Bhakti Sosial Terpadu (BST) Tanjungrejo



KAB. MADIUN, SMN - Bhakti Sosial Terpadu (BST) Pemkab. Madiun yang diawali sejak tahun 2000 hingga bulan Pebruari 2012 ini telah memasuki putaran yang ke-94 kali, dan kesempatan kali ini BST bertempat di Ds. Tanjungrejo Kec. Kebonsari, 20 s/d 21 Pebruari 2013. 
Menurut Bupati H. Muhtarom, S.Sos, kegiatan BST yang dilaksanakan Pemkab. Madiun ini sangat tepat yang tujuannya untuk menjalin silaturami antara pemerintah dengan masyarakat Kab. Madiun. Untuk itu pada kesempatan BST dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyampaikan kritik dan saran serta masukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di Kab. Madiun. 

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada saat BST yaitu Olahraga bersama masyarakat desa setempat yang dilanjutkan dengan sarasehan, mengunjungi warga kurang mampu/sedang sakit, kerja bhakti pengaspalan jalan, pelayanan administrasi (KTP, KK, Akte Kalahiran, SIM, Perpanjangan STNK serta SKCK), Pendaftaran TKI dan Transmigrasi, pelayanan pemeriksaan kesehatan masyarakat, Pasar Murah, Donor Darah, pelayanan KB, pemeriksaan kesehatan dan kawin suntik ternak dan lain-lain. 
Dalam kesempatan sarasehan Bupati Madiun H. Muhtarom juga menjelaskan masalah program pemugaran RTLH yang dilaksankan sejah awal beliau menjabat di tahun 2008 hingga sekarang, bahwa jumlah RTLH di Kab. Madiun secara terus-menerus mengalami penurunan. Sesuai data yang ada di Pemkab. Madiun pada awal beliau menjabat yaitu pada tahun 2008 jumlah RTLH di Kab. Madiun mencapai 14.499 unit, selanjutnya pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 12.037 unit. Dan pada kahir tahun 2012 kemarin jumlah RTLH di Kab. Madiun hanya tinggal 6.327 unit. 
Meski sudah turun, hal ini tidak lantas membuat Pemkab Madiun berhenti melakukan upaya menuntaskan sisa RTLH. Dijelakan pula, bahwa pada tahun 2013 ini Pemprov Jawa Timur akan mengelontorkan dana untuk pemugaran RTLH di Kab. Madiun sebanyak 946 unit , sedangakan melalui dana Baget mandatoring, Bupati Madiun H. Muhtarom juga menggarkan dana pemugaran RTLH sebanyak 688 unit atau sekitar 2,8 Milyar Rupiah. Tidak berhenti disitu, Bupati Madiun juga telah memerintahkan kepada seluruh Kepala Desa/Kelurahan agar mengalokasikan anggaran dalam APBDes masing-masing desa 2 unit rumah. 
Bupati berharap agar masyarakat dapat kembali menghidupkan budaya nenek moyong kita yang memang benar-benar baik. Budaya dimaksud adalah budaya gotong royong dimasyarakat. Banyak hal yang didapat dengan kita bergotong royong antara lain, kita dapat bersilaturahmi dengan dengan masyarakat yang lain, dapat meringankan beban sesame dan pada akhirny pekerjaan itu kalau dilaksanakan secara bergotong-royong akan menjadi mudah dan cepat selesai dengan biaya yang murah pula. Untuk itu kita harus dapat melanjutan budaya nenek moyang bangsa Indonesia itu.
Pada kesempatan sarasehan dan olahraga bersama, Bupati Madiun juga berkenan menyerahkan bantuan yang disiapkan seperti bantuan alat olahraga bolavolly, bantuan bea siswa SD/MI, SMP/MTs, Alat Peraga Edukatif, Bantuan Sembako,dan lain-lain. Disamping itu juga masih banyak bantuan lain yang akan diberikan oleh Pemkab. Madiun yang diminta langsung oleh masyarakat dalam kesempatan sarasehan seperti, alat pengeras suara, seragam hadroh, alat musik hadroh, Al Qur’an, Power sprayer , semen, aspal , alat pembuat kue, bantuan modal UMKM dan masih banyak lagi bantuan lain yang diminta masyarakat pada kesempatan sarasehan. Hanya saja bantuan nilainya diatas 5 juta rupiah, Bupati minta kepada yang mengusulkan untuk membuat proposal saja.
Selain verja bhakti, pengobatan gratis untuk masyarakat dan juga pelayanan administrasi, dan informasi bagi mayarakat, pada desempatan BST Pemkab. Madiun juga menggelar pasar murah. Ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kab. Madiun pada masyarakat kurang mampu. Kegiatan Pasar Murah dibuka langsung oleh Wakil Bupati Drs. H. Iswanto, M.Si ini disambut baik oleh masyarakat setempat karena bantuan datang tepat pada saat mereka membutuhkan. diberharap Pasar Murah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu, karena semua komuditas yang disediakan dijual dengan harga murah karena telah disubsidi oleh Pemkab. Madiun dibawah kepemimpinan H. Muhtarom, S.Sos. 
Manfaatkan kesempatan ini dengan baik khususnya bagi warga yang kurang beruntung. Bagi masyarakat yang mampu hendaknya tidak ikut-ikutan membeli biar mereka yang kurang mampu tertolong. Dihimbau masyarakat tidak kuatir tidak kebagian karena stok yang dibawa sudah disesuaikan dengan kupon yang beredar dimasyarakat, bahkan ada kelebihan. Untuk itu jangan saling berdesakan, antri yang rapi agar tidak terjadi sesuatu pada diri kita.
Berbagai komuditas yang disediakan antara lain: 1) Beras dijual Rp 5.000,-/kg , harga dipasaran Rp 7.500,-/kg, 2) Gula Putih dijual Rp 8.500,- harga dipasaran Rp 11.000,-/kg. 3) Minyak Goreng dijual Rp 8.000,-/kg dipasaran Rp  11.000,-/kg. 4) Indomie goring dijual Rp 1.000,-/bungkus, harga dipasaran Rp 1.500,-/bungkus. 5) Supermi ayam bawang dijual Rp 800,-/bungkus, harga dipasaran Rp 1.300,-/bungkus, 6) Bukrim Colek dijual Rp 1.250,-/bungkus, harga pasaran Rp 2.250,-/bungkus, 7) Sabun Cuci Total dijual Rp,4.000,-/bungkus, harga pasaran Rp 5.000,-/bungkus. (Sy)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Bhakti Sosial Terpadu (BST) Tanjungrejo"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA