Kegigihan Seorang Janda dalam Mempertahankan Hidup
Posted in |
Lamongan SMN - Beginilah nasib seorang
janda yang berusia 58 tahun Bu Tani panggilan akrabnya dia bertempat tinggal di
desa Ngarum kecamatan Sekaran kabupaten Lamongan. Dalam kehidupan sehari-hari
dia mengandalkan berjualan lontong lodeh dengan lauk pauk ikan pindang dan
minuman kopi untuk menghidupi keluarga
yang berjumlah 13 orang, rata-rata masih kecil-kecil dan orang tuanya yang
sudah tua renta. Dia menjual sepiring lontong dan segelas kopi hanya Rp. 2500.
Bisa kita banyangkan hasilnya karena
beras mahal apalagi Bu Tani masih menggunakan kayu bakar dalam memasak
lontong karena takut menggunakan elpiji.
Dengan
bermodalkan warung yang terbuat dari anyaman bambu yang sudah kusam sebagai
tempat penjualan. Namun masakan Bu tani sangat terkenal disekitar warga Ngarum
khususnya warga petani lokal yang tiap pagi sarapan bahkan disekitar desa
Ngarum juga banyak yang datang untuk
mencicipi lontong Bu Tani. Setelah Bu Tani ditanya wartawan ini tentang
penghasilan dia tidak menjawab dan terpaku diam kadang kala sekali-kali
mengeluarkan air mata namun setelah didesak dia menjawab dalam bahasa Jawa
(nggeh cukup ndamel nedo mawon) di lihat dari raut wajahnya memang Bu Tani kelihatan menanggung kesedihan yang amat
dalam, itu nampak dari wajah yang sangat kusam rambutnya juga tak teratur
seolah-olah tidak memperdulikan dirinya.
Namun berkat
keuletannya dia mampu menghadapi itu semua dengan sabar dan tawakal. Sebetulnya
keluarga yang ditanggung rata-rata adalah keponakan yang masih mempunyai bapak
dan ibu yang tinggal bersebelahan, namun bapak, ibu dari anak-anak tersebut
tidak pernah memperdulikan anak-anaknya bahkan kalau punya penghasilan dibuat
untuk kepentingan sendiri untuk berfoya-foya, minum toak dan lain-lain.
Pada tahun 2010
rumah yang ditempati saudara Bu tani pernah mendapat bantuan dari Kodim
Lamongan sehingga sampai saat ini masih layak untuk ditempati tetapi rumah yang ditempati Bu Tani
sendiri hanya terbuat dari bambu sudah banyak yang rusak sehingga bila dimusim
penghujan rumah tersebut bocor semua. Dia berpesan kepada pembaca tulisan ini
agar kiranya menaruh rasa iba untuk
membantu modal untuk usaha yang
lain sehingga bisa menanggung keluarga untuk
menyekolahkan keponakannya. (am)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
February 19, 2013 at 2:16 AM
wak tani ae melbu internet rek. .
mari ngene parwoto melbu internet gkgkgk. .