Suara Media Nasional

TANJUNGPINANG, SMN - Tak terasa begitu cepat waktu berlalu, usia Kota Tanjungpinang pun sudah memasuki 229. Diusia terbilang tua ini wajah Tanjungpinang kian hari kian mempesona. Peringatan Ulang Tahun Tanjungpinang pada tahun ini diawali dengan ziarah makam yang dipimpin Walikota Tanjungpinang Dra. Hj. Suryatati Amanan Senin (7/1). Selain dari seluruh Kepala SKPD, Kepala bagian, Camat dan Lurah se-Kota Tanjungpinang, juga hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.

Ziarah bermula dari makam Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah di km. 6 Tanjungpinang. Acara diawali dengan pembacaan sejarah singkat sultan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan penggantian kain selubung penutup nisan oleh Walikota Tanjungpinang, tabur bunga dan pembacaan Do’a.

Dengan menggunakan kapal Dinas Perhubungan rombangan menuju makam Daeng Marewa yang berada di Hulu Sungai Riau. Hamparan bakau kiri kanan bibir Hulu Sungai Riau membuat mata tidak bosan memandang. Keindahan mangrove ini menambah objek wisata alam Kota Tanjungpinang. Dimakam ini Wakil Walikota Tanjungpinang Drs. H. Edward Mushalli mengganti kain selubung penutup batu nisan.

Dengan berjalan kaki perjalan menuju makam Daeng Celak dilan jutkan kembali. Meskipun jalan mendatar dan mendaki harus dilalui, namun rombongan dengan penuh semangat tanpa kenal lelah terus melangkahkan kaki. Posesi yang sama juga dilakukan di Makam  ini. Kemudian kapalpun berlayar menuju wisata religiu Pulau Penyengat.

Di dermaga pulau ini becak motor bermotif ukiran melayu sudah menanti rombongan. Ada tiga makam yang diziarahi, makam Raja Haji Fii Sabilillah yang pertama dikunjungi. kemudian dilanjutkan ke makam Engku Putri. Ditempat ini wakil Walikota terpilih H. Syahrul memimpin do’a. Ziarah terakhir di makam Raja Ali Haji yang terletak satu komplek dengan makam Engku Putri. Usai acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di Masjid Sultan Riau Penyengat.

Hari terakhir dipenghujung masa jabatannya sebagai Walikota ada rasa haru mengunjungi pulau penyengat. Pulau yang sudah mengangkat 2 putra terbaiknya menjadi  pahlawan nasional. Ia berharap semangat juang tersebut dijadikan contoh teladan dan motivasi untuk kita kedepannya  lebih baik lagi. Meskipun dirinya nanti tidak lagi menjabat, namun ia bertekad  ikut mengharumkan serta mempromosikan Penyengat dengan daerah luar.