Kekompakan, Kikis Erosi Bangsa

               BLITAR, SMN - Masa transisi seperti sekarang ini rawan menimbulkan disintegrasi, perpecahan bangsa.  Ini bisa  dilawan atau dikikis dengan solidaritas yang tinggi serta kekompakan. Demikian ungkapan Jend.TNI (Purn) Agum Gumelar, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI, POLRI (Pepabri) dalam sambutannya pada acara resepsi HUT Pepabri ke-54 di Pendopo Ronggo Hadinegoro, Kamis (12/9).

               Mantan  Ketua KONI Pusat (2003-2007) ini juga menegaskan,  selama TNI dan POLRI kompak, solid, bersatu, tidak ada gangguan untuk keutuhan NKRI. Semua elemen harus meniru Bung Karno  yang memiliki semangat nasionalisme tinggi.  Menurutnya pula, bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menciptakan pembangunan disemua lini. Dalam proses pembangunan ada tiga hal syarat yang harus diaplikasikan yakni; jiwa nasionalisme, mencipatakan SDM yang berkulaitas serta masyarakat yang disiplin. Ini mengingat, persaingan semakin ketat.  Untuk itu, Agum Gumelar juga berpesan, agar bangsa Indonesia tidak mudah dipecah belah. Setiap permasalahan harus mencari solusi yang baik dan elegan. Ini semata-mata untuk menuju Indonesia yang terbuka dan sejahtera dengan spirit reformasi.
               Dalam kesempatan tersebut Agum Gumelar juga menjelaskan  Blitar sbagai pusat Peringatan HUT Pepabri ke-54 karena di tempat ini, pernah terjadi pemberontakan PETA yang dipimpin oleh Supriyadi serta dimakamkannya tokoh Proklamator yang juga Presiden RI yang Pertama, Soekarno. 14 Februari 1945, pemberontakan PETA mengingatkan anak bangsa untuk mengilhami betapa gigihnya pejuang PETA untuk merebut kemerdekaan. Bung karno yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi juga harus menjadi panutan. Nilai juang pantang menyerah, nasionalisme inilah yang ingin terangkat dan terus dikobarkan.
               Hal senada juga diungkapkan oleh  Wakil Ketua Wantimpus, Ari Sadewo. Ditegaskannya, sesuai dengan tema peringatan HUT Pepabri ke-54, “Kobarkan Terus Nilai-nilai Juang 45,” Wantimpus mengingatkan agar tetap menjaga kekompakan TNIdan POLRI, purnawirawan TNI dan POLRI untuk terus mengawal perjalanan bangsa. Situasi kekinian baik bidang politik sosial dan budaya apalagi menjelang pesta demokrasi mmeilih wakil rakyat dan presiden kali ini. Tepat rasanya, jika moment kali ini Pepabri berjuang menjaga keutuhan negara dan bangsa bukn golongan. Harus tetap megawal Pancasila dan UUD 1945.
Usai membacakan sambutannnya, Ketua Uumum Pepabri, Agum Gumelar potong tumpeng yang diserahkan kepada mantan anggota PETA. Selain itu juga menyerahkan tali asih kepada pejuang PETA. Tidak itu saja, sesuai dengan SK Pepabri 032/033/VII/2013 tentang penganugrahan tanda pengahrgaan purnawirawan satya Lencana kepada 748 orang, dengan rincian 410 Satya Lencana 5 tahun dan 338 orang satya Lencana 10 tahun. Dalam kesempatan yang sama pula, Bupati Blitar juga menrima kenang-kenangan dari pejuang PETA Blitar.
Sekedar catatan, kegiatan peringatan Pepabri telah dimulai sejak Agiustus 2013 dengan mengadakan berbagai perlombaan bidang olahraga pada beberapa tempat di J4 September talkshow di TVRI langsung oleh Ketua Umum Pepabri, 10 September tiba di Blitar, 11 September menggelar jalan sehat dan donor darah massal di alun-alun Kota Blitar, 12 September resepsi HUT di Pendopo Ronggo Hadinegoro Kabupaten Blitar. (hms/mam)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Kekompakan, Kikis Erosi Bangsa"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA