DPRD Minta Pemkot Kediri Evaluasi Distribusi Raskin



KEDIRI, SMN - Kasus bunuh diri seorang ibu rumah tangga dengan mengajak dua anak balitanya minum racun tikus karena faktor ekonomi, membuat anggota DPRD Kota Kediri angkat bicara. Kalangan dewan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri segera melakukan evaluasi ulang terhadap program pengentasan kemiskinan, khususnya penyaluran beras miskin (raskin).
“Kami minta pemkot melakukan evaluasi ulang terjadap data masyarakat atau warga melalui RT, RW kemudian usulan ke kelurahan baik prosesnya dan perpindahan warga itu harus jelas. Sehingga pemerintah segera mendapatkan kebutuhan terhadap pemenuhan kewajiban masyarakat, segera terealisasi secara tepat sasaran”, tegas anggota Komisi C DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan, Rabu (26/12/2012).

Politisi Partai Demokrat itu mendesak, agar pemerintah secara aktif melakukan pengawasan terhadap warganya. Melalui dinas terkait juga harus melakukan monitoring terhadap angka kemiskinan. Sehingga, program pengentasan kemiskinan di Kota Kediri bisa berjalan secara maksimal.
“Kasus kemarin, memang secara nasional sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus perenungan. Tetapi di pemerintahan ada sistem administrasi. Seperti program raskin ini, usulan melibatkan pucuk pemerintahan paling bawah yaitu RT dan RW,” imbuh Yudi Ayubchan di gedung DPRD Kota Kediri Jalan Mayor Bismo, Kota Kediri.
Usulan berhak dan tidaknya mendapatkan raskin dari RT dan RW, kata Yudi Ayubchan, kemudian disampaikan ke kelurahan. Dari situ, dapat diketahui apakah menetap atau berpindah-pindah, seseorang yang masuk dalam data Rumah Tangga Sasaran (RTS). "Usulan harus by name, by address. Jika tidak ada orangnya, malah akan menjadi masalah. Apalagi terjadi nama kosong, akan menjadi persoalan bahkan bisa mengarah ke unsur pidana,” jelas Yudi Ayubchan.
Sebagaimana sudah diberitakan jika, keluarga Tri Kurniawati (35) ibu rumah tangga yang nekat mengajak dua anak balitarnya Pandu (4,5) dan Eva (3,5) minum racun tikus karena tidak kuat menanggung beban hidup, selama ini tidak pernah mendapatkan jatah raskin. Padahal, mereka hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan sangat minim.
Polres Kediri Kota mensinyalir program pemberian raskin sudah dipermainkan. Distribusi raskin diduga diselewengkan, sehingga keluarga Roni Setiawan (31) asal Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri itu tidak pernah menerima bantuan beras dari pemerintah.
Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Bulog dan Pemkot Kediri untuk mengusut dugaan kasus penyelewengan raskin itu. Kapolres berjanji akan menyeret siapa pun yang nantinya terbukti bersalah ngemplang raskin. (dprd/kan)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "DPRD Minta Pemkot Kediri Evaluasi Distribusi Raskin"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA