Pendirian SLB Negeri Kediri Terkatung-katung
Posted in |
KEDIRI,
SMN - Pendirian
sekolah luar biasa (SLB) Negeri di Kota Kediri dinilai sudah mendesak. Namun
pembangunan gedungnya terkatung-katung, padahal sejak setahun lalu Walikota
Kediri, Samsul Ashar sudah menyetujuinya. Selama ini, tiga SLB yang ada adalah
milik swasta yang dimungkinkan biaya sekolahnya tidak terjangkau oleh anak-anak
dari keluarga miskin (gakin).
Anggota DPRD
Kota Kediri mempertanyakan kelambanan proses pendirian gedung SLB Negeri yang
sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, namun hingga kini belum juga
terealisasi. “Tahun lalu, Pak Wali sudah menyetujui pendirain SLB Negeri, tapi
mengapa Dinas Pendidikan (Disdik) belum juga mewujudkannya,” kata Anggota DPRD,
Erita Dewi, Minggu (27/1).
Menurutnya,
selama ini di Kota Kediri memang sudah ada tiga SLB namun semuanya milik
yayasan, yang biayanya kurang terjangkau oleh anak-anak gakin. “Kalau di SLB
swasta, saya kira gakin tidak mungkin menyekolahkan anaknya di sana,
terutama yang mempunyai kekurangan fisik atau mental,” ujarnya.
Ditambahkan
Erita, sesuai dengan UUD 45, semua warga Negara Indonesia berhak dan wajib
mendapatkan pendidikan. “Dengan belum dibangunnya atau tersedianya gedung SLB
Negeri, tentu anak-anak yang memiliki kekurangan atau kebutuhan khusus, tidak
bisa bersekolah. Semakin lama tertunda, dikhawatirkan juga semakin banyak
anak-anak itu tidak dapat sekolah. Kemudian secara tidak langsung, Kota Kediri
belum melaksanakan amanah Undang-undang itu,” paparnya.
Karena itu,
Dewan mendesak Pemkot Kediri segera membangun Gedung SLB Negeri.
Alasanya, banyak anak berkebutuhan khusus dari gakin tidak bisa mengenyam
pendidikan dengan alasan biayanya kurang terjangkau. “Kami berharap, tahun ini
sudah bisa dimulai pembangunan Gedung SLB atau minimal tahun ini ajaran baru
sudah bisa dimulai,” harapnya.
Sementara itu,
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri, Gunawan Setyo Budi yang
dikonfirmasi terkait desakan Anggota DPRD, mengatakan, pihaknya sudah memproses
pendirian SLB Negeri tetapi pelaksanaannya masih menunggu persetujuan dari
Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). “Lokasinya sudah kami siapkan
sejak lama namun tinggal menunggu izin dari Kemendiknas. Begitu izin keluar,
kami juga langsung menerima pendaftaran murid baru,” ujarnya.
Lahan yang sudah
dipersiapkan oleh Pemkot, tambah Gunawan, ada di sekitar wilayah Kelurahan Betet,
Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Program atau jenjang sekolah mulai tingkat
SD, SMP sampai SMA. “Jika memang tahun ini izin dari Kemendiknas turun, maka
penerimaan siswa langsung dilakukan dan untuk sementara menempati bangunan
milik Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kelurahan Betet juga,”
pungkasnya.
Sekadar
diketahui, saat ini salah satu SLB yang ada di Kota Kediri adalah SDLB) Putra
Asih. Tahun lalu, siswanya yang mengikuti ujian akhir sekolah berstandar
nasional (UASBN) sebanyak tujuh siswa. Namun sebagian di antara mereka merasa
kesulitan mengerjakan soal hari pertama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
(BI).
Kepala SDLB
Putra Asih, Syamsudin membenarkan jika ada sejumlah siswanya yang kesulitan
mengerjakan soal UASBN hari pertama. Dari tujuh siswa yang ikut UASBN, terdiri
empat putra dan tiga putri siswa tuna rungu. “Kami menyadari mereka kesulitan
mengerjakan soal UASBN. Karena, rata-rata intelegensi anak-anak tahun ini lebih
rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Syamsuddin.
Selain itu,
tambah dia, ada pola penyusunan soal ujian akhir sekolah (UAS) pada 2012 ini
berbeda dari tahun sebelumnya. “Tahun lalu, soal dan kisi-kisinya didrop
langsung dari Provinsi Jatim. Namun tahun ini soal diusulkan dari masing-masing
SDLB dan kemudian dioplos di provinsi. Jadi prosentase jumlah soal yang kami
buat juga kecil,” jelas dia.
Meskipun ada
perbedaan pola pembuatan soal UAS, yang mana nantinya dapat membantu mengatrol
nilai UASBN, dia tetap berharap semua siswanya lulus dengan nilai yang bagus.
Apalagi, nilai UAS dari seluruh siswanya kemarin, berada di atas 6 (standar
menengah). (adv/dprd/gus)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Pendirian SLB Negeri Kediri Terkatung-katung"
Post a Comment