Gara-Gara Jenglot Warga Geger, Rumah Pasek Pun Dipasangi Garis Polisi



Denpasar, Bali, SMN
I Made Budiasa (47) alias Pasek, pria pekerja swasta bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Abiansemal, Badung, mendadak menjadi paling dicari warga Denpasar, pada dua pekan terakhir ini. Menjadi terkenal, ia bahkan tak henti-hentinya menjadi sumber perbincangan warga setempat gara-gara penemuannya atas sepasang Jenglot di plafon salah satu kamar kos miliknya pada Sabtu (29/09/2012) sekitar pukul 13.00 Wita.

Atas penemuan itu pula, rumah kos bertingkat miliknya di Jalan Nusakambangan nomor 15 Denpasar Barat itu pun tak luput dari pencarian warga. Mereka berbondong-bondong, penasaran ingin melihat kebenaran informasi yang diterimanya terkait penemuan makhluk ganjil dengan bentuk salah satunya laiknya ular berkepala manusia itu.
Kondisi itu, akhirnya turut didengar kesatuan Polisi Sektor Denpasar Barat. Kemudian menerjunkan timnya untuk mengevakuasi warga yang hingga malam terus memadati sekitar rumah kos bahkan hingga menggangu arus lalulintas kendaraan di jalan itu. Dan alasan untuk keamanan, polisi akhirnya membubarkan warga. Rumah kos tempat ditemukannya sepasang Jenglot dipasangi garis polisi (police line) sebagai tanda dilarang masuk, dan mengamankan kedua makhluk ganjil itu konon dipinjam untuk diuji lab membuktikan keasliannya.
“Polisi bilang, dipinjam. Katanya akan diuji lab untuk membuktikan keaslian makhluk itu,” ujar Pasek, didampingi Wayan Kartika, istrinya, ditemui Selasa (30/09/2012) siang dirumah kos miliknya yang tengah dilakukan perbaikan itu.
Kepada Koran ini, Budiasa yang telah mulai beraktivitas pun menuturkan pengalamannya saat menemukan makhluk yang dianggap antik oleh sebagian masyarakat itu. Dari mulai melihat plafon salah satu kamar kontrakannya bergetar, hingga menemukan benda terbungkus kain hitam yang ternyata sepasang makhluk terbilang aneh dan langka itu. “Awalnya saya melihat plafon disudut itu bergetar. Kemudian saya lihat, ada suatu terbungkus kain hitam. Begitu saya buka, ternyata sepasang (Jenglot) benda aneh itu,” ujar Budiasa, sembari menunjuk sudut kanan kamar yang plafonnya diakui tengah ia perbaiki itu.
Diakui Pasek, tangannya gemetar saat membuka kain penutup benda yang diakuinya asing tersebut. Sesaat terdiam, kedua matanya melotot, terbelalak ketika mengetahui dua benda yang diakui sepanjang hidup baru pertama kali dilahatnya itu.
Seolah baru tersadar, ia sontak berteriak memanggil Wayan Kartika, istrinya. Kemudian memperlihat sepasang benda aneh itu. “Saya sampai meriang setelah melihat benda itu, pak. Badan terasa panas. Keringat dingin saya keluar,” timpal Kartika, pun turut mengenang saat penemuan.
Ibu dari salah satu Polwan Polda Bali ini pun turut menegaskan, sepasang benda yang ditemukan suami itu benar-benar asing. Ia benar-benar tidak percaya jika benda semacam itu ada, apalagi ditemukan di tempat kos milik keluarga yang pengelolaannya dipercayakan pada orang lain tersebut.
Kartika meyakini bahwa Jenglot yang ditemukan suami itu hidup. Mengingat sesaat setelah ditemukan suami, kata dia, sepasang Jenglot itu pun ia bawa menemui orang yang diakuinya paranormal. Tangannya merasakan benda asing itu bergerak. Dan gerakan hingga beberapa kali, itu dirasakan sepanjang perjalanan menuju sang paranormal diantar putranya.  “Dan paranormal pun membenarkan dugaan saya. Ia mengatakan bahwa Jenglot itu hidup,” tegas Kartika, semberi menyebutkan, ia kerap muntah akibat bau amis yang ditimbulkan dari Jenglot yang dibawanya itu.
Sepasang suami istri itu, mengaku bingung saat ditanya akan diapakan Jenglot yang ditemukan tersebut. Mereka mengaku takut jika harus memeliharanya. Apalagi saat diberitahukan, harus dipersembahkan darah jika Jenglot itu akan dipelihara. Namun yang jelas, kata dia, bersama keluarga dirinya akan melakukan upacara mecaru (sejenis upacara pembersihan diri dan tempat dari hal-hal negative, red), sembari menunggu, kapan benda itu dikembalikan pihak Polsek Denpasar Barat.
“Entah lah, pak. Saya pun belum tahu harus bagaimana. Jika kami pelihara, katanya harus dikasih persembahan darah. Itu yang membuat saya takut. Mungkin, setelah kami upacarakan nanti, akan larung ke laut saja,” pungkas Kartika, kemudian diamini Pasek, suaminya itu. (Wir)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Gara-Gara Jenglot Warga Geger, Rumah Pasek Pun Dipasangi Garis Polisi"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA