Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, Tutup Mata Dengan Dugaan Raibnya 2 Ekor Sapi Bansos
Posted in |
PASURUAN, SMN - Polemik bansos (bantuan sosial) sapi yang diterima kelompok Sido
Muncul 4 desa Kemiri, kecamatan Puspo masih terus bergulir. Suhartono, camat
Puspo saat dikonfirmasi SMN di kantornya mengatakan bahwa bansos sapi tersebut
dirinya pernah menandatangani proposal pengajuan dari kelompok penerima. "Tapi
setelah itu, entah direalisasi atau tidak oleh dinas terkait kita tidak tahu, kok
sekarang malah sampean tulis ada dugaan penyimpangan", terang Suhartono di
dampingi kades Kemiri Sumarlin.
Dikatakan
camat Suhartono bahwa pihaknya selaku camat berulangkali menyampaikan kepada
kelompok-kelompok yang ada diwilayahnya agar dapatnya untuk berhati-hati, tidak
gegabah dalam melaksanakan suatu program bantuan. Katanya, selaku camat dirinya
tidak memiliki kewenangan dalam pengawasan secara langsung terhadap hal-hal
semisal bantuan sapi yang ada. "Karena, saya tidak punya SK(surat
keputusan), jadi kelompok langsung bertanggung jawab langsung terhadap dinas
terkait", jelas Suhartono, begitupun dengan kepala desa.
Lebih lanjut
Suhartono menyarankan untuk mengkonfirmasi PPL (Petugas Penyuluh Lapangan)
terkait permasalahan di Kemiri itu. Budiono selaku PPL sedang tidak berada di
kantor. Saat di hubungi melalui telepon selulernya, Budiono mengatakan bahwa
benar adanya bansos sapi yang di terima kelompok Sido Muncul 4 tersebut dari
dinas Peternakan kabupaten Pasuruan yang diterima kelompok berupa anggaran
senilai Rp. 75 juta yang akan di belanjakan 10 ekor sapi.
"Sepuluh
ekor sapi keberadaannya masih utuh dan tetap ada bahkan sudah ada yang
berabak", kata Budiono yang mengaku hanya diperbantukan oleh dinas
peternakan. Dirinya sebenarnya PPL dinas Pertanian. Bahkan, pengakuan Budiono, awal
turunnya bansos di Kemiri, akhir tahun 2012 dirinya belum mendapatkan SK meski
sudah menjadi pendamping di dinas peternakan. "SK saya dari pak
Bambang(kepala dinas peternakan)baru turun 6 januari 2013 dan berakhir
pertengahan desember 2013 kemrin", jelasnya melalui telepon selulernya.
Apa yang
dikatakan Budiono ternyata tidak sesuai dengan kenyataan di kelompok Sido
Muncul 4 desa Kemiri, meski pada kenyataannya sudah ada spi yang sudah dijual
oleh anggota kelompok, Budiono masih beralibi sapi-sapi bansos tersebut masih
utuh 10 ekor.
Ironisnya lagi,
melalui kabid(kepala bidang)produksi peternakan, Bambang Irianto, Budiono
mengatakan bahwa dijualnya 2 ekor sapi (hasil penelusuran SMN, edisi 119) tidak
benar sama sekali. Melainkan hanya di tukar kare 2 ekor tersebut reproduksinya
kurang baik atau sulit bunting. Hingga saat ini jumlahnya lengkap 10 ekor dan
ada yang beranak 1. Hal tersebut dikatakan kabid Produksi Peternakan kepada SMN
melalui pesan singkat atau sms.
Sungguh
pernyataan yang aneh, jangka waktu 2 bulan dari penjualan seperti pengakuan Wir,
adik Sudi, yang sapinya sudah dijual tp masih belum ada pengganti. Tapi dengan
tiba-tiba PPL Budiono jumlah sapi sudah lengkap 10 ekor. Yang jadi pertanyaan, kurun
waktu turunnya Bansos sudah setahun tetapi baru kali ini ditemukan reproduksi
sapi sulit bunting. Akal-akalan ataukah sapi yang di beli memang sapi tidak
sehat untuk me-mark up harga sapi ? (Wan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, Tutup Mata Dengan Dugaan Raibnya 2 Ekor Sapi Bansos"
Post a Comment