Suara Media Nasional: Dugaan Pungli Program ISBP di Katerban Baron

Dugaan Pungli Program ISBP di Katerban Baron

Posted in |

NGANJUK, SMN - Desa Katerban kecamatan Baron untuk TA2013 ini menerima program dari dinas peterbnakan yaitu program Insentif sapi betina produktif (ISBP) yang dananya bersumber dari APBN.Dimana setiap sapi bunting mendapat insentif sebesar Rp 500.000,-/ekor.

Namun kembali di desa katerban ini penerima insentif tidak dapat menerima haknya secara utuh.Pada pencairan tahap 1 (juli 2013) setiap penerima di potong sebesar Rp 100.000,-/ekor dengan alasan untuk dana kas desa seperti di jelaskan oleh Kades ds Katerban . Sedangkan untuk tahap ke 2 ini setiap penerima hanya membawa pulang Rp 300.000,-/ekor yang Rp 200.000,-.

Menurut salah seorang perangkat itu sudah pernah di sosialisasikan didesa oleh Kades dana tersebut akan dpletre (diratakan) untuk sapi yang lain karena desa katerban untuk tahap 2 ini hanya memperoleh insentif untuk 60 ekor sapi saja jelasnya.

Ketika dikonfirmasi masalah ini, Riyadi ketua pelaksana menjelaskan bahwa desa Katerban mendapat dana sebesar Rp 180.000.000,- yang terbagi untuk operasional 20% sedangkan lainnya untuk insentif sapi bunting sebanyak 288 ekor.Untuk tahap 1 mendapat 115 ekor sedangkan tahap 2 sebanyak 87 ekor sedangkan sisanya nanti pada tahap ke 3..sementara untuk pungutan yang sebesar Rp 200.000,-/ekor sebagai ketua pelaksana tidak tahu dan tidak pernah mensosialisasikan kalau ds Katerban hanya mendapat jatah 60 ekor.

Beberapa warga pemilik sapi penerima insentif yang di konfirmasi mengenai pungli tersebut menyatakan bahwa rencana semula uang sebesar Rp 200 ribu tersebut akan diambil kerumah oleh perangkat desa tapi ternyata pada hari pelaksanaan setelah selesai difoto dengan menunjukkan uang Rp 500.000,- uang tersebut diminta kembali dan hanya diberikan Rp 300.000,-. Beberapa perangkat desa yang dikonfirmasi mengenai masalah tersebut saling menunjuk perangkat yang lain.

Bila benar terjadi pungli dalam pelaksanaan Insentif sapi betina poroduktif ini berarti warga pemilik sapi dirugikan sebesar kuranglebih Rp 17.400.000,- .Siapa yang harus bertanggung jawab? Bersambung… (RMB/IAN)