Ponorogo Sukses Gelar HUT PGRI Ke-67 & Hari Guru Se-Jatim
Posted in |
Pak Dhe Karwo Siap Perjuangkan Nasib GTT
PONOROGO,
SMN - Kabupaten Ponorogo tahun ini ketiban
sampur menjadi tuan rumah peringatan HUT PGRI ke-67, hari Guru dan peringatan
hari Aksara Internasional ke-47. Kekompakan dari pengurus PGRI kabupaten
Ponorogo dibuktikan dengan suksesnya acara ini. Sekitar 34.000 guru yang
tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari 38 kabupaten/kota
se-Jatim membanjiri alun-alun Ponorogo, Sabtu (1/12) dalam puncak kemeriahan
HUT PGRI se Jatim.
Acara dihadiri oleh gubernur
Jatim Drs. H. Soekarwo, SH beserta istri, Ketua Umum PB PGRI yang diwakili oleh
Dra. Ana Zubaida, ketua PGRI Jawa Timur Drs. H. Ichwan Sumadi, MM, sekda
provinsi Rasiyo, kepala dinas pendidikan Jatim Harun, kepala dinas Pendidikan
se-Jatim dan bupati se eks karisidenan Madiun. “Semua anggota PGRI se-Jatim
termasuk Madura mengirimkan 200 peserta bahkan lebih. Termasuk ratusan lainnya
utusan dari ranting kecamatan, sehingga jumlahnya membludak memnuhi alun-alun
ini, “jelas Drs. H. Sumani, MM ketua PGRI Ponorogo.
Sementara itu Drs. H. Mustari, MM
selaku ketua panitia mengatakan bahwa kunci kesuksesan acara ini adalah
kekompakan. “Semuanya kompak sehingga acara berjalan dengan lancar dan sukses
luarbiasa. Sehari sebelumnya kita juga menyelenggarakan peringatan hari Aksara
Internasional dengan berbagai kegiatan seperti pameran dan berbagai lomba,
“ungkap Drs. H. Mustari, MM. Dia juga menjelaskan untuk menyiapkan even sebesar
ini maka diperlukan kerja keras, gotong royong, bahu membahu dan kekompakan
team, kalau tidak maka tidak mungkin Ponorogo bisa menggelar even yang sebesar
ini.
Bupati Ponorogo H. Amin, SH. MHum
menyambut hangat kedatangan gubernur Jawa Timur beserta seluruh anggota PGRI se
Jawa Timur. Dalam sambutannya Amin mengatakan bahwa PGRI merupakan organisasi
besar yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan nasional. “Saya berharap
agar PGRI terus berbenah diri dalam mengemban amanah, menjamin dan menjaga
keutuhan NKRI. Dikelola secara profesional,mengembangkan kerjasama dengan
prinsip untuk kepentingan bersama serta meningkatkan mutu pendidikan, “ungkap
Amin. Guru harus senantiasa mengikatkan profesionalismenya demi melahirkan
generasi muda yang pintar dan berkualitas.
Sedangkan ketua PGRI Jawa Timur
Drs. H. Ichwan Sumadi, MM berjanji akan terus berkomitmen memperjuangkan
kesejahteraan para guru. “PGRI berjuang terus demi kesejahteraan guru yang
berorganisasi. Sebuah perangkat hukum dan UU tentang guru dan dosen telah merubah
nasib pendidik menjadi semakin baik apalagi yang sudah lulus sertifikasi dan
mendapat tunjangan profesi”, ungkap Ichwan
Sumadi.
Ichwan berpesan agar para guru
yang sudah mendapat tunjangan profesi menyisihkan sedikitnya 10 persen untuk
meningkatkan SDM. “10 persen saja sisihkan untuk membeli media pembelajaran,
kursus atau peningkatan kemampuan lainnya seperti bahasa atau tehnologi, “harap
Ichwan. “Sudah saatnya di momen Hari Guru dan HUT PGRI ini guru berfikir maju
untuk menambah kompetensi dan profesionalismenya. Hal yang setara dengan
peningkatan kesejahteraan yang telah diberikan pemerintah terhadap kalangan
pendidik, “imbuhnya. Sedangkan untuk Guru Tidak Tetap (GTT) dan guru swasta
Ichwan berjanji untuk memperjuangkan nasib mereka. “Namun masih ada sebagian
dari guru yang nasibnya belum baik seperti guru swasta dan GTT. Guru-guru
berhak mendapat kehidupan yang layak, jangan sampai guru hidup dibawah garis
kemiskinan. Jangan kuatir PGRI siap berjuang”, tegas
Ichwan bersemangat disambut tepuk tangan gemuruh para hadirin.
Peringatan Hari Guru dan HUT PGRI
kali ini makin meriah dengan suguhan berbagai kreasi seni seperti reyog, tari
kolosal gambyong, drama teaterikal yang mengisahkan perjuangan seorang guru dan
karawitan. Meski ditengah cuaca yang panas namun ribuan guru dengan tertib
mengikuti acara hingga usai. Peringatan hari Guru kali ini dengan tema “Memacu
profesionalisasi guru melalui peningkatan kompetensi dan penegakan kode etik”. Pak
Dhe Karwo dalam sambutannya menyampaikan pentingnya profesionalisme bagi
seorang guru untuk menentukan kualitas pendidikan siswa. “Pendidikan yang
bermutu harus meningkatkan profesionalisme dan etika, guru yang profesional itu
bahan ajarnya bagus, kurikulumnya bagus untuk menentukan kualitas pendidikan
siswa. Kompetensi pribadi dan kompetensi sosialnya menjadi bagian penting dalam
menyampaikan materi kepada muridnya”, ungkap
Pak dhe Karwo.
Dia juga sangat terkesan dengan
sambutan hangat dan ramah tamah masyarakat Ponorogo, juga memberikan apresiasi
positif terhadap ribuan guru yang hadir mengikuti acara dengan tertib dan
beretika. Dalam kesempatan ini pak dhe Karwo juga berjanji akan memperjuangkan
nasib para Guru Tidak Tetap (GTT). “Dari jumlah keseluruhan guru tiga perempat
sudah layak.
Namun seperempat lainnya masih
jauh dari kata sejahtera. Ibarat kereta masih ada gerbong yang tertinggal yakni
teman kita yang masih GTT dan honorer. Pemerintah pusat, propinsi dan daerah
harus memikirkan hal ini. Memperjuangkan nasib mereka, “ungkap Pak dhe Karwo
dalam sambutannya. Pak dhe Karwo juga berharap agar PGRI senantiasa berbenah
diri. Kurikulum, bahan ajar atau materi, cara mengajar, pedagogik, kompetensi
pribadi dan sosial dari para guru harus senantiasa di cek agar dapat
disesuaikan dengan perkembangan jaman.
Diakhir acara disampaikan
penghargaan kepada beberapa bupati kepala daerah terkait diraihnya anugerah
Aksara Utama oleh propinsi Jawa Timur. Juga penghargaan kepada para pemenang
lomba yang diadakan dalam rangka peringatan Hari Guru tahun ini. (wid/any)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ponorogo Sukses Gelar HUT PGRI Ke-67 & Hari Guru Se-Jatim"
Post a Comment