Kemarau, Petani Waspadai Potensi Kekeringan
Posted in |
PACITAN,
SMN - Musim kemarau memang baru mulai.
Namun para petani harus mewaspadai kemungkinan dampak dari musim kering
tersebut.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan
Dan Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan (Distanak) Pacitan
Bagianto, Selasa (14/5), sedikitnya 6.000 hektar lahan pertanian di Kabupaten
Pacitan, berpotensi mengalami dampak kekeringan akibat kemarau. Lahan seluas
itu tersebar diseluruh wilayah kabupaten.
Untuk mengantisipasi agar tidak
menyebabkan puso Distanak telah menyarankan petani untuk beralih menanam jenis
tanaman palawija. Seperti jagung, kedelai, kacang tanah, dan lain sebagainya.
Alasannya karena tanaman-tanaman itu relatif tidak banyak membutuhkan suplai
air. Sehingga dapat bertahan sampai musim panen tiba.
Selain memberikan himbauan kepada para
petani, pihak Distanak juga mulai melakukan inventarisasi sarana dan
mengupayakan bantuan. Seperti pemeriksaan sumur bor, pump trek (traktor
sekaligus pompa air), dan mesin penyedot air.
Menurut Bagianto, selain kemarau
rusaknya sebagian sarana irigasi berpengaruh terhadap produksi petani. Dimana
sampai kini sebanyak 75 persen saluran irigasi mengalami kerusakan dan
memerlukan pembenahan. Baik kerusakan tingkat sedang maupun ringan. Khususnya
saluran tersier. Karena itu petani juga diminta memperhitungkan ketersediaan air
sebelum melakukan penanaman. (yon)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Kemarau, Petani Waspadai Potensi Kekeringan"
Post a Comment