yang mempunyai lahan kering atau tadah hujan yang ingin ditanami karet bisa langsung konsultasi ke nomer (0355) 532370 HP. 081252027400, Email anwar_sumetra@yahoo.com, Website www.cvgetahbuana.com dan kantor di Desa. Ngrance, Kec. Pakel,  Kab. Tulungagung, JATIM. (rud)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "CV. GETAH BUANA, Pusat Penanaman dan Pembibitan Karet Alam"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA