Rata-rata Rendemen Tebu 7,95 Persen
Posted in |
SURABAYA, SMN - Rendemen (perbandingan
kadar gula terhadap berat tebu giling) di berbagai pabrik gula (PG) di Jatim
kini masih cukup tinggi. Dari data yang dihimpun DInas Perkebunan Jatim,
rendemen rata-rata hingga akhir Agustus lalu telah mencapai 7,95 persen. Ini
meningkat disbanding Juli yang mencapai 7,44 persen.
Kepala
Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA saat ditemui, Selasa (25/9)
mengatakan, capain tersebut cukup bagus, mengingat masa giling masih terus
berlangsung dan berpotensi rendemen dapat terus meningkat.
Dari hasil rendemen rata-rata tersebut,
tertinggi masih diperoleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yakni mencapai 7,9
persen. Kenaikan rendemen juga dialami PTPN XI yang tahun lalu maish dikisaran
6 persen kini telah mencapai 7,4 persen.
Untuk PG di bawah pengelolaan PTPN X
rendemen tertinggi masih dipegang oleh PG Pesantren Baru Kediri dengan rendemen
rata-rata 8,5 persen. Sedangkan PG di bawah naungan PTPN XI tertinggi yakni PG
Asembagoes Situbondo dengan perolehan rendemen rata-rata mencapai 8,1 persen.
Rendemen terendah saat ini yakni PG Kebon Agung Malang yakni 7 persen dan
PGCandi Sidoarjo yang hanya mencapai 6,9 persen.
Dengan tingginya rendemen yang dicapai
sejumlah PG di Jatim, Samsul optimistis produksi gula Jatim bisa meningkat
dibanding tahun lalu yang hanya 1.051.000 ton. Tahun ini dari hasil taksasi
(perkiraan) yang dilakukan maret lalu diprediksi mencapai 1,3 juta ton. Namun,
samsul optimistis peningkatan capaian hanya pada kisaran 1,2 juta ton.
Untuk areal tanam tebu Jatim kini juga
mengalami peningkatan. Dari semula 197 ribu ton di 2011 kini telah mencapai 203
ribu hektar. Artinya, dengan meningkatnya areal tebu di Jatim, maka itu
dapat membantu peningkatan produksi gula Jatim tahun ini.
Seperti
diberitakan sebelumnya, dari hasil taksasi 2012 yang dilakukan Maret lalu,
diketahui rendemen rata-rata bisa mencapai 7,9 persen. Namun taksasi yang masih
dalam angka perkiraan itu lebih rendah dari target Gubernur Jatim, Dr H
Soekarwo yang meminta rendemen mencapai 8 persen.
Dari proses taksasi, rendemen PTPN X
diharapkan mencapai 8,2 persen. Itu lebih tinggi dari capaian 2011 yakni 7,9
persen. Menurut Samsul, taksasi untuk PTPN X bisa saja tercapai. Ini terlihat
dari proses giling awal di mana, rendemen di beberapa PG yang dikelola PTPN X
sudah menunjukkan rendemen yang tinggi. Misalnya, PG pesantren Baru Kediri
diawal giling rendemennya mencapai 8,35 persen. Untuk PG Ngadirejo 7,95 persen,
PG Mrican 7,5 persen, dan Mojopanggung 7,9 persen.
Selama masa giling tahun 2011, rendemen
rata-rata yang dicapai oleh 11 PG milik PTPN X adalah 7,95 persen. Tingkat
rendemen tertinggi dicapai PG Pesantren Baru Kediri mencapai nilai tertinggi
sebesar 8,55 persen dan menghasilkan total laba bersih sebesar Rp 104 miliar
bagi PTPN X.
Mengenai rendemen tebu, selama ini PG
milik PTPN X memang memiliki tren positif dengan rendemen terbaik. Dari 10 PG
dengan rendemen terbaik nasional, sembilan di antaranya adalah PG yang dikelola
PTPN X. Satu pabrik lainnya adalah PG Assembagoes milik PTPN XI.
Sedangkan
taksasi untuk PTPN XI, yakni sebesar 7,4 persen. Ini lebih tinggi dari rata-rata 2011 yang hanya
6,8 persen. Di awal giling Mei 2012 ini, beberapa PG milik PTPN XI juga telah
menunjukkan kinerja yang bagus dengan rendemen tinggi. Misalnya, PG
Panji dengan rendemen 7 persen, PG Semboro 7,29 persen, PG Prajekan 7,28
persen, dan PG Pagottan sebesar 7,2 persen. (sam)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Rata-rata Rendemen Tebu 7,95 Persen"
Post a Comment