Ibu Penerus Keturunan
Posted in |
Banyuwangi, SMN - Swadarma ibu sebagai
penerus keturunan, merupakan kodrat dalam kehidupannya, yang telah ditakdirkan
oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber kelahiran manusia, yang nantinya akan
menjadi generasi penerusnya. Kodrat ini patut disukuri karena kelahiran anak
merupakan penyelamat bagi leluhur yang masih terhalang perjalanannya untuk
menuju manunggal sebagai tujuan akhirnya. Yang diakibatkan masih adanya noda
yang patut ditebus melalui penjelmaan kembali ke dunia ini, dengan jalan
berbuat kembalinya untuk hidup inilah beliau mohon “panyupatan”.
Melalui
kelahiran pada seorang ibu, sehingga dengan demikian itu maka tujuan utama dari
salah satu perkawinan itu, juga untuk meneruskan keturunan. Mengenai hal ini
ibu sebagai penerus keturunan dapat diibaratkan sebagai Dewi Kemakmuran.
Kehadiran
seorang ibu atau istri dalam hidup berkeluarga di rumah suami dipandang sebagai
pelita atau suluh rumah. Yang dimaksudkan memberikan sinar terang, sehingga
keadaan menjadi terang benderang, karena dari si ibu akan terlahir nantinya
generasi penerus yang diyakini dari penitisan para leluhurnya turun ke dunia
memohon jalan menjelma/panyupatan untuk memperbaiki karmanya terdahulu belum
dapat menyatu atau mencapai kemanunggalan. Untuk menuju pada pelita rumah
sebagaimana yang diharapkan, memberikan banyak tanggung jawab yang cukup berat
bagi si ibu dalam kehidupannya. Memang sudah merupakan suratan takdir dan tidak
bisa dielakkan, kehidupan seorang ibu harus tabah menanggung beratnya masa-masa
kehamilan, yang akan diawali dari mulai terjadinya pembuahan yaitu yang dikenal
dengan istilah ngidam (ngarimpini). Banyak perubahan yang akan ditimbulkan,
baik pada fisik maupun perasaan mempengaruhi jiwanya. Dalam fisiknya akan mulai
ada perubahan-perubahan membesar sehingga potongan badannya menjadi lucu
kelihatannya, perasaannya kadang-kadang terganggu akibat. Bersambung… (RJ)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ibu Penerus Keturunan"
Post a Comment