Jombang Surplus Beras 5%
Posted in |
JOMBANG, SMN - Bertempat di Balai Desa
Sukoiber Kecamatan Gudo, Rabu (6/3), Wakil Bupati Jombang menghadiri kegiatan
persiapan turun tanam MK I tahun 2013 dan sosialisasi pupuk bersubsidi di
wilayah Kecamatan Gudo. Acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Camat
Gudo, Danramil, Kapolsek, UPT Kecamatan, PPL, Distributor pupuk, Kepala Desa,
perangkat Desa, Kelompok Tani, Gapoktan dan seluruh warga.
Pada
kesempatan itu, Widjono menyampaikan bahwa Kegiatan ini sangat baik untuk membangun
komitmen kita semua dalam membangun pertanian di Kabupaten Jombang khususnya.
Hal ini juga seiring dengan Visi dan Misi Kabupaten Jombang yang telah
dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 yaitu terwujudnya
masyarakat Jombang yang sejahtera, agamis, berdaya saing dan berbasis
agribisnis.
Terkait
dengan bidang agronomi/pertanian khususnya produksi beras bahwa ditahun 2012
jawa timur menjadi penyumbang tertinggi produksi beras nasional yaitu sebesar
4,4 juta ton, dan Kabupaten Jombang adalah penyumbang terbesar untuk jawa timur
dengan peningkatan produksi mencapai 5% sejak tahun 2011. untuk mendukung
program itu, Pemerintah Kabupaten Jombang juga mengembangkan lumbung pangan
desa, lembaga distribusi pangan masyarakat (LDPM) serta gapoktan dengan program
tunda jual dan pola kemitraan dengan bulog, dan tidak kalah pentingnya adalah
Pemkab Jombang punya satu kebijakan terkait pupuk bersubsidi yaitu
pendistribusian pupuk bersubsidi tidak boleh keluar dari jombang, hal ini
penting untuk kecukupan pupuk bagi para petani.
Disamping
itu, lanjut Widjono, bahwa pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang harus
dikelola dengan baik, masih banyak persoalan-persoalan pertanian yang harus
dituntaskan, kearifan lokal harus ditumbuhkembangkan, hak tanah harus
dikembalikan fungsinya artinya kalau tanam jagung atau tanam padi atau yang
lainnya harus diambil bijinya saja, jangan dibawah pulang semua seperti jerami
dan daun-daun jagungnya, karena itu adalah hak tanah agar tetap subur. Karena
telah kita sadari bersama bahwa saat ini tanah-tanah pertanian kita sudah mulai
jenuh dan kurus bahkan tidak subur lagi, karena adanya penggunaan pupuk kimia
yang sangat luar biasa akhirnya tanah menjadi gersang. Untuk itu, para petani
diharapkan untuk kembali menggalakkan pupuk organik bagi kesuburan tanah.
Selain
pengembangan pupuk organik, permasalahan lahan tanah pertanian di kabupaten
Jombang saat ini juga semakin sempit dikarenakan adanya pembangunan jalan tol
Mojokerto-Kertosono. Jalan tol sepanjang 41 kilimeter ini menyebabkan areal
sawah produktif yang mencapai 254 hektar hilang. Untuk menyikapi permasalahan
itu, Pemerintah Kabupaten Jombang sudah membuat usulan ke Pemerintah Pusat agar
tanah yang ada di utara brantas yang semula jadi tanah tegalan digarap menjadi tanah
yang subur atau dengan kata lain, kita usulkan tanah yang tidak teknis menjadi
setengah teknis, dan untuk yang setengah teknis diusulkan menjadi teknis.
Dengan demikian perlu adanya pembangunan saluran air dan pembangunan
embung-embung untuk pengairan sawah, katanya.
Selanjutnya,
terkait peningkatan produksi paska panen, Pemerintah Kabupaten Jombang bersama
Bulog dan Gapoktan mengadakan kerjasama dibidang pemasaran, kegiatan tunda jual
ditingkat kelompok dan kegiatan kemitraan pemasaran gabah beras antara gapoktan
dengan bulog. dengan dua pola ini tentunya kepastian akses pasar dan harga,
kemudahan akses permo-dalan dan sekaligus terjadi peningkatan pendapatan.
Melalui kesepakatan bersama antara pengurus gapoktaan, poktan dan petani
tentunya akan menghasilkan komitmen bersama untuk menjalankan kegiatan
permodalan untuk anggota, jual beli gabah beras dan fasilitasi sarana produksi
pertanian.
Sedangkan
terkait dengan pola kemitraan, Pemerintah Kabupaten Jombang mengadakan mou
dengan KTNA, Bulog Sub Divre Surabaya Selatan dan Bank Jatim Cabang Jombang.
Hal ini juga tidaklah berlebihan bila kemitraan bulog dan gapoktan mempunyai
nilai yang strategis dalam menggerakkan ekonomi riil di pedesaan, dan hampir
lebih 33 milyar uang yang berputar didesa menjadi kegiatan panen, perontok,
kemas dan bongkar muat gabah beras yang ditangan langsung oleh petani. hal ini
tidak akan terjadi manakala padi petani ditebas oleh pedagang dari luar
jombang.
Mengakhiri
sambutannya, Wakil Bupati Jombang Widjono berharap agar seluruh elemen
masyarakat tanpa terkecuali untuk bersama-sama membangun Jombang lebih baik,
terlebih ditahun ini menyongsong pemilukada harus disikapi dengan pemilukada
yang cerdas dan berkualitas serta harus disikapi dengan arif dan bijaksana,
pungkasnya. (bam)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Jombang Surplus Beras 5%"
Post a Comment