Suara Media Nasional: MI MIFTAKHUL ULUM: Bangun Kepercayaan Kepada Masyarakat

MI MIFTAKHUL ULUM: Bangun Kepercayaan Kepada Masyarakat

Posted in |

PASURUAN. SMN - Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu lembaga pendidikan, terutama masyarakat yang tinggal di pedesaan sangatlah tidak mudah. Seperti yang saat ini dilakukan oleh jajaran pendidik serta kepala sekolah MI [Madrasah Ibtidaiyah] Miftakhul Ulum, Jati Sari, Karangjati, Lumbang, Kabupaten Pasuruan.

Dikatakan Asmuri, kepsek MI Miftakhul Ulum, disela-sela pengawasannya terhadap pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas dari bantuan block grant senilai Rp. 95 juta, bahwa untuk menumbuh kembangkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan tidak lah mudah. Meskipun semua biaya pendidikannya gratis sepenuhnya seperti yang ada di Miftakhul Ulum ini.

"Kami hanya ingin membangun kepercayaan masyarakat terhadap MI Miftakhul Ulum ini, tidak mudah. Oleh karenanya, dengan adanya block grant kali ini kami berusaha untuk meningkatkan sarana dan prasarana berupa rehab ruang kelas", terang Asmuri yang juga anggota PPK kecamatan Lumbang tersebut.

Sehingga, sebagai lembaga pendidikan swasta, paling tidak bisa sejajar dengan lembaga pendidikan negeri. Baik kualitas tenaga pendidik serta sarana pendidikannya berupa gedung yang representatif. Dengan anggaran Rp. 95 juta, MI Miftakhul Ulum merehab 2 ruang kelas, namun demikian berimbas pada pengembangan 1 ruang kelas yang lain serta rehabilitasi 1 kantor. "Karena keterbatasan lahan, rehab 2 ruang kelas utama tersebut kami cor atau kami dak, sehingga tahun-tahun berikutnya kami tinggal meneruskan yang lantai atas saja", kata kepsek Miftakhul Ulum yang memiliki 60 siswa.

Perlu diketahui, wilayah Lumbang sendiri hanya 2 lembaga yang mendapatkan block gran, yakni MI Miftakhul Ulum, Jatisari serta Mts di Cukurguling. Dengan realisasi rehab gedung tersebut, lanjut Asmuri, sedikit demi sedikit kepercayaan masyarakat mulai tumbuh terhadap kualitas pendidikan MI Miftakhul Ulum. Selain menggratiskan seluruh biaya pendidikan bagi para siswanya, pihak lembaga sengaja tidak menarik swadaya dari wali murid meskipun program ini berpola swakelola.

"Bagaimana kami menarik swadaya dari wali murid, perekonomian daerah sini sangat minim, kami hanya membangun kepercayaan dan kami tidak ingin membebani wali murid, nyatanya wali murid bisa menerima serta mensuppoort sepenuhnya adanya block grant ini", kata Asmuri yang pada 2099 kemarin juga mendapatkan block grant untuk rehab kelas lainnya. [wan]