Jelang Tahun Baru, Harga Daging Merangkak Naik



SURABAYA, SMN -Menjelang Tahun Baru 2013 harga kebutuhan pokok khususnya daging sapi dan daging ayam terus merangkak naik di berbagai pasar tradisional di Jatim. Awal Desember 2012 harga daging sapi kualitas (KW) I masih Rp 80.000/kg kini naik menjadi Rp 84.000/kg dan daging ayam broiler naik dari Rp 22.000/kh kini naik menjadi Rp 25.500/kg.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Jatim Drs Arifin T Hariyadi MM di kantornya Jl Siwalankerto Utara, Surabaya . Jumat (28/12) mengatakan, pada awal Desember komsumsi masyarakat terhadap daging meningkat hal ini akan berdampak pada harga daging terus naik. Memang pada awal hingga pertengahan Desember biasanya konsumsi kebutuhan bahan pokok miningkat sehingga berdampak harga bahan pokok di pasar ikut terkatrol naik.

Menurut data dari Badan Pusat statistik Jatim (BPS) Jatim merupakan gudang penyangga ternak sapi nasional sebagai produksinya untuk melayani dan mencukupi kebutuhan daging di Indonesia Timur. Setiap tahunnya bisa menghasilkan ternak 4,9 juta ekor sapi per tahunnya sementara untuk kebutuhan konsumsi cumu 400.000 ekor per tahunnya. Setiap tahunnya sapi yang dilahirkan di Jatim mencapai 900.000-1 000.000 ekor. Dengan data tersebut sebenarnya Jatim surplus sapi lebih dari 4 juta ekor per tahunnya. Kelebihan sapi di Jatim untuk kontribusi nasional sekitar 32 persen. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan daging di Jakarta dan Indonesia Timur
Di tempat terpisah Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatimr Ir Maskur MM mengatakan, menjelang Natal dan Tahun Baru 2013, menjamin pasokan daging untuk kebutuhan kedua momen tersebut aman.
Memang beberapa minggu yang lalu sempat terjadi krisis, baik pasokan maupun harganya yang mengalami kenaikan drastis. Tetapi, untuk saat ini kondisinya sudah kembali normal.
Dijelaskan bahwa pihaknya telah mencoba mengantisipasi kenaikan permintaan dengan menambah suplai. Sedangkan untuk harga, selama ini harga daging dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan dampak dari kondisi psikologis perdagangan. Oleh sebab itu pihaknya tidak dapat menjamin tidak akan ada kenaikan saat natal dan tahun baru nanti.
Pemerintah tidak dapat melakukan intervensi harga maupun menetapkan harga, karena harga merupakan dampak psikologis dari keadaan pasar yang ada.
Maskur memperkirakan terjadi kenaikan permintaan daging selama natal dan tahun baru nanti, namun permintaan tersebut tidak terlalu besar. Selama Desember ini diperkirakan kebutuhan daging sekitar 30 ribu hingga 38 ribu kilogram. Peningkatan permintaan daging sudah menjadi tren tahunan pada momen-momen tertentu seperti Ramadan, Lebaran, dan Natal. tetapi sejauh ini tetap aman-aman saja, tidak sampai terjadi krisis seperti beberapa waktu lalu.
Dia menyatakan, sejauh ini kondisi suplai daging maupun sapi hidup aman dan baik-baik saja, akan tetapi kondisi dan mekanisme pasar yang mempengaruhinya. Selain itu juga karena mekanisme dan tata niaga distribusi sapi maupun daging yang belum berjalan dengan baik. Diharapkan agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi pasokan daging karena masih aman. Untuk harga, memang sudah menjadi mekanisme pasar kalau pada momen tertentu mengalami kenaikan.(Sam)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Jelang Tahun Baru, Harga Daging Merangkak Naik"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA