PNPM Desa Rejo Agung Jadi Pertanyaan Warga
Posted in |
Bondowoso, SMN - Pelaksanaan Proyek PNPM
di Desa Rejo Agung Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso yang
dialokasikan kejalan Telford dan sumber dananya berasal dari PNPM Tahun 2011
yang totalnya kurang lebih Rp 198.770.500,00 Volume 2,5x832m belum tuntas (molor),
awalnya masyarakat sangat senang dan mendukung atas terlaksananya program
tersebut yang dikelola oleh tim pengelola kegiatan (TPK) yaitu Dwi agus
prianto, sekertaris Sugiono, dan Bendahara Sundari S.pd,namun setelah
terlaksananya penbangunan tersebut ternyata diduga kuat banyak indikasi
korupsi.
Hal ini
diperkuat oleh tokoh warga Desa Rejo Agung sendiri yang enggan disebut namanya,waktu
ditemui SMN menerangkan ,”semua yang dikerjakan oleh tim dilapangan tidak becus
/ amburadul,buktinya ini sudah bulan April Tahun 2012 masih belum selesai dan dibiarkan
begitu saja. Ketua tidak bertanggung jawab dan tidak tau tehnis, padahal disitu
sudah jelas ada Musdes Pertanggung jawaban yang mana musdes tersebut untuk
menyampaikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan oleh TPK kepada
masyarakat.
Musyawarah
pertanggung jawaban ini dilakukan secara bertahap minimal dua kali yaitu
setelah memanfaatkan dana PNPM Mandiri Perdesaan tahap pertama dan tahap
kedua,”.terangnya..dan dengan marahnya menambahkan ,”Yang jadi pertanyaan saya
ko’ bisa orang buta huruf kayak gitu dijadikan ketua TPK lawong warga Desa Rejo
Agung sendiri banyak yang mengerti tentang kontruksi, bukti dan kenyataannya
yang ada sekarang batu yang ditata asal jadi, tidak sesuai dengan ketentuan,
tuturnya . dan apabila bulan ini belum dikerjakan saya bersama warga akan
tuntut dengan jalan hukum ,karena telah membohongi pemerintah dan masyarakat,
ujarnya.
Diwaktu SMN mendatangi
Dwi Agus Prianto ketua TPK di rumahnya untuk konfirmasi mengenai permasalahan
tersebut jawabannya santai – santai saja,sepertinya proyeknya tidak bermasalah bahkan
dengan sombongnya menantang siap dilaporkan / diberitakan karena pernah ditulis
dengan media lain, bahkan dari LSM (lembaga swadaya masyarakat) ingin
melaporkan, saya bilang dipersilahkan...jawabnya.
Disisi lain
menurut keterangan sekertaris saudara Sugiono melalui via sms coba sampean
langsung ke Fathor konfirmasi karena bahannya telat dan dia sebagai pemenang
lelang,waktu dan diwaktu itu juga SMN mendatangi fathor untuk konfirmasi ,dan
waktu ditemui menerangkan kalau masalah material saya siap asal mobil saya bisa
masuk, mana bisa mobil masuk lawong batu dan pasir masih belum dipasang dan
masih bertumpuk-tumpuk/berserakan dijalan coba batu yang ada ditata dulu wong
batunya belum ditata mau minta kiriman lagi mau lewat mana mobil saya, jalannya
sempit kayak itu ,apalagi banyak tumpukan batu coba batu yang ada dikerjakan
dulu nanti kalo habis saya siap kirim lagi, meski minta kiriman tiap hari saya
siap,coba sampean cek kelokasi batunya banyak, kalo dibilangi batunya tidak ada
itu bohong mas……!kalo dibilangi tidak ada pekerjanya itu juga bohong ,soalnya
masyarakat disini banyak yang butuh pekerjaan.. tuturnya.
Dan disaat itu
juga tim SMN turun kelokasi untuk infestigasi , ternyata keberadaannya benar
banyak batu-batu dan pasir belum dipasang / ditata,namun ada sebagian yang
ditata / dipasang kira- kira kurang lebih 200m, dan pekerjaannya asal jadi
pasalnya batu underlag yang di tata tidak berdiri dan banyak batu klontosan
yang dipasang seharusnya batu underlog yang dipasang dipecah dulu. Masyarakat
Desa Rejo Agung kecewa melihat nasibnya jalan Telford,
harapannya dengan adanya jalan Telford jalan
lebih bagus ‘’,kami senang dengan adanya PNPM ,tetapi kala dicampakkan begitu
saja kami sangat kecewa padahal anggarannya cukup besar. BOP nya juga besar
coba tim pelaksanaanya jujur jangan memandang keuntungan yang besar demi
kepentingan Pribadi kami yakin jalan ini cepat selesai dan apa iya di Desa Rejo
Agung ini ada orang yang kebal hukum… ujar sang pengguna jalan yang enggan
namanya disebutkan juga warga setempat.
Menurut
keterangan kepala Desa Moch. Su’eb waktu ditemui SMN mengatakan, ”saya sangat
kecewa karena ketua tidak bisa tanggung jawab, semestinya di akhir bulan
desember tahun 2011 sudah serah terima kenapa di Desa sendiri masih
belum,”..tutur kades dan menambahkan ,”uang itu berasal dari rakyat untuk
rakyat bahkan ketua TPK dan Supleyernya sempat dipanggil ke kantor Desa untuk
di mintai pertanggung jawaban terkait PNPM tersebut, namun sampai saat ini
masih belum terealisasikan,” tambahnya. (Gus)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "PNPM Desa Rejo Agung Jadi Pertanyaan Warga"
Post a Comment