Suara Media Nasional

         MALANG, SMN - Acara petik laut/syukuran nelayan yang merupakan tradisi tahunan masyarakat nelayan Sendang Biru yang juga menjadi salah satu agenda wisata di Kabupaten Malang mampu menarik perhatian banyak warga. Hal ini tampak pada puncak acara yang digelar Kamis siang kemarin (27/9), Ribuan warga membanjiri Pelabuhan Perikanan Pantai Pondok Dadap yang berada di Dsn Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) untuk menyaksikan prosesi petik laut yang rutin dilakukan setiap tanggal 27 September tersebut.

Adapun prosesi petik laut diawali dengan acara seremonial hingga acara larungan yang sangat ditunggu-tunggu oleh pengunjung yang hadir. Dalam prosesi larungan, gunungan tumpeng dan hasil bumi dari masyarakat sekitar dilarung ke laut bebas sampai melewati dua batu besar yang berada di selatan Pulau Sempu untuk kemudian diperebutkan oleh masyarakat nelayan yang ada di sekitar pantai Sendangbiru. Gunungan tumpeng dan hasil bumi memperlambangkan melimpahnya rizki yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa selama para Nelayan menjalani kehidupan sehari-hari dalam mencari nafkah dari hasil melaut.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Malang H. Rendra Kresna, Lanal Malang, Muspika Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Tokoh Masyarakat dan tamu undangan lainnya serta masyarakat umum yang ingin menyaksikan jalannya acara tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Malang, H. Rendra Kresna mengatakan betapa pentingnya menjaga, mendukung dan melestarikan budaya petik laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. “Kita tidak pernah menabur benih di laut, tapi kita bisa memanennya. Untuk itu kita harus terus menjaganya dan bersyukur atas limpahan hasil laut.” ungkap Bupati Rendra.

Ditambahkan, acara petik laut juga memiliki nilai ekonomi dan nilai wisata. Dengan adanya kegiatan tersebut, banyak warga yang datang, yang pastinya akan terjadi kegiatan ekonomi jual-beli. Serta wisata, karena saat ini semakin banyak orang yang tahu dan tertarik menyaksikan ritual tahunan tersebut, baik lokal maupun mancanegara.

“Petik laut ini bermakna untuk mencintai laut kita atas karunia Allah SWT dari hasil laut, Ritual yang selalu ramai pengunjung ini juga diharapkan untuk terus dipertahankan. Tidak saja sebagai acara rutin, tetapi juga bisa sebagai potensi kepariwisataan dan kelautan,” tegasnya.

Menanggapi keluhan Sudarsono, Kepala Desa Tambakrejo yang disampaikan sebelum sambutan Bupati, terkait semakin meningkatnya masyarakat miskin di wilayah Desa Tambakrejo yang berasal dari luar daerah, Bupati mengatakan, bahwa semua hakekatnya adalah sama-sama anak bangsa. Untuk itu pemerintah berkewajiban mengayominya.

Sebelum menyampaikan sambutan, Bupati Rendra juga berkesempatan memberikan bantuan secara simbolis dari Pemerintah Kabupaten Malang berupa 12 unit jaring, 15 unit coolbox, 1 perahu & mesin, 16 unit JPS, 2 unit rumpon, 6 alat komunikasi serta bantuan program PUMPK sebesar 200 juta. Serta piala kepada juara turnamen sepak bola kepada SSB PSBS Sitiarjo, SSB Sumawe, SSB Persibiru dan SSB Ringin Sari.

Heri, salah satu panitia petik laut mengungkapkan, hingar bingar acara petik laut ini juga sudah terasa mulai 3 hari sebelumnya. Dalam rentang waktu tersebut panitia mengisinya dengan berbagai acara dan hiburan seperti ludruk, orkes dangdut, kendang kempul, turnamen sepak bola serta wayang kulit dengan dalang Ki Eddy Siswanto asal Ambulu Kabupaten Jember.

Di tempat terpisah, sejumlah anggota TNI AL Lanal Malang juga tak mau ketinggalan memeriahkan petik laut 2012 tersebut. Bertempat di halaman KUD Mina Jaya Sendang Biru, TNI AL menggelar Bhakti Sosial pemeriksaan kesehatan dan pengobatan umum. Tak kurang dari 250 warga yang datang guna melakukan pemeriksaan kesehatan serta mendapatkan pengobatan umum.

Kapten Achmad Nur dan dr. Efendi yang saat itu bertugas menerangkan bahwa hampir 50 personel TNI AL memang disiapkan guna mendukung kelancaran serta melakukan hal yang bersentuhan langsung dengan warga dalam bentuk bhakti sosial. Lebih lanjut, sejak 2 minggu sebelumnya pihaknya juga telah memberikan bantuan berupa pengecetan perahu-perahu kecil milik nelayan Sendang Biru. “Hingga saat ini sekitar 42 perahu yang sudah kami selesaikan pengecatannya. Untuk kegiatan bhakti sosial hari ini, obat-obatan yang kami sediakan juga masih banyak, cukup untuk sekitar 1500 orang,” terang Kapten Achmad Nur. (hms/trio)