Ditinggal Demokrat, Golkar Tenang
Posted in |
KOTA MADIUN, SMN - Rekom DPP Partai Demokrat untuk
pasangan Bambang Irianto–Sugeng Rismiyanto ditanggapi dingin Partai Golkar yang
pada pilkada 2008 berada dalam satu gerbong. Sekretaris DPD Partai Golkar Kota
Madiun Arief Purwanto menegaskan, pihaknya tidak kecewa dengan fenomena politik
itu. ’’Dalam politik itu sudah biasa,’’ katanya, kepada Jawa Pos Radar Madiun,
kemarin (28/1).
Dari sisi historis, lanjut Arief, Golkar memang punya hubungan
koalisi dengan Demokrat saat pilkada 2008. Saat itu, partainya menyodorkan nama
Sugeng Rismiyanto sebagai bakal calon wakil wali kota, untuk mendampingi
Bambang Irianto. Nah, sekarang Sugeng Rismiyanto kembali berpasangan bersama
Bambang Irianto yang menurut Arief, tanpa diketahui Partai Golkar.
Arief menyatakan, pihaknya tidak mempersoalkan dan memberikan ruang
kepada publik untuk menilai. Menurutnya, dalam dunia politik itu ibaratnya
tidak ada teman abadi dan musuh yang kekal. ’’Ke depan kami akan hati-hati,
semua dijadikan pengalaman. Politik memang perlu komitmen-komitmen,’’
tambahnya.
Karena kursi Golkar di DPRD tidak mencukupi memberangkatkan pasangan
bakal calon wali kota dan wakil wali kota sendiri, opsi yang bakal ditempuh
adalah koalisi. Saat ini, dijajaki rencana pembentukan koalisi besar yang
dimotori Golkar. Di antaranya dengan PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PKNU, dan
Partai Hanura. ’’Sekarang prosesnya masih intens lobi-lobi politik. Koalisi
dipilih Golkar pada Pilkada 2013 mengingat kami tidak bisa berangkatkan
pasangan calon sendiri,’’ papar Arief.
Dia masih punya keyakinan, koalisi besar bakal terwujud jika semua
dapat menyatukan visi dan misi, meski di masing-masing parpol ada mekanisme. Misalnya
di PDIP terdapat penjaringan dan ditentukan rekom oleh DPP. Berikutnya, di
Golkar ditentukan dalam mekanisme survei oleh DPP. ’’Masih ada waktu, jangan
tergesa-gesa, silakan kalau parpol lain start lebih dulu,’’ ujarnya.
Sementara itu, PKB Kota Madiun merespons biasa langkah Partai
Demokrat Kota Madiun tancap gas lebih dulu dalam menentukan paket pasangan
bakal calon. Ketua DPC PKB Ngedi Trisno Yhusianto mengatakan, pihaknya bakal
menunggu hasil rapat koordinasi dengan DPW PKB Jatim pada 5 Februari mendatang.
’’Akan dibahas apakah di daerah harus sinergi dengan keputusan dalam pilgub
mendukung Khofifah (Khofifah Indar Parawansa, Red) atau berbeda,’’ tuturnya.
Pasalnya, sejumlah kandidat dalam Pilgub disebut-sebut berasal dari
parpol lain. Dijelaskan, PKB Kota Madiun juga tidak dapat berjalan sendiri
karena hanya memiliki tiga kursi di DPRD. Sehingga, diperlukan koalisi atau
mendukung pasangan yang diusung parpol lain. ’’Keputusannya DPW yang
memerintakan. Pasti DPW tahu yang tepat koalisi dengan mana,’’ jelas Ngedi.
Dia menyatakan siap macung setelah ada kesepakatan koalisi dengan
parpol lain. Dengan catatan, ada pihak luar yang memberikan dana stimulan.
’’Kalau ada stimulan Rp 1 miliar saja, saya siap, siapapun itu yang memberikan.
Itu sebagai kesungguhan respons dari pihak luar,’’ jelasnya. (Sy)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ditinggal Demokrat, Golkar Tenang"
Post a Comment