Suara Media Nasional: Atap SDN Kerep Kidul 1 Runtuh, Salah Siapa ?

Atap SDN Kerep Kidul 1 Runtuh, Salah Siapa ?

Posted in |

NGANJUK, SMN - SDN Kerep kidul 1 kecamatan Bagor Nganjuk atapnya runtuh saat sekolah tersebut sedang di rehab. Beruntung runtuhnya atap tersebut ketika masih dalam kondisi di bangun sehingga tidak sampai mencelakakan siswa. Walaupun demikian runtuhnya atap SDNKerep kidul itu menyisakan rasa prihatin karena atap runtuh tersebut ketikapemasangan genting sudah selesai.

SDN Kerep kidul 1 Nganjuk pada tahun 2012 ini mendapat rehab dengan anggaran sebesar Rp 187.457.000, - dimana pengerjaannya dilaksanakan oleh CV Mojopahit. Melihat keadaan dilapangan tampak kayu atap yang patah sehingga genting baru yang dipasang semua hancur berkeping keeping dan berserakan dibawah. diduga ini karena kayu lama yang dipakai sudah tidak kuat menahan beban genting baru yang di pasang.

Pihak rekanan ketika di konfirmasi melalui pelaksana dilapangan pak Yadi menyampaikan bahwa runtuhnya atap tersebut bukan kesalahan pengerjaan karena menurut pelaksana sudah dilakukan sesuai dengan gambar dan RAB. Mungkinkarena kayu lama dipakai kembali dan jarak kuda kuda yang terlalu panjang yaitu sekitar 4m tersebut penyebabnya jadi tidak bisa menahan beban genting baru yang cukup berat.

Sementara untuk rehab kali ini meliputi atap [genting baru dan plafon]dan lantai. Apalagi dalam pengerjaan ada pengawasan dari dinas cipta karya. Ketika ditanya mana gambar rehab bangunan, dijawab bahwa gambar bangunan tidak ada di tempat karena dibawa oleh pengawas. Ketika coordinator pengawas dari Cipta karya di konfirmasi mengenai hal ini menyampaikan bahwa belum mendapat laporan mengenai SDN kerep kidul 1 tersebut dan nanti setelah menerima laporan akan ditindaklanjuti di lapangan dan dilakukan pembenahan. Sementara bagaimana bentuk pembenahannya itu tergantung dinas dikpora karena Cipta karya hanya diminta membantu saja sementara tanggung jawab sepenuhnya ada pada dinas Dikpora Nganjuk.

Apapun alasannya kejadian diSDN Kerep kidul 1 ini mengundang keprihatinan kita. Ketika pihak sekolah mengharapkan adanya perhatian pemerintah akan sarana prasarana belajar yang memenuhi unsur keamanan, kenyamanan dan sehat untuk menunjang proses belajar mengajar tetapi sedikit kelengahan dapat berubah menjadi bencana. Terutama bagi sekolah sekolah yang sudah lama bahkan puluhan tahun belum pernah mendapat rehab tampaknya di perlukan kecermatan dan perhatian khusus dalam penggunaan bahan lama untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan apalagi berhubungan dengan keselamatan generasi penerus bangsa yang sedang menimba ilmu. Bersambung. . Dinas dikpora………. . [JK/RMB]