Suara Media Nasional

BATU, SMN - Ratusan warga Kota Batu, Jawa Timur, menggelar demonstrasi di depan DPRD setempat. Mereka menolak pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, pasangan Edy Rumpoko-Punjul Santoso, dengan membakar keranda, Kamis (13/12/2012).

Beberapa pekan lalu, warga juga menggelar aksi di depan kantor KPUD setempat untuk menuntut hal yang sama. Karena tak mendapat respons, mereka pun berunjuk rasa ke kantor DPRD.

Massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Kota Batu (GMPKB), menuntut bukti tertulis pada DPRD Kota Batu terkait kepemilikan ijazah oleh pasangan pemenang Pilkada Batu 2012, Edy Rumpoko- Punjul Santoso, yang merupakan calon petahana. Menurut Edy Paino, koordinator aksi, ijazah Edy Rumpoko fiktif. "Jika tidak jelas ijazah SMP Eddy, pelantikan harus diundur. Kalau bisa dibatalkan," tegasnya.

Kota Batu sebagai Kota Wisata, katanya, harus dipimpin sosok yang bersih. "Bukan dipimpin oleh orang yang ahli melakukan penipuan," katanya terang-terangan. "Rakyat sangat menyesal dengan keputusan KPUD Kota Batu yang meloloskan Eddy sebagai calon. Padahal sebelumnya, KPUD tidak meloloskan Edy Rumpoko dari keikutsertaan pilkada. Ini ada apa? Siapa yang bermain," katanya heran.

Edy Paino menambahkan, dia telah bertemu dengan guru SMP Taman Siswa Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, para guru menjelaskan, bahwa SMP Taman Siswa sejak tahun 1972-1996 tidak pernah memiliki murid yang bernama Eddy Rumpoko.

Usai berorasi, massa terus mendesak agar ditemui oleh Ketua DPRD. "Jika tidak ditemui, jangan salahkan rakyat jika bersikap anarkis. Karena kami hanya mau menyampaikan aspirasi. Suara rakyat suara Tuhan," katanya.

Karena tak juga ada anggota dewan yang menemui massa, keranda yang berisi ban bekas langsung dibakar di halaman Gedung DPRD. Saat itu juga, puluhan polisi dan pasukan pemadam kebakaran memadamkan api yang terus membesar.

Akhirnya Wakil Ketua DPRD, Sugeng Hariono bersedia menemui massa. "Kami siap menampung dan akan memberikan laporan kepada ketua dewan. Mohon maaf, ketua dewan sedang ada urusan di Surabaya," katanya singkat. (jun)