Sampang Tak Kondusif, Investor Dikhawatirkan Hengkang
Posted in |
SAMPANG, SMN - Gelombang aksi
demo yang cukup marak dari berbagai elemen masyarakat yang menentang
pembangunan galangan kapal di Desa Labuhan Kec. Sreseh Sampang oleh PT Dumas
TanjungPerak Shipyard, dikhawatirkan membunuh iklim investasi yang mulai tumbuh
di Sampang.
Salah satunya adalah PT Dumas Tanjung
Perak Shipyard dikhawatirkan hengkang, karena tidak adanya jaminan situasi yang
kondusif, serta tidak adanya kemudahan pelayanan perizinan dari Pemkab Sampang.
PT Dumas didemo karena dituding belum mengantongi izin analisa mengenai dampak
lingkungan (Amdal).
Padahal, kehadiran investor yang akan
membangun galangan kapal yang pertama di Madura dengan nilai mencapai Rp 35
miliar itu, diharapkan dapat membangkitkan iklim investasi di Sampang.
Mengingat selama ini cukup sulit mendatangkan investor untuk menanamkan
investasi di Sampang karena berbagai pertimbangan teknis dan non teknis.
Pemerintah setempat dinilai tidak
proaktif menyikapi perkembangan dilapangan, sehingga terkesan investor tidak
mendapatkan kenyamanan dan kemudahan dalam berinvestasi.
Penuturan itu disampaikan Anggota DPRD
Jatim dari PKB, Ahmad Nawardi. Ia menyesalkan sikap Pemkab yang tidak berupaya
meredam aksi penolakan yang berujung demontrasi dari berbagai elemen masyarakat
tersebut.
’’Pemkab harus bertanggungjawab dalam
memberikan rasa nyaman dan kemudahan bagi investor, karena keberadaan galangan
kapal itu kelak akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun jika sikap
penolakan dan upaya pengusiran dari sejumlah komponen masyarakat tetap tidak
diredam, maka jangan salahkan apabila investor lari dari Sampang,’’ kata
Nawardi, anggota dewan yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Madura itu,
dihubungi Senin (2/9).
Menurutnya, semua pihak harus menahan
diri dan tidak bertindak provokatif terhadap investor yang ingin masuk ke
Sampang. Karena itu akan berdampak negatif dalam pengembangan investasi,
sehingga Sampang akan dicap sebagai daerah yang tidak kondusif oleh para pelaku
bisnis.
’’Seharusnya masyarakat juga menyadari,
jika hanya mengandalkan dukungan dana APBD tanpa adanya kekuatan ekonomi dari
sektor riil, roda perekomian Sampang tidak akan berkembang signifikan.
Diperlukan adanya perusahaan skala besar untuk menggerakkan roda ekonomi
tersebut,’’ ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sidang Amdal
kedua yang bertujuan untuk memuluskan perusahaan dari Surabaya tersebut untuk
membangun galangan kapal, ternyata hingga kini masih belum digelar. Bahkan
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, Mohammad
Lutfi Sulaiman, merasa kecewa karena Pemkab tidak bisa menjamin keamanan bagi
investor. Sehingga aksi demo penolakan beberapa waktu lalu tersebut, sangat
merugikan nama baik perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan itu.
Padahal menurut dia, dampak positif dari
pembangunan galangan kapal itu akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
masyarakat setempat, karena aktifitas roda perekonomian mulai menggeliat.
Selain itu juga dapat berpengaruh terhadap perbaikan infrastruktur sarana dan
prasana karena mobilitas pembangunan akan makin tinggi.
Ia pun berjanji jika nanti galangan
kapal itu telah beroperasi, pihak investor yang bergerak di bidang perkapalan
itu akan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena PT Dumas
selama juga cukup konsisten sebagai perusahaan yang ramah lingkungan. (why)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Sampang Tak Kondusif, Investor Dikhawatirkan Hengkang"
Post a Comment