Menperin Resmikan Terminal LPG Bosowa

BANYUWANGI, SMN - Banyuwangi sebagai alternatif kawasan industri di Pulau Jawa mulai membuktikan eksistensinya. Ini setelah Bosowa Group kembali mengembangkan jaringan bisnisnya di Bumi Blambangan, dengan membangun terminal LPG 10.000 metrik ton (MT) di Bulusan, Kalipuro. Groundbreakingnya  pembangunan terminal LPG tersebut diresmikan langsung oleh Menteri Perindustrian M.S Hidayat Rabu (22/1). Menperin didampingi Founder Bosowa Erwin Aksa, CEO Bosowa Group Erwin Aksa dan Bupati Abdullah Azwar Anas.

Menperin MS Hidayat mengatakan pihaknya mendukung setiap proyek penyangga konversi minyak tanah ke gas elpiji. Pasalnya kebutuhan LPG meningkat 23 persen tiap tahun. Saat konversi dari minyak tanah ke gas dimulai tahun 2007, pasokan LPG hanya terserap 22 persen. Namun pada 2012 kebutuhan LPG untuk rumah tangga telah mencapai 79 persen. Selain rumah tangga, beberapa industri seperti  industri makanan, miniuman dan manufaktur juga mulai beralih menggunakan energi gas. “Pemerintah terus mendorong pengembangan industri energi di luar minyak,” ujar Menperin Hidayat.
PT Pertamina (Persero), kata menperin Hidayat, selama ini membutuhkan keterlibatan swasta untuk berinvestasi membangun terminal LPG, terutama di kawasan Indonesia timur. "Pasokan ke kawasan Indonesia timur masih kurang," ujar Menperin. Untuk itu Menperin Hidayat memberikan apresiasi yang tinggi pada Bosowa Grup sebagai industri nasional yang ikut membantu memenuhi kebutuhan energi gas nasional.
Pembangunan terminal Liquid Petroleum Gas (LPG) di bawah bendera PT. Misi Mulia Petronusa tersebut  berdiri dilahan seluas 9,5 hektar, dengan kapasitas 10.000 metrik ton (MT). “Pembangunan terminal LPG dengan nilai investai mencapai Rp. 800 miliar ini diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan gas Jawa Timur dan Bali,” ungkap CEO Bosowa Erwin Aksa. Terminal LPG di Banyuwangi ini merupakan terminal LPG kedua yang dibangun Bosowa Group. Terminal pertama dibangun di MAkassar, Sulawesi Selatan pada Desember 2013 lalu dengan kapasitas 10.000 metrik ton.
Erwin melanjutkan, selama ini sebanyak 20 juta rakyat Indonesia menjadi konsumen gas elpiji. Namun belum semuanya dapat menikmati energi tersebut secara merata, dikarenakan masih kurangnya  ketersediaan cadangan energi LPG. Oleh karena itu, Bosowa Group bekerja sama dengan PT Pertamina akan membangun dua terminal LPG di kawasan Indonesia timur.
"Elpiji sangat strategis dan sangat penting bagi masyarakat. Konversi minyak tanah ke gas beberapa tahun lalu tentunya membutuhkan cadangn gas yang besar di masyarakat. Keberadaan terminal LPG akan mempercepat proses distribusi ke tengah masyarakat. Karena itulah Terminal LPG Bosowa Banyuwangi hadir,"tutur Erwin.
Bosowa Group memilih Banyuwangi karena sudah 12 tahun menempatkan bisnisnya di kabupaten paling ujung di wilayah timur Jawa ini. Awalnya, Bosowa hanya membangun silo, atau gudang pendistribusian semen untuk Banyuwangi, Bali, dan sekitarnya. Kemudian pada 2013, Bosowa berinvestasi Rp 1,2 triliun untuk membangun pabrik semen yang akan beroperasi pertengahan 2014 ini.
Sebagai penunjang produksi,  terminal LPG tersebut dilengkapi dengan fasilitas penerimaan gas, fasilitas penimbunan gas dan fasilitas penyaluran gas. Untuk fasilitas penerimaan gas, terminal LPG memiliki dermaga dengan kemampuan sandar kapal  3500 DWT sampai dengan 25.000 DWT. Sedangkan untuk fasilitas penimbunan gas terdiri atas 4 tangki bola LPG dengan kapasitas 2500 MT per tangki.
Selain itu untuk fasilitas penyaluran, terminal LPG Bosowa dilengkapi dengan penyaluran darat menggunakan truck loading 6 buah berkapasitas 600-3000 MT/hari dan pompa LPG dengan kapasitas 100 MT per jam.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik kehadiran Bosowa di Banyuwangi. Bupati berharap kehadiran Terminal LPG Bosowa ikut berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. “ Dulu Pak Menperin mengatakan selain ada industri hulu dan hilir sebuah daerah industri akan maju ketika ada industri energi yang menunjang, hari ini  hal itu terwujud dengan pembangunan terminal LPG Bosowa. Kami yakin pertumbuhan industri di Banyuwangi akan semakin maju,” ujar Bupati.
Usai melakukan Groundbreaking terminal LPG, Menteri Perindustrian M.S Hidayat melakukan peninjauan ke lokasi Kawasan Industri Kampe di Wongsorejo. Kawasan Industri tersebut merupakan lahan milik PTPN XII seluas 2.441,73 hektar. (msj/rif)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Menperin Resmikan Terminal LPG Bosowa"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA