Anggaran Tumpang Tindih, Kualitas Block Grand Patut Dipertanyakan



PASURUAN, SMN - Dengan diterimanya block grand di MTs Babussalam tersebut diduga ada tanda tanya besar terkait pola pengerjaannya. Mengingat block grand ini berpola swakelola dimana semua unsur harus di libatkan termasuk komite.
Namun aneh, swakelola di MTs Babussalam ini pihak komite tidak tahu menahu adanya block grand senilai Rp 95 juta. "Yang saya tahu hanya bantuan senlai Rp 25 juta saja, kalau yang Rp 95 juta tidak tahu", terang Sumarlin selaku ketua komite mengaku waktu sebelum bantuan turun sempat diberi tahu oleh kepala sekolah, setelah adanya pembangunan dirinya tidak tahu sama sekali.

Terkait dengtan siapa struktur panitia pembangunannya, baik anggaran senilai Rp 25 juta maupun Rp 95 juta. Sumarlin mengaku tidak tahu sama sekali karena memang tidak ada koordinasi sama sekali. Termasuk RAB rehab ruang kelas tersebut. Hasil pantaun Suara Media Nasional ke lokasi sekolahan yang berdiri sejak tahun 2006 silam, tampak besi yang digunakan sebagai sloof hanya besi berukuran 10 dan disinyalir tidak berstandar nasional sebagaimana mestinya. "Maaf mas, sampean coba konfirmasi langsung ke kepala sekoahnya selaku penanggung jawab kegiatan, saya komite hanya sebatas nama saja", tegas Sumarlin dengan raut wajak kesal.
Sudirjo, kepala MTs Babussalam saat dikonfirmasi mengaku bahwa block grand kali ini memang untuk Ruang Kelas Baru (RKB) atau bangunan baru. Padahal secara teknis dengan anggaran Rp 95 juta untuk bangun baru 2 RKB jelas anggarannya tidak mencukupi untuk ukuran ruang kelas 7x8 meter. Padahal sesama penerima block grand hanya pekerjaan rehab ruang kelas bukan bangun baru. Namun hal tersebut dibenarkan Sudirjo bahwa sesuai juklak dan juknisnya untuk bangun RKB baru.
Saat ditanya apa anggrannya mencukupi, dengan enteng Sudirjo yang juga mantan kepala desa ini, mengatakan bahwa pihak ketua panitia pembangunan akan menalangi jika ada kekurangan anggaran. "Kalau ada kekuranggannya Pak Arif (ketua pembangunan) sanggup menalangi kekurangannya", jawab Sudirjo.
Bahkan selain dugaan besi tidak sesuai dengan RAB, bahkan penggunaan bahan material lainnya termasuk campuran semen dan pasir tidak sesbagaimana mestinya. Ditanya terkait bantuan senilai Rp 25 juta, Sudirjo menegaskan bahwa bantuan senilai Rp 25 juta tersebut sifatnya bantuan reguler. Bahkan tanpa merinci bagian mana atau item apa saja yang direhab dan masuk kategori reguler. Mengingat antara bantuan dari block grand dan reguler paket pekerjaannya jadi satu titik. "Ya jagi satu mas yang reguler kan untuk rehab ringan, berhubung ini bangun baru, ya kita realisasikan bangun ruang baru tersebut", ungkap Sudirjo enteng saat itu.
Disinyalir, tumpang tindihnya anggaran tersebut ada ketidakberesan terkait pekerjaan yang ada di MTs Babussalam ini, sehingga hal tersebut banyak wali wurid yang kurang paham.
Sementara itu dalam kesempatan lain, Sumarlin, saat dikonfirmasi terkait Bantuan Siswa Miskin (BSM) juga tidak banyak tahu sama sekali terkait jumlah yang diterima s\persiswa berapa ratus ribu, serta berapa jumlah siswa yang mendapatkan BSM. "Sejak awal adanya BSM saya juga tidak tahu sama sekali mas, berapa juta atau berapa ratus ribu yang diterima lembaga MTs Babussalam untuk BSM", terang Sumarlin yang menyarankan koran ini untuk konfirmasi langsung ke pihak MTs.
Sumarlin menilai selain block grand, BSM yang ada patut dipertanyakan penyalurannya, mengingat baik komite maupun wali murid banyak yang tidak ahu menahu peruntukan, jumlah penerima serta berapa besarnya anggaran yang diterima. "Jangan tanya saya, silahkan tanya kepala sekolah", jawab Sumarlin singkat dengan sedikit emosi. (wan)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Anggaran Tumpang Tindih, Kualitas Block Grand Patut Dipertanyakan"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA