Evakuasi “Korban Banjir” di Waduk Pondok Ngawi
Posted in |
NGAWI, SMN - Sejumlah mayat terapung di
Waduk Pondok. Jenasah yang sudah membusuk itu merupakan warga sekitar yang
permukimannya diterjang banjir. Karena lokasinya sulit dijangkau, tim search
and rescue (SAR) dari unsur TNI dan pemkab harus menggunakan bantuan perahu
karet untuk mengevakuasi korban.
Dengan sigap, mereka mengusung satu persatu
jenasah ke lokasi lapang.
Jangan
salah, banjir bandang dan mayat-mayat terapung itu bukan kejadian sebenarnya.
Melainkan hanyalah skenario yang merupakan bagian dari simulasi gabungan
Batalyon Yon Armed 12 Kostrad dan petugas Satkorlak Pemkab Ngawi. “Meskipun
simulasi, tapi kami jalankan serius,” terang Mayor Arm fajar Catur, wakil
Komandan Batalyon Yon Armed 12 Kostrad Ngawi.
Simulasi
yang menerjunkan sedikitnya 100 personel TNI itu diawali dengan penyisiran
daerah bencana. Tim langsung melakukan pertolongan bila melihat warga yang
keselamatannya terancam. Korban luka-luka, ibu hamil, dan manula merupakan
prioritas evakuasi.
Mereka
diangkut secara bergantian dengan perahu karet menuju areal yang mudah
dijangkau tim medis. “Setelah itu, giliran mengevakuasi mayat yang menjadi
korban banjir. Pencarian terus dilakukan tim hingga batas yang telah
ditentukan,” jelasnya.
Dia menuturkan, simulasi tersebut dilakukan sebagai kewaspadaan bencana banjir. Itu tak lepas kondisi geografis sejumlah daerah Ngawi yang rawan banjir. Terutama di kawasan sepanjang aliran Bengawan Solo dan Sungai Madiun. “Seperti beberapa tahun lalu, banjir melanda di sebagian wilayah Ngawi. Bila tim tidak respon dengan ancaman banjir, tentu akan kewalahan bila nanti banjir menerjang,” tegasnya.
Dia menuturkan, simulasi tersebut dilakukan sebagai kewaspadaan bencana banjir. Itu tak lepas kondisi geografis sejumlah daerah Ngawi yang rawan banjir. Terutama di kawasan sepanjang aliran Bengawan Solo dan Sungai Madiun. “Seperti beberapa tahun lalu, banjir melanda di sebagian wilayah Ngawi. Bila tim tidak respon dengan ancaman banjir, tentu akan kewalahan bila nanti banjir menerjang,” tegasnya.
Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eko Heru Cahyono menambahkan, semua
yang tergabung dalam satkorlak pemkab harus membekali diri mengantisipasi
ancaman banjir. Begitu pula pihak-pihak yang peduli dengan kegiatan kemanusian,
dituntut aktif melakukan evakuasi korban banjir. “Justru kami akan senang bila
banyak pihak membantu kegiatan kemanusia sebagai antisipasi bencana banjir,”
ungkapnya.
Perlengkapan evakuasi sendiri, lanjut dia, sudah dipersiapkan BPBD jauh-jauh hari. Di antaranya, perahu motor, pelampung, dapur umum, dan peralatan penunjang kinerja lapangan. “Sudah ada sejumlah bantuan dari Pemprov Jatim . Ini yang nantinya akan kami gunakan dalam evakuasi,” tuturnya. (Sy)
Perlengkapan evakuasi sendiri, lanjut dia, sudah dipersiapkan BPBD jauh-jauh hari. Di antaranya, perahu motor, pelampung, dapur umum, dan peralatan penunjang kinerja lapangan. “Sudah ada sejumlah bantuan dari Pemprov Jatim . Ini yang nantinya akan kami gunakan dalam evakuasi,” tuturnya. (Sy)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Evakuasi “Korban Banjir” di Waduk Pondok Ngawi"
Post a Comment