Jalur Alternatif Kota Batu Dikebut
Posted in |
Jalur cukup rawan adalah jalan
penghubung Batu–Malang–Kediri berada di tebing curam
BATU, SMN - Pengerjaan jalur alternatif kota Batu terus dikebut dan
ditarget rampung sebelum lebaran idul fitri. Jalur alternatif itu sebagai upaya
mengurai kemacetan agar tak ada penumpukan kendaraan di jalur pusat kota.
Kepala
Dinas Pengairan dan Bina Marga Kota Batu, Himpun, mengatakan, ada dua jalur
alternatif yang kini dikebut penyelesaiannya yakni jalan tembus Patimura
(Temas)-Oro-Oro Ombo dan jalur melalui Jalan Wukir-Torongrejo, Pendem.
“Pengerjaannya
meliputi pelebaran dari kondisi jalan sebelumnya. Sehingga warga yang melintasi
Kota Batu tak hanya lewat satu jalur di pusat kota saja,” kata Himpun, Selasa
(23/7).
Jalan
Wukir, Torongrejo, dan Pendem menjadi akses masuk alternatif dari
Surabaya-Batu-Malang dan sebaliknya. Biasanya tumpukan atau kemacetan lalu lintas
ada di titik ini setelah pengendara melaju dari kawasan Karangploso.
Sedangkan
untuk jalur Jalan Patimura (Temas) ke Oro-Oro Ombo merupakan jalur alternatif
dari Malang menuju tengah Kota Batu. Pengendara bisa melalui jalur ini jika
ingin ke tempat wisata seperti Batu Night Spectaculer (BNS) atau Jawa Timur
Park. Jalur ini akan diperlebar lagi menjadi lima meter serta di sejumlah
titiknya ditambahi penerangan jalan umum (PJU).
“Lebaran
biasanya kan Kota Batu banyak dikunjungi wisatawan. Dua jalur alternatif itu
bisa dimanfaatkan masyarakat daripada berbarengan masuk melalui tengah dan
malah bisa macet parah,” ucap Himpun.
Anggaran
untuk pembangunan jalur alternatif itu menurut Himpun tak membutuhkan dana
terlalu besar. Untuk jalur Patimura-Oro oro Ombo hanya dialokasikan dana
sekitar Rp 900 juta. Sedangkan jalur Wukir-Pendem juga hampir sama besarannya.
Terpisah,
Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Batu, Abdillah
Alkaf, mengatakan, salah satu jalur yang cukup rawan di Kota Batu adalah Jalan
Payung. Jalan penghubung Batu-Malang-Kediri ini berada di tebing curam dan
menjadi kewenangan dari Provinsi Jawa Timur. “Beberapa saat lalu sempat ambles,
tapi sebelum puasa kemarin sudah selesai dikerjakan perbaikannya oleh Dinas
Bina Marga Jawa Timur,” tutur Abdillah.
Jalur
berliku sepanjang kurang lebih 2 Km ini sangat rawan terjadi kecelakaan dan
tanah longsor. Sebagai langkah menekan angka kecelakaan, Polres Batu bersama
Dinas Perhubungan memasang rambu peringatan di sepanjang jalur.
Selain
rawan kecelakaan dan tanah longsor, jalur payung juga salah satu tempat yang
padat karena menjadi salah satu jalur menuju obyek wisata di kota dingin. Di
sepanjang jalur itu juga banyak terdapat warung-warung yang berdiri di pinggir
jalan, sehingga rawan terjadi kemacetan.
Dikatakannya,
Jalan Payung menjadi salah satu akses penting di wilayah barat Kota Batu.
Sebagai penghubung antar daerah, jalur ini banyak dilalui masyarakat saat
lebaran. Untungnya, sekarang sudah selesai diperbaiki sehingga tak terlalu
rawan lagi.
Abdillah
menambahkan, ada satu jalur alternatif lagi yang bisa digunakan dari arah barat
Kota Batu. Kendaraan bisa melalui kawasan Klemuk, apalagi sejumlah perbaikan
juga sudah diselesaikan Dinas Pengairan dan Bina Marga Pemkot Batu. “Kita
akan terus pantau dan evaluasi kesiapan sejumlah jalur menjelang lebaran.
Sehingga banyak alternative untuk masuk ke Kota Batu,” pungkas Abdillah. (jun)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Jalur Alternatif Kota Batu Dikebut"
Post a Comment