Suara Media Nasional: Pungli SIM, 36 polisi Satlantas Polrestabes Semarang dimutasi

Pungli SIM, 36 polisi Satlantas Polrestabes Semarang dimutasi

Posted in |

SEMARANG, SMN - Maraknya pungutan liar dalam proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satlantas Polrestabes Semarang membuat Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo, naik pitam. Saking kesalnya, Didiek memutasi 36 petugas Satlantas Polrestabes Semarang Unit registrasi dan identifikasi (Regident) ke beberapa bagian.

"Saya sudah bedol seluruh anggota Lantas yang menangani pembuatan SIM di Polrestabes, sak cindil-cindilnya (sampai tingkatan bawah)," ujar Didiek, kepada wartawan kepada wartawan, Senin (14/1).

Mutasi massal itu terdiri dari tiga polisi berpangkat Perwira Pertama (Pama) dan 33 berpangkat bintara. Ketiga polisi pama yang dipindahkan yaitu Kepala Unit Regident Sat Lantas Polrestabes Semarang, AKP H Baihaqi dimutasikan sebagai Pama Polda Jateng dan Posisinya digantikan AKP Budiyono yang sebelumnya bertugas di Polda Jateng.

Kemudian pama kedua, Iptu Sigit Sugiharto selaku Kasubnit I Unit Regident Sat Lantas dimutasikan sebagai Pama Direktorat Sabhara (Dit Sabhara) Polda Jawa Tengah. Kemudian yang terakhir adalah Ipda Fifin Fariyani yang sebelumnya menjabat Kasubnit II Unit Regident Sat Lantas dimutasikan sebagai Pama di Dit Sabhara Polda Jawa Tengah.

Sementara, 33 bintara dimutasi ke beberapa Direktorat di Polda Jateng. Terbagi atas Dit Sabhara, Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pam Obvit) hingga Direktorat Polisi Perairan (Dit Polair).

"Keputusan tersebut bukan karena latah, dengan santernya pemberitaan di media, akan tetapi sudah menjadi perhatian khusus beberapa waktu sebelumnya. Sebenarnya sudah lama, setiap kali briefing, sudah sering saya ingatkan, bahwa tentang pelayanan SIM jangan main-main," ungkapnya.

Didiek menambahkan, pihaknya berjanji menindak tegas petugas yang kedapatan melakukan pungli SIM di Satlantas, berdasarkan prosedur aturan yang berlaku. Bahkan dengan tegas dia tak segan-segan mencopot Kasatlantas AKBP Faisal dan Kapolrestabes Kombes Pol Elan Subilan dari jabatannya.

"Kalau terbukti, bisa jadi kasatlantas atau kapolrestabesnya akan dicopot. Karena dengan adanya hal itu, berarti ada pembiaran. Setelah ini, saya berharap pelayanan terhadap masyarakat terkait pembuatan SIM tidak akan terganggu. Masyarakat tidak perlu khawatir, proses pembuatan SIM tidak akan terganggu, kami sudah menempatkan personel yang langsung memback-up pelayanan di sana," tegas Didiek. (fas)