Musim Kemarau Jadi Prospek Baik Bagi Petani Padi di Desa Ngadipuro Kecamatan Widang
Posted in |
TUBAN SMN - Padi merupakan kebutuhan pokok kebutuhan bagi warga
Indonesia, oleh karena itu pemerintah mendorong para petani untuk meningkatkan
produksi padi sekaligus kualitasnya dan berbagai cara yang ditempuh termasuk
memberikan penyuluhan-penyuluhan dan juga bantuan agar dapat menunjang
keberhasilan para petani.
Pemerintah sadar dengan keadaan
lahan pertanian yang semakin menyempit karena banyak berdiri gedung dan perumahan
sehingga pemerintah berpikir untuk mengajak masyarakat petani menjadi petani
modern yaitu dengan mencari solusi bibit-bibit padi yang berumur pendek dan
bervarietas baik.
Keberhasilan petani pada musim penghujan malah membuat petani
menjadi kalang kabut dirinya sendiri karena panen raya yang bersamaan sehingga
para petani sulit untuk menjual gabah apalagi harga sangat menurun sehingga
petani hanya dapat untung sedikit karena biaya operasional dan pupuk yang
sangat mahal, mestinya dalam hal ini pemerintah harus cepat dan tanggap untuk
turun tangan mengatasi panen raya di musim penghujan yaitu termasuk menampung
gabah dan para petani dengan harga yang standar sehingga petani dapat meraih
untung yang lebih bagus.
Untuk mengatasi hal tersebut para
petani padi di Bantaran Sungai Bengawan Solo khususnya desa Ngadipuro dan
sekitarnya kecamatan Widang Kabupaten Tuban membuat pola terobosan baru yaitu
dengan menanam padi di musim kemarau dengan sistem areal pompanisasi yaitu
mengambil air dari Bengawan Solo untuk mengairi sawah-sawah pertanian. Dengan
langkah tersebut para petani merasa banyak mendapat keuntungan daripada panen
musim penghujan. Karena harga padi pada musim kemarau cukup siginifikan yaitu
mencapai Rp. 3.900 per kilogram. Namun banyak juga disisi lain yang menjadi
kendala terutama untuk mendapatkan solar untuk bahan bakar Diesel dan juga izin
pengambilan air yang sampai saat juga menjadi kendala.
Menurut ketua HIPPA Desa Ngadipuro
Mulyadi (Mbah Mul) mengharap kepada pemerintah daerah khususnya agar kiranya memikirkan
para petani terutama di Bantaran Sungai Bengawan Solo untuk memudahkan
mendapatkan bahan bakar yang bersubsidi dan juga memberikan izin resmi untuk
pengambilan air dari Bengawan Solo sehingga para petani dapat meningkatkan
produksinya dan juga membantu pemerintah dalam mengatasi ketahanan pangan
secara nasional sesuai harapan pemerintah paparnya. (am)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Musim Kemarau Jadi Prospek Baik Bagi Petani Padi di Desa Ngadipuro Kecamatan Widang"
Post a Comment