Polisi Anggap Penembakan Kaki Pelajar SMP di Banyuwangi Sesuai Prosedur


Zaenul Farid di rumah sakit

BANYUWANGI, SMN - Penembakan kaki Zaenul Farid (15) dianggap sudah sesuai prosedur. Siswa kelas 3 SMP asal Desa Tulungrejo Kecamatan Glenmor, Banyuwangi, itu ditembak karena dianggap tidak mau menyerah. Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi menegaskan tidak ada pelanggaran yang dilakukan Brigadir Farid, anggota Polsek Glenmor, yang menembak Farid.
Dari hasil penyelidikan, Brigadir Farid sebelum menembak Farid sudah memberikan tembakan peringatan dua kali. Tembakan yang ketiga kalinya baru diarahkan ke kaki siswa SMP kelas 3 tersebut. "Dua kali tembakan peringatan, si pelaku tidak mau berhenti, baru ditembak kakinya," kata Kapolres Nanang, saat konfrensi pers di Polres Banyuwangi, Jumat (28/12/2012).

Kapolres membantah bila Brigadir Farid melakukan pemukulan dan intimidasi kepada Zaenul. Itu dianggapnya sebagai alibi sepihak anak yang masih bau kencur tersebut. Dari keterangan saksi korban hampir semua menyebut Zaenul terlibat dalam aksi perkelahian yang berbuntut perampasan ponsel dan uang.
Namun saat ditanya apa polisi memang harus menembak Zaenul, terlebih Zaenul tidak melawan? Kapolres menduga bila Zaenul saat itu membawa senjata tajam sesuai laporan para saksi. Menurut kapolres, Brigadir Farid menembak kaki Zaenul dari jarak 10 meter. Keterangan kapolres ini bertolak belakang dengan pengakuan Zaenul.
Zaenul saat ditemui di RSUD Blambangan, Jumat (28/12/2012), memgaku ditembak dari jarak sangat dekat kurang dari satu meter. Bahkan dia juga mengaku dipukuli saat dipaksa mengaku terlibat perkelahian. Pelajar ini juga membantah dirinya terlibat kejahatan pencurian dan kekerasan (curas) seperti yang dituduhkan polisi. Ia juga kecewa polisi menetapkan dirinya menjadi tersangka kasus curas. "Tidak, tidak, saya tidak ikut-ikut. Saya ini bukan penjahat," bantahnya.
Farid membantah karena dia yakin tidak ada di lokasi saat terjadi perkelahian. Memang diakui 10 orang yang berkelahi adalah temannya. Perkelahian itu dipicu karena siang hari sebelumnya ada tantangan perkelahian dengan sekelompok pemuda lain. Dan Minggu (24/12/2012) pukul 23.00 Wib. dia diajak rekan-rekannya membuat perhitungan. Namun di tengah perjalanan ban motor yang dikendarainya kempes.
Sebab itu dia putuskan untuk menambal ban di Kalikempit, Glenmor. Dia baru ke lokasi terjadi perkelahian setelah selesai menambal ban. "Itupun saya mau pinjam uang ke teman untuk ongkos nambal ban dan berkelahinya sudah bubar," tambahnya lagi.
Hal senada juga disampaikan Ibu Farid, Rukiyah. Dia membantah keras anaknya terlibat dalam genk preman seperti yang dituduhkan polisi. Apalagi sampai terlibat jauh dalam tindak kriminal. Meski begitu pihaknya masih menunggu musyawarah keluarga untuk menentukan sikap selanjutnya. "Anak saya tidak ikut-ikut, sama sekali tidak. Justru anak saya dipukuli setelah ditembak," bantah Rukiyah. (msjan/chard)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Polisi Anggap Penembakan Kaki Pelajar SMP di Banyuwangi Sesuai Prosedur"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA