Katering Payah, Sarapan Basi
Posted in |
KOTA MADIUN, SMN - Noda penyelenggaraan Porprov Jatim IV di
Kota Madiun seolah tak ada habisnya. Penyelenggara tampaknya harus menanggung
malu lantaran kembali ditemukan jatah konsumsi atlet dan ofisial tidak layak.
Itu terjadi di hotel Mariton Baru, Jalan Sawo, Kota Madiun, untuk ofisial dan
atlet pencak silat. Setidaknya, ada 91 kotak berisi ayam goreng, tempe, telur,
nasinya didapati sudah basi. ’’Ini bagaimana kok nasinya sudah basi,’’ kata
Bambang, ofisial pencak silat kontingen Banyuwangi, ditemui Jawa Pos Radar
Madiun, kemarin (27/6).
Di hotel Mariton Baru, di antaranya
ditempati atlet pencak silat dari 14 kabupaten/kota di Jatim. Seperti kontingen
Lamongan, Sampang, Pamekasan, Bangkalan, Kabupaten Malang, Kabupaten
Probolinggo, Situbondo, Ngawi, Ponorogo, Kota Mojokerto, Banyuwangi. Juga,
Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Kediri. Insiden jatah nasi basi pernah
menimpa atlet cabor basket yang menginap di Pusdiklat Perum Perhutani pada 21
Juni lalu, atau sehari sebelum porprov dibuka. Itu jatah makan malam pertama
atlet cabor basket dari sejumlah kabupaten/kota.
Bambang menyampaikan, nasi kotak itu
diantar LO sekitar pukul 06.30 WIB. Ataum jatah sarapan hari keenam porprov.
Dia menyebutkan, ketika akan dikonsumsi, nasi dalam kondisi berair dan berbau
tidak enak. Mendapati makanan tidak layak perwakilan ofisial meminta LO agar
memintakan ganti ke katering. ‘’Kami cari petugasnya yang mengantar, karena atlet-atlet harus sarapan
sebelum bertanding,’’ ujarnya.
Senada disampaikan Sukohadi, ofisial
pencak silat kontringen Nganjuk yang menyampaikan nasi sudah basi. Sebenarnya,
katanya, kondisi lauk masih bagus. Tapi, karena ikut bercampur dengan nasi
basi, ikut dikembalikan ke LO. ‘’Daripada terjadi kenapa-kenapa dengan atlet,
mendingan nasi kotak itu saya kembalikan,’’ paparnya.
Sayangnya, pagi kemarin tak kunjung
diganti oleh pihak katering. Sehingga, pihaknya terpaksa merogoh kocek untuk
membelikan sarapan enam atlet serta tiga ofisial lainnya. Jika ditotal,
Sukohadi mengeluarkan duit hingga Rp 100 ribu.
Agus, ofisial pencak silat kontingen
Banyuwangi menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, meski sepele, menjadi
masalah besar di edisi porprov berikutnya. Dia menyebutkan, kejadian itu bukan
kali pertama karena sebelumnya jatah jus para atlet juga didapati tak layak.
‘’Hari Selasa (25/6), jus tomatnya itu rasanya nggak karuan,’’ jelasnya.
Atas insiden lanjutan 91 kotak jatah
sarapan atlet yang basi, Ketum PB Porprov Jatim IV Dhimam Abror Djuraid
menyayangkan pihak katering. Sesuai prosedur, pihak katering wajib mengganti
jatah makan tersebut. ‘’Begitu ketahuan harus diganti saat itu juga. Kalau
tidak, diganti uang dan katering harus tanggung jawab,’’ kata Abror, kepada
Jawa Pos Radar Madiun.
Dijelaskan, PB Porprov sudah berupaya
sekuat tenaga agar tercipta zero mistake makanan basi. Meski begitu, di Porprov
Jatim IV yang diselenggarakan di Kota Madiun tahun 2013 kembali terulang.
Yakni, lanjutnya, jatah kali pertama makan malam atlet cabor basket di
Pusdiklat Perum Perhutani pada 21 Juni lalu. Selanjutnya terulang insiden
serupa di Hotel Mariton Baru, Jalan Sawo, Kota Madiun jatah sarapan atlet
pencak silat didapati sudah basi. ‘’Kami minta kalau ada temuan segera
melaporkan,’’ ujarnya.
Jumlah konsumsi atlet yang dilayani setiap
harinya mencapai ribuan. Meski begitu, Abror sebenarnya tidak mau kejadian
makanan basi pada Porprov IV di Kota Madiun. Menurutnya, pemkot tidak bisa
membandingkan kondisi kelancaran makanan dan minuman (mamin) peserta MTQ Jatim
XXVIII di Kota Madiun yang lancar dengan sejumlah masalah konsumsi atlet di
porprov. ‘’Tidak bisa dibanding-bandingkan, latar belakang peserta saja
berbeda,’’ ujarnya.
Bukan hanya persoalan nasi basi, Abror
juga dipusingkan dengan sejumlah cabor dari beberapa daerah yang pulang
meninggalkan Kota Madiun tidak pamit. Sehingga, jatah sarapan yang diberikan
tersisa. Hingga hari keenam pelaksanaan porprov, sesuai data yang dimiliki, 20
persen dari 7.288 atlet dan ofisial memutuskan pulang. ‘’Saya yakin saat
penutupan masih banyak atlet yang bertahan di Kota Madiun,’’ tandasnya. (Sy)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Katering Payah, Sarapan Basi"
Post a Comment