Suara Media Nasional: DP4 Terancam Susut Ratusan Ribu

DP4 Terancam Susut Ratusan Ribu

Posted in |

NGAWI, SMN - Data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) di Ngawi terancam menyusut ratusan ribu. Pasalnya, DP4 yang diterima KPUD Ngawi sebanyak 565.563 jiwa. Padahal, daftar pemilih tetap pada pemilihan bupati 2010 lalu mencapai 738.930. Diduga penyusutan DP4 itu akibat adanya kependudukan ganda. ‘’Saat adanya elektronik KTP, sudah tidak bisa ganda lagi, sehingga jumlahnya berkurang’’ terang Ketua KPUD Surat Ashari, kemarin (7/2).

Selain faktor faktor kependudukan yang ganda, kata dia, menyusutnya DP4 itu terkait angka kematian dan perpindahan penduduk. Belum lagi warga Ngawi yang bekerja di luar negeri. Untuk itu, pihaknya bakal membentuk petugas pemutakiran data pemilih (P2DP) yang ditempatkan di setiap desa. ‘’Satu desa satu petugas,’’ jelasnya.

Surat menuturkan, P2DP bertugas melakukan pendataan warga yang belum terkover atau kancrit menjadi daftar pemilih. Jika hal itu terjadi, , lanjut dia, P2DP berhak mengajukan dan memasukkan namanya sebelum data DP4 itu menjadi daftar pemilih sementara (DPS), daftar pemilih sementara hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap. Sedangkan warga yang bekerja di manca negara pendataannya melalui kementerian luar negeri. ‘’Tapi pembentukan P2DP itu baru dilakukan setelah panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa terbentuk,’’ ungkapnya.

Surat mengatakan, meski angka DP4 menyusut, hal tersebut tidak berimbas pada jumlah kursi di DPRD. Itu mengingat jumlah pemilih melebihi angka 500 ribu jiwa, sehingga jumlah kursi di dewan tetap 45. ‘’Logikanya jumlah pemilih meningkat, tidak menurun, karena jumlah pemilih yang sebelumnya masih belum cukup umur bisa terkover. Tapi ini malah turun,’’ ucapnya.

Menurut dia, data DP4 itu hanya berlaku untuk pemilih pemilu DPR, DPD, dan DPRD kabupaten/kota. Sedangkan daftar pemilih untuk pemilihan presiden datanya akan menyusul. ‘’Penentuannya sekurang-kurangnya harus berusia 17 tahun pada 9 April 2014 mendatang, atau yang sudah dan telah menikah, meskipun umurnya belum melampuai 17 tahun,’’ paparnya. (Sy)