Ponorogo Butuh 1,2 Triliun Setiap Tahunnya
Posted in |
Amin:
Permasalahan Saat Ini Imbas Pemerintahan Lalu
PONOROGO, SMN - Untuk menggerakkan mesin pemerintahan agar
berjalan optimal, Pemerintah Kabupaten Ponorogo butuh dana 1,2 Triliun Rupiah
setiap tahunnya. Dana sebesar itupun tidak serta merta untuk pembangunan fisik
saja, tetapi juga untuk belanja atau gaji PNS di lingkungan Pemerintah.
Demikian dikatakan Bupati Ponorogo H. Amin SH, dalam acara rutinnya Tilik Desa,
di Desa Temon, Kecamatan Ngrayun Ponorogo.
Lebih jauh Amin membeberkan secara gamblang penggunaan Dana APBD kepada
masyarakat, “ Mengapa saya sering melakukan safari tilik desa ini, hanya
semata-mata untuk mengajak masyarakat lebih tahu, lebih mengerti apa yang saya
lakukan untuk Ponorogo. Seperti halnya dana APBD tahun 2012 ini, kita punya 1,2
Triliun Rupiah, untuk menggaji PNS di lingkungan PemerintahKabupaten saja
kutang lebih 65%, dan selebihnya untuk pembangunan di sektor lain”, ungkapnya.
Ada beberapa plan yang ditawarkan Bupati Amin kepada masyarakat, dan
plan-plan tersebut sudah dan selalu dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait,
seperti dengn DPRD. “Sebagai Bupati yang dipilih oleh rakyat, saya tidak mau
membebani, apalagi mengingkari amanah yang diberikan rakyat Ponorogo kepada
saya, Bagaimana cara saya mendapatkan uang untuk Ponorogo juga sudah koordinasi
dengan pihak legislatif, jadi tidak benar kalau saya ngawur, dan terus terang
saya bukan type bupati yang “Ngglendeman”, semua sudah sesuai dengan
aturan”, jelas Amin.
Secara khusus kepada SMN, Bupati Ponorogo H Amin SH, juga mengakui
bahwa dalam melaksanakan kinerjanya ada banyak persoalan yang dihadapi, belum
lagi ada beberapa pihak yang selalu memojokkannya tanpa alasan yang jelas.
Tetapi Amin juga tidak mau ada preseden buruk terhadap kinerjanya saat ini.
“Tidak ada gading yang tak retak, dan tidak ada asap kalau tidak ada apinya.
Permasalahan yang ada saat ini adalah imbas dari pemerintahan sebelumnya,
ibarat peribahasa tadi saya ini sedang kena getahnya. Tapi masyarakat Ponorogo
sudah tahu dan bisa menilai sendiri”, tambah Amin.
Apa yang disampaikan bupati Amin tersebut, juga ditanggapi positif oleh
sebagian masyarakat Ponorogo, termasuk juga mantan bupati Ponorogo Markum
Singodimedjo. Ditemui SMN, disela-sela acara silaturahmi Paguyuban Warga
Ponorogo (Pawargo) se Jabodetabek, di anjungan Jatim, Taman Mini Indonesia
Indah (22/9). Markum mengakui Pemerintahan Amin saat ini cukup baik dari segi
apapun, dibanding pemerintahan sebelumnya, “Kalaupun ada masalah-masalah itu
biasa, tapi tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Masyarakat Ponorogo
itu harus digebrak, jangan dilelo-lelo, kalau dilelo-lelo ya malah tidur lelap.
Masyarakat ponorogo sekarang sudah bisa melihat sendiri, seperti apa gebrakan
pak Amin”, ungkap Markum.
Markum Singodimedjo yang saat ini anggota DPR Pusat, mengaku akan tetap
peduli dengan Ponorogo, “Saya akan bantu Ponorogo, karena saya duduk di Senayan
berkat doa restu seluruh masyarakat Ponorogo juga”, jelasnya dengan senyum
khasnya.
Sementara sesepun Paguyuban Warga Ponorogo se Jabodetabek, T Yulianto
tak henti-hentinya berucap terima kasih kepada bupati Ponorogo H Amin. “Sungguh
luar biasa Pak Amin, begitu pedulinya kepada kami, sehingga beliau mau hadir
disini. Ini spririt buat kami warga Ponorogo yang ada di wilayah Ibukota. Dan
saya optimis kedepannya Ponorogo tidak akan malu hati kepada daerah lain,
dengan gebrakannya pak Amin, kami yang ada di Ibukota akan banggga dengan kota
kelahiran kami Ponorogo,” kata pria yang akrab disapa Yulianto ini.
Ponorogo memang butuh pemimpin cerdas dan peduli dengan wilayahnya,
Ponorogo harus digebrak dengan segala segi pembangunan, baik pembangunan sarana
dan prasarana, dan itu sudah menjadi tekat pemerintahan Amin-Ida. Kalaupun
disana-sini masih ada cemoohan, Amin-Ida pun punya peribahasa, Biarlah Anjing
Menggongong Kafilah tetap berlalu. (Aban/Yud)
foto menyusul
Pemkab Ponorogo
Bebas KKN
PONOROGO, SMN - Pemerintah Kabupaten Ponorogo saat ini bertekad
untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan dimasa pemerintahan lalu, dan bertekad
perang melawan KKN, agar nantinya penyelenggaraan pemerintahan bisa bersih.
Demikian dikatakan Bupati Ponorogo H Amin SH, ketika membuka Sosialisasi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Gedung Sasana Oraja Ponorogo (18/9).
Amin juga mengatakan, korupsi selalu ditentang dan dikutuj, karena
menggambarkan perbuatan yang tidak bermoral dan berkaitan dengan keserakahan.”
Penyalah gunaan jabatan dan perbuatan lain yang dipandang sebagai hambatan
dalam membangun masyarakat yang sejartera dan adil, dimana korupsi menjadi
semacam budaya, tentu akan berdampak negatif dan akan menimbulkan perlawanan
dan reaksi”, kata Amin.Dengan hal tersebut diatas Amin mengajak kepada seluruh
jajaran yang ada di Lingkungan Pemkab Ponorogo, untuk bisa lebih mendalami arti
sosialisasi ini.
Sementara itu, Adung Sutranggono, H,MHum, jaksa fungsional dari
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang memberikan tutorial kepada peserta sosialisasi
menjelaskan, korupsi merupakan gejala kemasyarakatan yang sangat kompleks, dan
rumit. “Seakan mudah dikenal, tetapi sulit didekati hukum. Hal ini disebabkan
karena perbuatan korupsi selalu terbungkus dalam kerahasiaan”, ungkapnya.
Sebagai pemberi tutor, Adung Sutranggono juga mengakui, mengungkap dan
membuktikan terjadinya tindak pidana korupsi tidak mudah, karena kecerdikan
pelaku. Pelaku korupsi hampir sebagian besar mempunyai intelektual tinggi,
umumnya mereka tahu cara menghindari dari jeratan hukum. Mereka senantiasa
mencari celah-celah hukum untuk lepas dari tuntutan hukum.” Oleh karena itulah
umumnya tindak pidana korupsi dilakukan dengan modus operandi yang rapi, tertutup
sehingga sulit diungkap.
Sementara Kepala Kantor Inspektorat Pemkab Ponorogo, Ir Nyoto Wiyono,
kepada wartawan mengatakan, sosialisai ini sangat penting bagi kita, khususnya
dikalangan pejabat di lingkungan Pemkab Ponorogo. Agar nantinya pemerintahan
Ponorogo ini terbebas dari indikasi KKN, karena kita tahu saat ini sangsi hukum
pelaku korupsi tidak ada kmpromi.
Selain dihadiri Bupati Ponorogo H Amin SH, juga hadir Wakil Bupati Hj Yuni
Widyaninging, Sekretaris Kbupaten dan juga pejabat penting daerah dan juga para
camat. (Aban/Yud)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ponorogo Butuh 1,2 Triliun Setiap Tahunnya"
Post a Comment