Calon Walikota Kediri Doa Bersama di Makam Pengikut Pangeran Diponegoro



KEDIRI, SMN - Pasangan calon walikota dan wakil walikota Kediri Harry Muller-Ali Imron, Selasa (25/6/2013) sore mengikuti doa bersama puluhan warga di makam keramat Kiai Anomsari atau yang akrab disapa Ki Ageng Setono di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Jayabaya, Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
"Maksud kami sekeluarga disini untuk melakukan ritual berdoa bersama masyarakat di makam leluhur. Tidak ada maksud yang lain. Ini merupakan makam orang yang memiliki nama besar dan berjasa untuk Kota Kediri yang wajib kita lestarikan keberadaannya," ucap Harry Muler kepada wartawan.

Mantan Kepala PDAM Kota Kediri datang bersama seluruh keluarga dan kerabatnya. Begitu juga dengan Ali Imron, calon wakilnya, datang lebih awal di makam. Mereka kemudian berdoa bersama masyarakat sekitar.
Doa bersama dipimpin oleh Kiai Badri. Diawali dengan pembacaan tahlil bersama, kemudian dilanjutkan dengan tasyakuran. Acara diakhiri dengan ritual tabur bunya di makam keramat Ki Ageng Setono yang memiliki panjang hingga 3,5 meter.
Ketua Panitia Doa Bersama Andhi Mahfudi mengatakan, Ki Ageng Setono merupakan sesepuh desa yang namanya harum. Konon katanya, Mbah Setono adalah "Maling Gentiri", seorang tokoh yang menjadi pencuri, namun hasil curian dibagi-bagikan kepada masyarakat miskin.
"Ki Ageng Setono ini tokoh sakti yang memiliki ilmu rawa rontek. Beliau hanya bisa dibunuh dengan cara tubuh dan kepalanya dipisahkan. Menurut cerita masyarakat disini, di makam ini bersemanyam tubuh Mbah Setono. Sedangkan, kepalanya di makam Ringin Sirah, belakang Kediri Mall," beber pria yang aktif di organisasi kemasyarakatan itu.
Ki Ageng Sentono hidup di jaman penjajah Belanda. Dia adalah pengikut Pangeran Diponegoro, pejuang Nasional. Karena kesaktiannya, beberapa kali ditangkap dan dibunuh, dia hidup kembali. Sampai akhirnya, dia dipenggal, kemudian tubuh dan kepalanya dipisahkan.
Sementara itu, kedatangan pasalon Harry Muller dan Ali Imron, kata Adhi Mahfudi memang dikehendaki masyarakat. Warga menginginkan kehadiran walikota yang mampu menyelesaikan pembangunan GOR Jayabaya, karena sebagai penopang ekonomi masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL).
Diakhir kesempatan, Harry Muller berjanji akan menyelesaikan pembangunan GOR Jayabaya Kediri. Menurut, pria keturunan Belanda itu, masih banyak fasilitas pendukung GOR yang belum dibangun oleh Pemkot Kediri. Padahal itu sangat diperlukan.
Harry Muller dan Ali Imron atau yang akrab disana HAI adalah paselon walikota dan wakil walikota Kediri yang diusung Aliansi Lintas Partai (ALP). HAI berjanji akan membangun Kota Kediri lebih maju, tanpa janji, namun bukti secara nyata. *red
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Calon Walikota Kediri Doa Bersama di Makam Pengikut Pangeran Diponegoro"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA