Kantor Ketahanan Pangan Ponorogo, Adakan Gelar Teknologi dan Panen Raya Padi Organik



PONOROGO, SMN - Di kabupaten Ponorogo konsumsi beras anorganik 26.017 ton per tahun sedangkan untuk produksi beras mencapai 112.123 ton per tahun sehingga surplus 86.100 ton. Setelah produksi padi anorganik surplus kini pemerintah kabupaten Ponorogo menggalakkan penanaman padi organik kepada para petani. Karena untuk produksi beras organik masih defisit sehingga Indonesia masih harus import dari Thailand dan Vietnam.

Meskipun Menteri Pertanian sudah mencanangkan penanaman padi organik sejak tahun 2012. Selain ramah lingkungan dan dapat mengembalikan kesuburan tanah hasil dari bercocok tanam secara organik lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi karena bebas dari zat-zat kimia. Untuk itu Kantor Ketahanan Pangan mengadakan Gelar Tehnologi dan Panen Padi Organik Selasa (19/3) di desa Karanggebang kecamatan Jetis bersama kelompok tani Margo Mulyo.
Hadir dalam acara bupati Ponorogo H. Amin, SH, wabup Hj. Yuni Widyaningsih, kepala Kantor Ketahanan Pangan Ir. Soepriyanto, MMA dan jajaran Muspika Jetis. Dalam kesempatan tersebut bupati Amin mengatakan sangat mendukung program pertanian secara organik. “Saya sangat mendukung program pertanian organik namun saya harap pihak terkait juga harus bisa mencari solusi untuk pangsa pasarnya sehingga para petani tidak kebingungan untuk menjual hasil panennya, “harap bupati Amin.
Sementara itu kepala Kantor Ketahanan Pangan Ponorogo mengatakan bahwa bertani secara organik memang memerlukan ketelatenan. “Bertani secara organik memang susah-susah gampang dan perlu ketelatenan. Berbagai kendala yang dihadapi petani antara lain biaya yang tinggi, hasil relatif rendah, harga jual sama dengan beras anorganik dan pangsa pasar yang susah”, papar Ir. Soepriyanto, MM kepala Kantor Ketahanan Pangan.
Lebihlanjut Soepriyanto mengatakan bahwa pihaknya akan terus membina dan mendampingi para petani. Termasuk mencari konsumen dan pangsa pasar yang jelas untuk beras organik yang dihasilkan oleh para petani. Soepriyanto juga menggandeng PKK dalam hal pemasaran beras organik di Ponorogo dengan menciptakan slogan 3W yakni Wareg, Waras dan Wasis. Pembuatan website diharapkan dapat mengenalkan produk beras organik di desa Karanggebang Jetis ke seluruh pelosok negeri bahkan ke dunia internasional. Sehingga kedepan para petani organik di Ponorogo tidak akan susah-susah mencari konsumen untuk hasil panennya. (any/wid)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Kantor Ketahanan Pangan Ponorogo, Adakan Gelar Teknologi dan Panen Raya Padi Organik"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA