Ketua KPAD: HIV/AIDS Bukan untuk Ditakuti Namun Harus Diwaspadai, Tahun 2012 Terdapat 30 Penderita AIDS di Ponorogo



PONOROGO, SMN - Human Immunodeficiency Virus atau lebih dikenal sebagai HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Infeksi virus ini mengakibatkan penurunan sistem kekebalan yang terus menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome). Fase AIDS disertai dengan berbagai gejala pada penderita seperti demam, diare, TBC yang tidak sembuh-sembuh. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan HIV/AIDS.

Di Ponorogo penderita HIV/AIDS sejak tahun 2001-2012 tercatat 137 orang, 56 orang masih hidup dan 81 lainnya meninggal dunia. Namun yang menarik tren jumlah penderita HIV/AIDS di Ponorogo mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tahun 2001 tercatat 2 orang, tahun 2002 ada 2 orang, tahun 2003 kosong, tahun 2004 ada 2 orang dan tahun 2005 ada 4 orang. Namun di tahun 2011 jumlah penderita AIDS meningkat tajam yakni 43 orang. Meski di tahun 2012 ini jumlah penderita AIDS yang tercatat di dinas Kesehatan kabupaten Ponorogo lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yakni 30 orang namun bukan berarti jumlah penderita HIV/AIDS di Ponorogo menurun. “Kasus HIV/AIDS bagaikan fenomena gunung es jadi yang nampak lebih sedikit daripada yang tidak nampak. Harapan kami dapat menemukan mereka yang terinfeksi HIV sedini mungkin sehingga dapat memberikan penanganan dan pengobatan yang tepat,“ ungkap H. Suhadi Prayitno, SKM. MM kepala dinas Kesehatan Ponorogo.
Oleh karena itu pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait HIV/AIDS kepada masyarakat. Diharapkan sosialisasi ini dapat menambah wawasan mereka akan HIV/AIDS sehingga apabila ada kasus serupa di lingkungan sekitarnya maka dapat mengambil tindakan yang benar. “Terkait dengan penanganan HIV/AIDS kami berjejaring dengan KPA provinsi Jatim dan KPAD Ponorogo, dengan membentuk team Pokja yang melibatkan camat, PKK, dinas Pariwisata, BKKBN dan semua lintas sektor terkait,“ imbuh Dyah Ayu Puspita, SKM. M.Kes kepala bidang P2PL Dinkes Ponorogo.
Pihaknya juga bekerjasama dengan LSM JKPS Cahaya salah satu LSM yang peduli terhadap TKI dan permasalahannya salah satunya HIV/AIDS. Dyah Ayu menambahkan bahwa untuk menangani HIV/AIDS tidak cukup dilakukan oleh dinas Kesehatan saja namun harus didukung oleh semua lintas sektor terkait. Sejauh ini upaya yang dilakukan oleh dinas Kesehatan Ponorogo terkait HIV/AIDS antara lain dengan mengadakan sosialisasi di sekolah-sekolah dan lokalisasi, pendampingan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), pemantauan pengobatan pemberian ARV, konseling terhadap orang yang tersangka HIV/AIDS, pemantauan perkembangan terhadap ODHA dan pendampingan perawatan jenazah ODHA yang meninggal.
Dengan berbagai sosialisasi tentang HIV/AIDS kepada masyarakat diharapkan dapat menambah wawasan kepada mereka bukan malah menambah ketakutan. Juga untuk menghindarkan stigma yang ada di masyarakat terhadap ODHA. Orang yang terkena HIV/AIDS juga berhak hidup bermasyarakat bukan untuk dikucilkan. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh ketua KPAD Ponorogo, Hj. Yuni Widyaningsih, SH. Msi. “Terkait HIV/AIDS kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat makin bertambah wawasannya. Bagaimana bahaya HIV/AIDS, apa penyebabnya, bagaimana cara penularannya dan bagaimana penanganan terhadap mereka yang sudah terkena virus ini. Jadi tidak akan terjadi stigma di masyarakat dan jangan sampai penderita HIV/AIDS dikucilkan karena mereka pun berhak hidup bermasyarakat,“ jelas Hj. Yuni Widyaningsih.
Dengan berbagai sosialisasi yang dilakukan oleh KPAD maupun dinas Kesehatan hendaknya dapat menambah wawasan bukan menambah ketakutan tentang HIV/AIDS. “HIV/AIDS bukan untuk ditakuti namun harus diwaspadai, “pungkasnya. Ida juga berpesan agar semua lintas sektor terkait benar-benar menjalankan program yang telah direncanakan melalui Team Pokja masing-masing. Sehingga masyarakat benar-benar tahu tentang HIV/AIDS dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan ketika terjadi kasus HIV/AIDS disekitarnya. (any)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Ketua KPAD: HIV/AIDS Bukan untuk Ditakuti Namun Harus Diwaspadai, Tahun 2012 Terdapat 30 Penderita AIDS di Ponorogo"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA