Makelar Jabatan Gentayangan di Ngawi
Posted in |
NGAWI, SMN - Detik-detik menjelang gerbong mutasi yang bakal dijalankan bupati
Ngawi diiringi rumor tidak sedap. Kabar adanya makelar jabatan yang turut andil
dalam penentuan pos posisi jabatan beredar. Baik untuk PNS biasa, jabatan
setingkat kasi maupun kabid.
Untuk bisa menduduki kursi empuk di jabatan tersebut tentunya tidak
gratis. Melainkan meminta imbalan berupa uang yang tidak sedikit. Jumlahnya pun
mencapai puluhan juta rupiah. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ngawi,
untuk memuluskan langkah menjadi seorang kasi misalnya minimal menyetor duit Rp
20 juta ke seorang makelar tepercaya. ‘’Saya sudah ditawarti langsung oleh
makelar itu, tapi saya tidak tertarik,’’ terang salah seorang PNS di sebuah
yang namanya enggan dikorankan.
Dijelaskan PNS tersebut, makelar itu bukanlah seorang PNS. Namun
memiliki akses hingga ke bagian kepegawaian baik di satkernya maupun di lingkup
Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Bahkan, seorang kabid di BKD bisa memuluskan
rekan-rekan di satkernya untuk dimutasi ke tempat yang diinginkan asalkan
membayar sejumlah uang. ‘’Karena banyak yang berhasil itu saya percaya jika dia
(makelar jabatan) bagian dari pekerjaannya,’’ ungkapnya.
Menurutnya, praktik makelar jabatan tidak hanya gentayangan tahun
ini. Namun, pada mutasi awal Januari tahun lalu juga terjadi praktik serupa.
Munculnya rencana mutasi oleh Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, membuat sejumlah
oknum mencari kesempatan dengan memberikan janji-janji manis. Tentunya dengan
duit yang masuk kategori gratifikasi itu. ‘’Mereka melakukannya secara rapi,
dan ini sudah menjadi rahasia umum. Mereka tahu sama tahu dan saling
membutuhkan sehingga tidak menguap ke permukaan,’’ tegasnya.
Muhson Hariadi, Koordinator LBH Bhirawa mengatakan, dirinya sudah
mendapat laporan terkait maraknya makelar jabatan menjelang ditariknya gerbong
mutasi oleh bupati. Dari laporan yang diterimanya, untuk jabatan kepala sekolah
SD dihargai Rp 15 juta, jabatan kepala SMA/SMK Rp 20 juta hingga Rp 25 juta,
camat Rp 100 juta. ‘’Untuk guru yang minta dipindah ke tempat yang bagus atau
sekolah favorit tarifnya sekitar Rp 10 juta,’’ tegasnya.
Muhson mengatakan, fakta itu mencerminkan jika mutasi itu tidak
murni mengisi pegawai berdasarkan kecakapan dan kualitasnya SDM-nya. Di sisi
lain, sejumlah oknum yang bersinggungan secara langsung menjadikan mutasi
sebagai ladang mencari keuntungan. Apalagi salah seorang oknum di bagian
kepegawaian cukup berperan memasukkan nama-nama PNS calon termutasi.
‘’Sedangkan pimpinannya tidak melakukan evaluasi ulang, sehingga masih ada
celah untuk melakukan praktik kotor itu. Kecuali kalau pimpinannya juga ikut
menikmati hasil uang haram itu,’’ tegasnya.
Celakanya, kata dia, para elit di Ngawi juga berperan dalam
menetukan pejabat yang akan menduduki pos-pos tertentu berbekal, kedekatan dari
golongan yang sama dan juga kepentingan. ‘’Hal-hal semacam in sudah menjadi
rahasia umum,’’ tegasnya.
Sementara Djono kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Ngawi belum berhasil dikonfirmasi terkait kabar tersebut.
Berkali-kali dihubungi di nomor handphone-nya, Djono tidak merespon. SMS yang
dikirim juga tidak dibalas. (Sy)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Makelar Jabatan Gentayangan di Ngawi"
Post a Comment