Ketua Dewan Pendidikan Mengatakan Dindik Plin-plan
Posted in |
NGAWI, SMN - Kisruh pergantian
sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur khusus di SMAN 1 Ngawi
membuat dewan pendidikan (DP) setempat geram. Pun DP menuding dinas pendidikan
(dindik) kurang matang melakukan perencanan hingga PPDB jalur khusus itu
terancam digugat wali calon murid yang sebelumnya dinyatakan lolos. ‘’Dindik
(dinas pendidikan, Red) plin-plan sehingga wajar kalau timbul polemik,’’ kecam
Ketua Dewan Pendidikan Ngawi Istar Dururi.
Menurut Istar, plin-plannya dindik terlihat dalam sistem perekrutan
calon siswa baru yang awalnya menggunakan nilai rapor murni. Namun setelah
dilakukan perankingan oleh pihak sekolah baik SMAN 1, SMAN 2, maupun SMKN 1
Ngawi, dindik mendadak menerbitkan surat edaran yang dijadikan dasar untuk
melakukan ujian tes tulis.
Hal itu, kata dia, melukai hati wali calon murid lantaran anaknya
kecewa. Selain itu, rasa keadilan bagi masyarakat ternodai. ‘’Tapi mengapa SMKN
1 tetap melakukan perankingan dan sudah diumumkan hasilnya. Sedangkan dua SMAN
itu (SMAN 1 dan SMAN 2, Red) melanjutkan test. Ini tidak sesuai isi surat
edaran,’’ tegasnya.
Istar menyayangkan alasan dindik mengubah sistem tersebut lantaran
adanya protes dari dua SMPN favorit di Ngawi. Protes itu lantaran anak didiknya
banyak yang dinyatakan tidak lolos. Padahal, lanjut dia, tidak menutup
kemungkinan siswa SMPN pinggiran memiliki kualitas lebih unggul dibandingkan
sekolah di perkotaan. ‘’Berarti dinas tidak yakin dengan keberhasilan dan
kualitas pendidikan di daerahnya. Apa salah jika sekolah pinggiran lebih unggul
dari sekolah kota? Ini yang harus diperhatikan,’’ tuturnya.
Istar juga menuding dindik arogan lantaran pihaknya dan stake holder
tidak dilibatkan membahas PPDB, baik jalur regular khusus maupun PMDK. Pun dia
mengaku belum menerima Surat Edaran Nomor 420/415/404.101/2013 tentang PPDB
Jalur Khusus, meski dalam surat tersebut tertulis tembusan ke lembaganya.
‘’Dewan Pendidikan tidak dilibatkan dalam pembahasan PPDB. Kami selalu ditilap.
Jadi, wajar kalau ada persoalan begini,’’ katanya.
Rencananya, pihaknya akan melakukan klarifikasi ke Dindik Ngawi
terkait kisruh PPDB jalur khusus itu. Dia juga kurang sependapat dengan
stateman Kabid Dikmen Gunadi Ash Cidiq yang menantang wali calon murid SMAN 1
menggugat dinas pendidikan. ‘’Itu (menantang, Red) bukan cara orang-orang
berpendidikan. Harusnya dimusyawarahkan dengan duduk bersama,’’ ujarnya.
Sementara, Agus Wiyono , anggota komisi I DPRD Ngawi, menuding
kebijakan dindik mengubah regulasi dari sistem perangkingan ke tes karena
banyaknya tekanan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan dua sekolah
favorit itu. Faktor ‘’titipan’’ kursi, kata dia, membuat dinas pendidikan
mengambil keputusan controversial tersebut. ‘’Mungkin dinas kebingungan karena
banyaknya yang titip, sehingga harus mengubah ke sistem tes,’’ ucapnya.
Politikus PAN ini juga meminta dindik menjamin kepastian hukum dari
PPDB jalur khusus itu agar masyarakat tenang. ‘’Ini harus menjadi perhatian
dindik agar tidak grusa-grusu dan memikirkan pola yang mantap, jangan
menggampangkan,’’ paparnya. (Sy)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ketua Dewan Pendidikan Mengatakan Dindik Plin-plan"
Post a Comment