Semakin Memprihatinkan Kondisi Siswa SMKN 1 Mejayan!



MADIUN : Gagalnya pengadaan mebeler di SMKN 1 Mejayan, direaksi keras wakil rakyat di Komisi A DPRD Kabupaten Madiun. Komisi yang membidangi masalah pendidikan kemarin meluncur ke sekolah yang berada di Kelurahan Pandean itu. Mereka mengecek langsung kondisi 151 siswa yang terpaksa belajar lesehan atau duduk di lantai karena belum ada bangku. ‘’Saya benar-benar perihatin, baru kali ini lihat siswa yang terpaksa lesehan saat belajar. Kalau lesehan saat pengajian wajar, tapi ini sekolahan,’’ ujar Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Madiun, Slamet di depan siswa, kemarin (12/9).

Menurut Slamet, sebenarnya kondisi tersebut tak perlu terjadi jika Dinas Pendidikan memperhatikan tahapan dalam pengoperasian sekolah baru. Seharusnya, menurut politikus Partai Demokrat itu, fasilitas disiapkan terlebih dahulu sebelum pendaftaran siswa baru dibuka. Sehingga mereka tidak menjadi korban belum lengkapnya fasilitas sekolah. ‘’Setelah bangunan rampung, disiapkan dulu fasilitasnya. Ya mebeler atau peralatan penunjang lainnya. Jangan seperti ini, belum ada apa-apa sudah berani buka kelas baru,’’ paparnya.
Slamet mengatakan, sekolah kejuruan saat ini menjadi favorit atau banyak dipilih. Kondisi itu direaksi pemerintah daerah dengan membangun SMK negeri yang baru. Tapi menurutnya, pembukaan sekolah baru harus memperhatikan kondisi riil di lapangan. ‘’Oke lah saat ini masih materi ketarunaan yang tidak begitu memerlukan meja kursi. Tapi November atau Desember mendatang, anak-anak ini sudah masuk ujian tengah sementer. Pasti mereka butuh meja dan kursi. Masak ujian juga lesehan,’’ katanya.
Reaksi keras juga disampaikan sekretaris komisi A DPRD, Suparno Budi Santoso. Dia mengaku tidak habis pikir dengan langkah Dindik yang nekat membuka pendaftaran siswa baru padahal belum semua fasilitas siap. ‘’Buka sekolah baru itu ada perencanaannya, tapi ini nyolot-nyolot tak karuan,’’ jelasnya.
Dia juga menilai site plan ruang kelas maupun gedung kantor terlalu jauh jaraknya. Hal ini diperparah dengan belum adanya paving yang menghubungkan satu ruang dengan ruang lain. ‘’Kalau kayak gini, kasihan siswa. Debunya banyak saat musim kemarau, pastiya saat hujan juga becek,’’ tutur politikus Partai Golkar itu.
Rencananya, Senin (16/9) pekan depan pihaknya akan memanggil pejabat Dinas Pendidikan, pihak SMKN 1 Mejayan dan instansi terkait lainnya untuk membahas kondisi itu. Menurutnya langkah itu diperlukan untuk menyelamatkan anak didik. Terutama soal percepatan pengadaan bangku dan fasilitas lainnya.
Waka SMKN 1 Mejayan, Suharto mengaku kaget dengan kabar gagalnya tender pengadaan mebeler di sekolahnya. Padahal, pihaknya merencanakan mebeler bisa segera datang setelah program taruna di sekolah rampung Oktober mendatang. Sehingga siswa bisa masuk kelas untuk ngebut materi pelajaran demi persiapan UTS. ‘’Harapan kami nggak gagal lagi (lelang pengadaan mebeler, Red), jadi bisa segera dipakai anak-anak belajar dan mengikuti ujian,’’ katanya.
Diberitakan sebelumnya, lelang pengadaan mebeler SMKN 1 Mejayan gagal. Enam rekanan yang masuk tahapan dinyatakan tidak memenuhi syarat administasi maupun teknik untuk bisa memenangkan tender senilai Rp 498 juta. Barang yang dibutuhkan di antaranya meja dan kursi belajar untuk 12 ruang kelas, filing cabinet, serta mebeler kantor. (Sy)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Semakin Memprihatinkan Kondisi Siswa SMKN 1 Mejayan!"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA