Suara Media Nasional

            Pelaksanaan sosialisasi pembentukan vocal point PUG yang dilaksanakan pada Selasa (14/12) yang lalu ini, diikuti oleh Kepala BPPKB Kabupaten Kediri, Badan/Dinas SKPD Pemkab Kediri, Kordinator PKB dan staf kecamatan se-Kabupaten Kediri, LSM dan GOW Kabupaten Kediri serta para tamu undangan ini berlangsung dengan lancer.

            Kegiatan sosialiasi pembentukan vocal point PUG atau pembentukan vocal point pengarusutamaan gender Kabupaten Kediri ini, sesuai dengan sambutan Drs. Sudibyo GS MSi selaku Kepala BPPKB yang juga berdasarkan atas PERMENDAGRI No. 15 tahun 2008 tentang Pedoman umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah bahwa kita masih memerlukan strategi pengintegrasian gender melalui perencaan, penyusunan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di daerah. Oleh karena itu, pembentukan vocal point pengarusutamaan gender sebagai tindak lanjut dari pembentukan Pokja PUG dan menerapkannya di Kabupaten Kediri.

            Dan, sesuai dengan pasal 17 ayat 1 PERMENDAGRI no. 15 Tahun 2008 disebutkan bahwa vocal point di setiap SKPD di Kabupaten terdiri dari pejabat dan atau staf yang membidangi tugas pemberdayaan perempuan. Selain hal tersebut, ada beberapa aspek posisi yang menyebabkab perempuan masih tertinggal jauh dibanding dengan laki-laki antara lain 1) adanya nilai-nilai budaya patriarkhi, 2) faktor internal perempuan sendiri, 3) hukum, peraturan dan sistem yang diskriminatif, dan 4) interpretasi agama yang bisa gender, tambah Sudibyo.

            Dalam sosilisasi tersebut disebutkan peraturan terkait pelaksanaan pengarusutamaan gender, kebijakan pemerintah daerah terhadap pembangunan pemberdayaan perempuan, siklus perencanaan, apa itu PUG, kelompok kerja PUG (Pokja PUG), tugas Pokja PUG berdasarkan SK Bupati Kediri No. 188.45/217/418.32/2010, fungsi dari Pokja PUG, Vocal point dan tugas vocal point.

Kemudian pada tanggal 16-17 Desember lalu juga diadakan pelatihan analisa gender. Dimana dalam gender dan pemberdayaan perempuan ini tidak sama satu dengan yang lainnya. Gender merupakan pembahasan tentang persamaan dan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan, serta berbicara dalam lingkup tataran kehidupan social budaya masyarakat (sociological sphere). Sedangkan pemberdayaan perempuan disini merupakan usaha sistematis dan terencana untuk mencapai kesetaraan dan keadilan meliputi aspek kondisi (kualitas & kemampuan) aau posisi (kedudukan & peran) laki0laki dan perempuan dalam kehidupan berleuarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pelatihan analisa gender ini membahas tentang tuijuan pembangunan pemberdayaan perempuan, program pemberdayaan perempuan, identifikasi permasalahan program pemberdayaan perempuan di Kabupaten, analisis program PP, focus bidang, analisis program pemberdayaan perempuan berbasis gender, arah kebijakan dan strategi rencana pembangunan jangka menengah kabupaten, program-program pembangunan kabupaten dan analisis kebijakanj program PP. (kan)