Gedung Rawat Inap Mirip RSS Tipe 2



KOTA MADIUN, SMN - Rombongan Komisi III DPRD Kota Madiun geram ketika melakukan sidak ke proyek gedung rawat inap Puskesmas Tawangrejo, kemarin (19/2). Pelaksanaan proyek senilai Rp 3,3 miliar itu dinilai asal-asalan. Pemasangan lantai keramik tidak rata. Lantai kamar mandi juga bergelombang

Selain itu, ditemukan lubang memanjang di plafon salah satu ruangan. Pun, cat dinding kelewat tipis. Komisi yang membidangi pembangunan itu akhirnya berkesimpulan CV Sarana Utama Sakti mengerjakan gedung rawat inap Puskesmas Tawangrejo tak ubahnya RSS (rumah sangat sederhana) tipe 21. ‘’Hampir semua ruangan, tidak ada satupun yang memuaskan dari sisi standar kualitas pekerjaan. Mirip RSS,’’ tegas Marsidi, anggota komisi III di sela-sela inspeksi mendadak, kemarin.

Menurut dia, kualitas pekerjaan jauh berimbang dari nominal proyek yang mencapai Rp 3,3 miliar. Marsidi menilai tahap finishing gedung rawat inap itu terlalu dipaksakan. ‘’Kalau PPTK (pejabat pelaksana teknis kegiatan) mau menerima proyek ini ya kebangetan. Proyek ini belum layak untuk diterima pemkot,’’ tegas politikus PKB itu.

Marsidi meminta dinas kesehatan selaku kuasa pengguna anggaran bersikap tegas. Yakni, tidak segan-segan meminta rekanan membongkar bagian gedung yang dinilai tidak pas. ‘’Ini masih masa pemeliharaan, kalau memang belum sempurna jangan diterima,’’ ungkapnya.

Kata dia, sudah menjadi risiko pelaksana jika harus membongkar bagian gedung yang kualitasnya buruk. Lantaran pilihan pengusaha itu antara untung dan rugi, maka seharusnya menerapkan manajemen proyek yang baik. Sapalagi, imbuh Marsidi, pelaksana proyek gedung rawat inap Puskesmas Tawangrejo sudah dikenai denda lantaran pekerjaannya molor dari jadwal. ’’Kalau harus membongkar lagi, pengusaha itu sudah pasti rugi. Ini sebuah risiko,’’ jelasnya.

Ketua Komisi III Roby Rohmana juga tak kalah kesal mendapati pemborong asal membangun. Sebelumnya, sempat muncul keluhan dari masyarakat terkait kualitas bangunan rawat inap saat komisi II (membidangi kesehatan) mengunjungi Puskesmas Tawangrejo, beberapa waktu lalu. ’’Teman-teman menyimpulkan pekerjaan yang dibiayai Rp 3,3 miliar ini standarnya seperti rumah sangat sederhana tipe 21,’’ tegasnya.

Politikus berbasis Partai Demokrat itu menilai proses finishing yang dikerjakan rekanan amat jelek. Komisi III sudah mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan PPTK, pelaksana proyek gedung rawat inap Puskemas Tawangrejo dan Taman Demangan, pada Jumat (22/2) lusa. ’’Kami juga sidak ke proyek Taman Demangan, kualitas pekerjaan paving dan lapangan futsal tidak bagus,’’ ujarnya.

Rombongan komisi III kemarin mendapati pemasangan paving di jogging track Taman Demangan tidak rata. Permukaan lapangan futsal juga sama mengecewakannya. Kata Roby, PT Moderna Tehnik Perkasa (MTP), pelaksana proyek senilai Rp 5,5 miliar itu sedang berupaya membenahi genangan air hujan di lapangan futsal. ’’Kami berharap pekerjaan sampai sempurna sesuai kontraktual, apalagi in fasilitas pelayanan publik,’’ tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Dirut CV Sarana Utama Sakti, Yayat Prawira Sumantri mengaku bakal bertanggung jawab menyempurnakan pekerjaan gedung rawat inap Puskesmas Tawangrejo. Plafon ambrol yang ditemukan dewan dalam sidak langsung diperbaiki kemarin. Yayat juga menyebut sejumlah pekerjanya tengah melakukan pengecatan ulang di lokasi. ’’Itu kan dalam masa perawatan enam bulan, yang rusak tetap diperbaiki,’’ ujarnya.

Denda yang harus dibayar pihaknya akibat keterlambatan pekerjaan mencapai Rp 100 juta. ‘’Pengusaha tidak boleh bilang rugi, tetap optimistis nanti bisa diganti untung di kemudian hari. Semua tergantung niat, kami akan perbaiki pekerjaan yang kurang sempurna,’’ jelasnya. (Sy)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Gedung Rawat Inap Mirip RSS Tipe 2"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA