Suara Media Nasional: Pesta Kembang Api dan Pagelaran Wayang Kulit meriahkan Hari Jadi ke-819 Trenggalek

Pesta Kembang Api dan Pagelaran Wayang Kulit meriahkan Hari Jadi ke-819 Trenggalek

Posted in |

TRENGGALEK, SMN - Salah satu hiburan yang ditunggu-tunggu warga masyarakat dalam menyambut dan memperingati Hari jadi Kabupaten Trenggalek ke-819 adalah pesta kembang api dan pagelaran wayang kulit. Pesta kembang api biasanya bertempat di pendopo, namum untuk kali ini bertempat di balkon sekretariat daerah Kabupaten Trenggalek.

Setelah di gelar pesta kembang api kemudian dilanjutkan dengan pergelaran wayang kulit semalam suntuk di alon-alon Trenggalek, dengan dalang ki Manteb “Oye” Sudarsono di dukung oleh pelawak Agus Kuprit, Cak Tawar. Meskipun pesta kembang api dan pagelaran wayang kulit pelaksanaanya di majukan 1 hari yaitu dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2013, namun hal ini tidak menyurutkan warga masyarakat untuk berbondong-bondong menyaksikan pesta tahunan warga Trenggalek, ini bisa dilihat meskipun cuaca hujan namun warga tidak beranjak dari lokasi untuk menyaksikan pesta kembang api dan pagelaran wayang kulit yang mengambil lakon “Bima Krida”.

Hari jadi Kabupaten Trenggalek merupakan puncak kemeriahan dan kebahagiaan warga di kabupaten Trenggalek. Bisa di katakan seperti itu karena dalam memperingati hari jadi Kabupaten Trenggalek digelar berbagai kegiatan dan bermacam hiburan serta perlombaan diantaranya tabuh bedug, lomba burung, festival turonggo yakso, pesta kembang api dan pagelaran wayang kulit, serta puncak kegiatan adalah Kirab Pusaka dan Prosesi Hari Jadi. Hal ini dilakukan pemerintah kabupaten Trenggalek untuk memeriahkan serta memberikan suguhan hiburan kepada warga Trenggalek agar bisa ikut bersukaria dalam menyambut hari jadi Trenggalek yang ke-819.

Dalam sambutannya Bupati Trenggalek mengatakan bahwa pagelaran wayang kulit ini sudah menjadi bagian hidup masyarakat Trenggalek dalam memperingati hari jadi setiap tahunnya, oleh karena itu jika tidak ada acara pesta kembang api dan wayang kulit dalang berskala nasional, masyarakat merasa ada bagian kehidupan yang hilang.

Di akhir sambutannya bupati berharap pagelaran wayang kulit ini bisa memberikan suguhan yang menarik bagi masyarakat dalam rangka memperingati hari jadi kabupaten Trenggalek yang ke-819 serta ikut serta untuk tetap melestarikan kebudayaan jawa terutama wayang kulit dan kebudayaan-kebudayaan asli daerah yang lain. Karena seperti kita ketahui sekarang sudah mulai pudar kecintaan warga terhadap kebudayaan - kebudayaan jawa, dan juga banyak kebudayaan-kebudayaan asli daerah di Indonesia yang di akui oleh Negara lain. (rud)