Suara Media Nasional: Ijin dalam Proses, Pabrik Biji Plastik Malang Sari Sudah Produksi

Ijin dalam Proses, Pabrik Biji Plastik Malang Sari Sudah Produksi

Posted in |

Nganjuk, SMN - Keberadaan pabrik produksi biji plastik di Desa Malang Sari, Kecamatan Tanjung Anom-Nganjuk yang beberapa hari ini sudah beroperasi dan sudah memproduksi 600 Kg biji plastik per hari di pertanyakan perijinannya, Lokasi pabrik yang berada di tengah pemukiman penduduk dan asap yang mengganggu warga sekitar serta suara ledakan yang mengagetkan menjadikan warga protes.

“Kami tidak setuju adanya pabrik yang ada di tengah pemukiman penduduk,nantinya pasti berdampak negatib kepada warga sekitar”ujar seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada Koran ini.

Dalam Perda Kabupaten Nganjuk nomor 02 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Nganjuk tahun 2010 sampai 2030, pasal 31 tentang kawasan peruntukan perindustrian, jelas disebutkan lokasi perindustrian ditetapkan disepanjang koridor jalan alteleri, bagaimana dengan pabrik biji plastik yang berada di tengah pemukiman penduduk ?

Warno (32) tenaga tehnisi di pabrik tersebut menjelaskan, pabrik ini ijinnya memang belum turun dan masih dalam proses,pemilik pabrik ini adalah Kapolres Lamongan, kami baru beroperasi 4 hari setiap harinya kami baru bisa memproduksi biji plastik sekitar 600 kg, dengan menggunakan tenaga kerja 5 orang. Rencananya kami akan beroperasi 24 jam agar produksi kami meningkat, sesuai dengan target kami.

Kepala Sat Pol PP Kabupaten Nganjuk Ali Supandi menyikapi keberadaan pabrik tersebut, kami baru tahu kalau ada pabrik di Desa Malang Sari, kalau memang perijinannya belum jelas kami bersama fihak terkait akan menghentikan sementara sambil menunggu perijinannya jelas.

Hasim. SH Kasi Din Um dan Dik Dak Pol PP lebih rinci menjelaskan, kepemilikan dari industri biji plastik di Malang Sari adalah Sukamto, perijinannya memang dalam proses, masih menunggu rekomendasi dari Bapeda, kemarin sudah di bahas, setelah rekomendasi turun baru kami masukan ke Dinas Perijinan.Menyikapi mengapa sekarang sudah produksi Hasim menambahkan ini baru tarap uji coba. (dto)