Suara Media Nasional: Rehab Kategori Rusak Berat, SDN Ngadiboyo II Sesuai RAB ?

Rehab Kategori Rusak Berat, SDN Ngadiboyo II Sesuai RAB ?

Posted in |

Nganjuk, SMN - Untuk tahun 2012 ini kembali Sekolah Dasar Negeri di kabupaten Nganjuk mendapat rehab dari dana APBN anggaran 2012. Diperuntukkan bagi SDN yang masuk dalam kategori rusak berat. Sehingga dalam pengerjaannya ruang kelas tersebut sesuai gambar harus dibongkar total atau rekontruksi, sedangkan sistem pelaksanaanya dikerjakan secara swakelola. Ada yang mendapat rehab 3 ruang kelas bahkan banyak yang mendapat rehab 6 ruang kelas sekaligus, terutama SDN yang masih merupakan bangunan dengan kerangka besi (SD Impres). Untuk itu kerangka besi tersebut diganti dengan kerangka kayu dan ketinggian disesuaikan dengan aturan pemerintah ±4 m dengan luas ruangan 7 x 8 m untuk memberikan ruang belajar mengajar yang aman,nyaman dan sehat.

Salah satu penerima dana APBN ini adalah SDN Ngadiboyo II Kec.Rejoso yang mendapat rehab 3 ruang dengan total dana sebesar Rp 237.650.000.Dalam gambar untuk besi ring balok dan kolom harusnya Ө10 tetapi yang digunakan besi dengan diameter 7.Sedangkan untuk begel digambar tertera Ө6 dipasang besi dengan Ө4.

Tembok lama dibeberapa sisi tidak dibongkar tetapi hanya dibuang plesterannya (di seset) lalu ditambah dengan pasangan batu bata untuk menyesuaikan ketinggian.Sementara untuk tembok baru menggunakan batu bata lama bekas tembok lama.Selain itu besi-besi lama bekas cor juga dipergunakan kembali.

Benarkah juklak juknis untuk rehab dengan kategori rusak berat?Dan beginikah RAB untuk SDN Ngadiboyo II Rejoso yang mendapat rehab dengan kategori rusak berat?

Ketika Kepala SDN Ngadiboyo II Bu Martini dikonfirmasi mengenai masalah ini membenarkan semua yang terjadi dilapangan bahkan menyatakan hal ini adalah pesan dari Dinas Di8kpora Kab.Nganjuk yang namanya swakelola yang masih bias dipakai ya dipakai lagi.Selain batu bata dan besi lama dipakai kembali karena disini kerangka atapnya kayu jati ya dipasang lagi.Ini semua disetujui oleh pengawas,demikian penjelasan dari Bu Martini. (JK/RMB)