Kepala BMKG Resmikan Pos Agroklimat Tembelang Jombang


Kepala BMKG Pusat
Jombang, SMN
Guna memantau perubahan iklim dan cuaca untuk kebutuhan pertanian, Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian Kab.Jombang bekerjasama dengan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menempatkan alat pendeteksi cuaca yang ditempatkan di kompleks BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Tembelang Jombang.
Peresmian Pos Agroklimat dihadiri oleh Kepala BMKG Pusat, Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, MSc didampingi Drs. H. Suyanto, MM Bupati Jombang dan Drs. H. Widjono Soeparno, M.Si Wakil Bupati.
Turut hadir mendampingi rombongan Bupati, Kepala Dinas Pertanian Jombang Drs. Suhardi, Camat Tembelang Drs.Joko Suwolo dan Ketua HKTI Jombang yang juga menjabat sebagai anggota Komisi 5 DPR RI, Sadarestuwati.
Di Jawa Timur ada 9 Pos Agroklimat yang ditempatkan untuk memantau pergerakan cuaca, yakni 2 di Malang, 2 di Jombang, 1 di jember, 1 di Probolinggo, 2 di Gresik dan 1 di Lumajang. Tahun 2011 ini BMKG kembali akan membangun Pos Agroklimat di Madiun, Trenggalek dan Banyuwangi.
Pos Agroklimat ini berfungsi untuk memantau cuaca baik kemarau maupun penghujan. Sistemnya adalah mengumpulkan data dan informasi melalui 9 alat pemantau seperti penahan hujan dan pengukur 7 parameter iklim seperti sunshine recording (pendeteksi radiasi matahari), pendeteksi kelembaban, temperatur dan angin. Dengan data yang akurat, para petani dapat memperoleh informasi terkait kepastian cuaca, menentukan jenis tanaman yang akan ditanam, lokasi dan waktu penanaman.
Dr. Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc, Kepala BMKG saat memberikan sambutan mengungkapkan bahwa letak atau lokasi penempatan Pos Agroklimat harus dapat mewakili hubungan alamiah antara iklim, tanah, air dan tanaman di suatu area. “Memang harus ditempatkan di area yang tepat karena iklim itu specially temporary artinya berbeda tempat berbeda iklimnya, berbeda waktu beda pula iklimnya” tegasnya. Masih menurut Sri Woro, radius Pos Agroklimat mencapai 50 kilometer. “Radiusnya antara 25 s/d 50 km, namun idealnya diluar 50 km ini harus ada lagi, jadi kalau di Jombang mungkin sekitar 4 atau 5 Pos cukup” ungkapnya.
Bupati Suyanto saat memberikan keterangan mengungkapkan, persoalan iklim adalah salah satu faktor penentu keberhasilan pertanian. “Iklim adalah yang menentukan berhasil atau tidak suatu pertanian, dengan alat pemantau iklim ini diharapkan petani dapat memperoleh informasi tentang cuaca sehingga ada antisipasi, jadi tidak mengkambinghitamkan iklim” tegas Suyanto.
Lebih lanjut Suyanto juga menanggapi tentang kegagalan petani tembakau beberapa waktu lalu. “Kalau tembakau kan yang paling tepat bulan ke 6 misalnya karena bulan 5 masih sering hujan, yang kemarin itu terendam karena kurangnya antisipasi iklim, ternyata pas ditengah-tengah waktu tanaman tembakau masih 20 inci tiba-tiba hujan lebat, padahal tembakau butuh drainase dan tidak bisa dengan air yang menggenang” jelas Suyanto. (puji)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Kepala BMKG Resmikan Pos Agroklimat Tembelang Jombang"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA