Walikota Mojokerto Resmikan SLBM
Posted in |
KOTA MOJOKERTO, SMN - Sanitasi lingkungan yang buruk memungkinkan berbagai
penyakit menular terus menyebar, antara lain diare, cacingan, bahkan kebutaan.
Pengaruh buruk dari lingkungan dapat dicegah dengan mengembangkan kebiasaan
hidup sehat dan menciptakan sanitasi lingkungan yang baik.
Prioritas
pertama Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) adalah kegiatan
pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal berbasis masyarakat dalam
rangka menghilangkan kebiasaan masyarakat Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Apabila prioritas pertama sudah dipenuhi (tidak ada BABS), maka prioritas
kegiatan selanjutnya adalah pengembangan fasilitas pengurangan sampah berbasis
masyarakat dengan pola 3R (reduce, reuse, recycle) serta pengembangan prasarana
dan sarana drainase mandiri yang berwawasan lingkungan.
Walikota
Mojokerto, Abdul Gani Soehartono, meresmikan tiga buah proyek SLBM di Kota
Mojokerto, Rabu, (6/3). Tiga buah SLBM yang pembangunannya dilaksanakan mulai
tahun 2012 ini, adalah SLBM Budi Utomo di Kelurahan Surodinawan, SLBM Mentikan
Jaya di Kelurahan Mentikan, dan SLBM Kenari di Kelurahan Balongsari. Tiga SLBM
ini menambah jumlah total SLBM di Kota Mojokerto menjadi 12 SLBM yang tersebar
di Kecamatan Prajuritkulon dan Kecamatan Magersari.
Pada
acara peresmian ini, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mentikan Jaya,
Kasbiyono, mengungkapkan rasa terima kasih atas selesainya pembangunan SLBM.
“Terima kasih atas dana yang telah diberikan, sehingga sanitasi lingkungan ini
bisa terwujud,” katanya.
Dalam
sambutannya, Walikota juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas
peran serta dan kepedulian masyarakat dalam pembangunan sanitasi lingkungan dan
berharap agar fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Harapan saya, perilaku untuk hidup bersih dan sehat dapat dibiasakan. Sehingga
fasilitas yang sudah dibangun ini dapat bermanfaat,” katanya.
Sebagaimana
visi Kota Mojokerto yakni terwujudnya masyarakat Kota Mojokerto yang Sehat,
Cerdas, Sejahtera dan Bermoral, maka pembangunan di bidang kesehatan menjadi
prioritas. “Sehat tentu tidak akan terwujud jika sanitasi lingkungannya buruk,”
ujarnya. Walikota juga menambahkan bahwa Kota Mojokerto merupakan kota kecil
namun berpenduduk padat.
Dulu,
di Kota Mojokerto dikenal ada Kali Bokong, karena masyarakat belum punya jamban
sehingga buang air besar di sungai. Oleh karena itu, Walikota berharap dengan
semakin banyaknya sanitasi lingkungan yang dibangun, kebiasaan BAB di sungai
dapat dihilangkan.
Setelah
memberikan sambutan, Walikota melakukan penandatanganan prasasti peresmian
SLBM, dan dilanjutkan dengan peninjauan SLBM didampingi dengan sejumlah kepala
SKPD dan tokoh masyarakat. (cak gun)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Walikota Mojokerto Resmikan SLBM"
Post a Comment