SMANSA Menuju Olimpiade Sains Internasional
Posted in |
BALI, SMN - SMANSA nama
keren dari SMA Negeri 1 Denpasar merupakan salah satu sekolah bakal menjadi
duta Indonesia di ajang internasional. Diwakili Asedio Stya Gaovinda, salah
satu siswa terbaiknya bidang sains, saat ini duduk di bangku kelas 11 IPA 2
sekolahnya.
Betapa tidak.
Keberhasilan Asedio sebagai pemegang mendali perak di ajang OSN (Olimpiade
Sains Nasional) di gelar Kemterian Pendidikan pada 2-6 September 2012 lalu,
merupakan tiket untuk maju pada olimpiade berikutnya, yakni internasional.
Mewakili Indonesia sebagai pelajar, bertanding pada IPO (Internaional Physic
Olimpic) 2013 mendatang untuk memperebutkan kategori jawara sains pelajar antar
Negara peserta.
Prestasi
tersebut sudah tentu patut menjadi kebanggaan. Baik dirasakan siswa
bersangkutan, daerah yang diwakili, tak terkecuali pihak sekolah. Secara khusus
Drs. I Nyoman Purnajaya, M.Pd, Kepala Sekolah SMANSA yang menggadang-gadang
siswanya bisa berprestasi di bidang sains. Itu ia ucapkan saat dirinya
menduduki jabatan kepala sekolah, menggantikan kepala sekolah sebelumnya,
seolah menjadi motivasi dan harapan keberhasilan itu bisa diwujudkan para
siswanya.
“Dilihat dari
indikatornya, tinggal selangkah lagi ia mencapai target. Semoga bisa berhasil
di ajang berikutnya, atau di olimpiade internasional nanti,” harap Purnajaya,
bangga.
Dituturkan Purnajaya,
Asedio merupakan salah satu muridnya yang memang meminati dunia sains. Bahkan
sebelum menjadi duta OSN tingkat nasional, Asedio yang memilih club belajar
bidang sains di sekolahnya itu berhasil menunjukan kebolehannya pada ajang
sejenis di tingkat Kota Denpasar dan Provinsi Bali.
Dalam
menunjang bakat siswa seperti Asedio, diakuinya, memang terdapat beberapa
tahapan yang dilakukan sekolahnya. Baik segi criteria pendidikan berstandar,
laiknya fasilitas atau sarana belajar dan tersedianya tenaga pendidik termasuk
guru pembina yang dipandang mampu mewujudkan tekad kuat dari siswa-siswinya
itu.
Hal tersebut
kata Purnajaya sebagai bentuk motivasi, sebagai upaya terus memufuk minat dan
kemampuan para siswanya. Itu disamping pemberian penghargaan, baik berupa
hadiah sejumlah uang ataupun pemberian bea siswa sebagai apresiasi terhadap
siswa berprestasi di sekolahnya.
“Untuk hadiah
atau bentuk apresiasi, sebetulnya bukan pada nilai nominal yang kita ingin
sampaikan. Namun makna bahwa lingkungan (sekolah) peduli terhadap keberhasilan
siswanya. Dari itu kita kembalikan pada siswa, bagaimana ia bisa turut peduli
terhadap lingkungan yang mendukungnya itu,” ujar Purnajaya, kepada wartawan.
Kepada
wartawan Asedio sedikit mengisahkan perjalanan lomba hingga kategori juara
nasional yang mampu diraihnya. Mulai dari menjawab soal, yang diantaranya belum
terjabarkan maksimal saat pembinaan, hingga kesiapan mentalnya menghadap para
pesaing asal sekolah lain dalam negeri. Itu apalagi kesiapan saat mendapat
pesaing yang konon diantaranya berkategori kakak kelas. “Awalnya saya ragu,
bisa menang. Apalagi saat melihat lawan lomba, diantaranya sebaya kakak kelas.
Itu sempat membuat saya pesimis,” ujar Asedio, mengenang masa olimpiadenya.
Menurut
Kepsek, pengakuan siswanya itu merupakan bahan evaluasi pihaknya menjelang IPO
nanti. Salah satunya dalam mempersiapkan guru pembina, disebutkan akan
menggandeng seorang ahli dari kalangan akademisi. Dimaksudkan, supaya mental
dan pengetahuan lain sebagai penunjang bisa maksimal didapat Asedio saat lomba
nanti. “Kita harapkan yang terbaik. Maka dari itu, kita siapkan yang terbaik
juga untuk mengantarkan prestasi siswa-siswi sekolah ini,” tegas Kepsek,
begitu. (Wir)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "SMANSA Menuju Olimpiade Sains Internasional "
Post a Comment