Tim Suara Media Nasional Prakarsai Bantuan Jembatan Dari Swiss di Desa Bareng Kec Babadan


Bupati Ponorogo H. Amin. SH saat meninjau
Jembatan gantung Basuki desa Bareng Ponorogo

Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo dan desa Bareng kecamatan Babadan terpisahkan oleh sungai. Selama ini masyarakat desa Lengkong harus muter sejauh 15 km lewat selatan dan sejauh 20 km bila lewat utara/Danyang untuk sampai di kota. Namun dengan adanya jembatan gantung bantuan dari Swiss atas prakarsa team dari Suara Media Nasional, berbagai sektor sangat terbantu. Perekonomian masyarakat Lengkong dan Bareng makin maju. Transportasi lancar sehingga anak-anak sekolah dan guru dapat sampai di sekolah tanpa harus menempuh jarak yang jauh. Silaturohmi antar dua desa pun makin erat.

Tim Toni Ruttiman bersama Suara Media Nasional
PONOROGO, SMN - Meski berdekatan namun desa Lengkong kec. Sukorejo dan desa Bareng kec. Babadan dipisahkan oleh sungai. Sehingga transportasi antar dua desa ini terkendala. Oleh karena itu  Baedowi selaku kepala desa Bareng periode 2002-2012 berusaha mencari bantuan akan adanya jembatan yang bisa menghubungkan antara desa Lengkong dan Bareng.
“Sejak tahun 2003 saya berusaha mencari bantuan kesana-kemari baik ke dewan, dinas Perhubungan dan Pemkab namun semuanya tidak ada jawaban pasti,ungkap Baedowi mantan kepala desa Bareng. Lebihlanjut dia mengatakan ditengah keputusasaannya dia bertemu dengan rekan-rekan tim Suara Media Nasional, Bagus, Yudi dan Hari. Mereka kemudian menyampaikan ide untuk mengusahakan bantuan ke Swiss  melalui Suntana yang ada di Jakarta yang merupakan anak buah dari Mr. Tony Rutiman dari Swiss. “Alhamdulillah dalam waktu satu tahun kurang 21 hari jembatan sudah terwujud, imbuh Baedowi. Tepatnya tanggal 26 Desember 2011 dilakukan pengukuran pertama dan pada tanggal 5 Desember 2012 jembatan dipasang oleh Tony Rutiman beserta istri dan gotong-royong masyarakat desa Lengkong dan Bareng. Dan yang luarbiasa jembatan gantung sepanjang 60 meter berhasil dipasang dalam waktu 7 jam saja.
Jembatan gantung Basuki Ponorogo
“Dengan adanya jembatan ini maka kami masyarakat Babadan dan Sukorejo sangat terbantu. Perekonomian jadi maju, transportasi lancar. Anak-anak sekolah tidak harus muter jauh bila akan berangkat sekolah. Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu untuk terealisasinya jembatan gantung ini, ungkap Baedowi terharu. Sebelumnya masyarakat desa Lengkong harus muter sejauh 15 km melalui selatan dan sejauh 20 km lewat Danyang bila akan pergi ke kota.
Padahal didaerah tersebut banyak anak-anak yang bersekolah di MAN 1dan 2, STM PGRI dan SMK Al-Inabah. Jadi jembatan antara Bareng dan Lengkong benar-benar sangat membantu warga setempat. “Jembatan ini bukan hanya menghubungkan dua desa namun dua kecamatan yakni kec. Sukorejo dan Babadan. Dan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat, imbuh Baedowi. Selain bantuan dari Swiss berupa material senilai lebih dari 2 milliar  jembatan gantung “Basuki” terealisasi berkat swadaya masyarakat dan bantuan pemkab berupa dana PAK senilai 75 juta.
Jembatan gantung “Basuki” diresmikan oleh bupati Amin Sabtu (29/12). Acara peresmian diisi dengan istighozah dan pagelaran wayang kulit. “Saya berharap dengan adanya jembatan gantung ini dapat membantu masyarakat dalam berbagai sektor baik ekonomi, transportasi maupun pendidikan, “harap Amin.
Hal senada diungkapkan oleh mantan kepala desa Baedowi. “Saya harap silaturohmi antara Lengkong Bareng makin akrab, perekonomian masyarakat makin maju dan transportasi makin lancar”, pungkas Baedowi. (any/wid)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Tim Suara Media Nasional Prakarsai Bantuan Jembatan Dari Swiss di Desa Bareng Kec Babadan "


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA