Pasar Kedungrejo Baru Sepi Ditinggal Pedagang


Sidoarjo, SMN - Setelah sekitar 5 bulan yang lalu di relokasi ke pasar kedungrejo baru,jumlah pedagang yang  menempati lapak ataupun kios semakin lama tak kurang dari 50 pedagang.Banyak hal yang mendukung tak tercapainya target pendapatan dari pasar yang dibangun selama 3 tahun anggaran tersebut.
Kembalinya pedagang ke pasar lama menjadi salah satu sebab sepinya transaksi jual beli dipasar tradisional yang loksinya paling utara yang dimiliki pemkab sidoarjo.Para pedagang yang memenuhi jalan kampung dan protokol di fly over ,mengaku sepi bila menggelar dagangan  di pasar baru,bahkan berujung merugi.Warga enggan masuk ke pasar baru meskipun lebih bersih dan luas.Anehnya para mantri atau pegawai pasar waru tidak banyak bertindak atas eksodusnya para pedagang pasar tersebut.
H.Mustajab,kordinator pasar kedungrejo,mengatakan,kita sudah memakai berbagai macam cara untuk meramaikan pasar baru,tapi tetap saja sepi dan ditinggal pedagang kembali kesekitar pasar lama.Kondisi pasar seperti ini sudah kita laporkan ke dinas (dinas pasar)tapi belum ada tanggapan dan solusi.
“Kondisi ini berakibat pada turunnya hasil restribusi yang hanya mencpai Rp.140 ribu per hari,padahal target per hari dari pasar kedungrejo seharusnya Rp.545 ribu.Jadi setiap harinya kita harus menanggung kekurangan setoran”,terang Mustajab.
Unit Pelaksanan Teknis pasar Wadung Asri,HM.Yazid yang meliputi pasar wadung asri,gedangan dan kedungrejo mengaku,sudah tak habis pikir mengatasi problem yang ada di pasar kedungrejo baru.”Saya sudah koordinasi dengan dinas untuk mencari solusi meramaikan pasar baru kedungrejo,tapi belum ada titik temu terutama soal dana untuk menertibkan pedagang yag kembali ke jalan kampung dan protokol di bawah fly over”,kata HM.Yazid. (Gus)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

3 Response to "Pasar Kedungrejo Baru Sepi Ditinggal Pedagang"

  1. badrun says:
    October 31, 2016 at 1:59 PM

    PASAR WARU KEDUNG REJO SEPI KARENA JATAH RELOKASI YANG SEHARUSNYA DITERIMA OLEH PEDAGANG PASAR WARU LAMA DIKUASAI OLEH OKNUM PASAR. BANYAK DITEMUKAN LAPAK YANG KOSONG KARENA MEMANG OLEH OKNUM DISIAPKAN UNTUK DIJUAL BUKAN UNTUK BERJUALAN. DARI SEGI PELANGGAN BANYAK YANG TIDAK MAU BERKUNJUNG KEPASAR WARU KEDUNGREJO BARU DIKARENAKAN OLEH PREMAN OKNUM PARKIR LIAR TANPA KARCIS PARKIR YANG DIKELUARKAN OLEH PEMKAB SIDOARJO.

    TOLONG PEMERINTAH PUSAT TERUTAMA DINAS PASAR UNTUK SUDI KIRANYA MENANGANI HAL INI. PEMERINTAH KABUPATEN PURA-PURA TIDAK TAU ATAU TERLIBAT TENTANG MASALAH INI

  2. marjuki Says:
    November 19, 2016 at 1:23 AM

    SAYA KECEWA DENGAN ADANYA PREMAN PARKIR LIAR YANG DI PELIHARA OLEH OKNUM PASAR KEDUNGREJO WARU. benar apa yang dikatakan pak badrun. saya juga korban dari parkir liar yang ada di pasar waru baru. Ketika saya masuk kepasar waru sudah dicegat di tengah pasar oleh beberapa pemuda dengan menggunakan seragam parkir dan memberikan secarik kertas parkir. TAPI SAYA KECEWA dengan parkir yang digunakan memang benar ada tulisan parkir pasar waru tapi tampaknya seperti karcis abal-abal, apalagi tanggal yang tertera tidak sesuai. Saya tanya dimana tempat parkir, para tukang parkir itu ngomong "masukkin aja pak ketempat belanja bapak" saya heran , berarti ini bukan karcis parkir tapi karcis masuk, buktinya sampai di dalam pasar saya parkir di depan penggilingan dan saya juga yang jaga sambil nunggu istri saya belanja. sepulang belanja saya kembali ditahan oleh para penjaga parkir tadi. Saya menanyakan perihal karcis yang mereka berikan. Tapi tidak ada satupun yang bisa menjawab apa benar itu karcis yang di keluarkan oleh pemerintah kabupaten atau karcis cuman bikinan oknum preman dan mereka adalah anjing yang menjaga. Tiba-tiba salah seorang dari mereka yang agak perawakan gendut hitam jelek , seperti tidak mandi, mengeluarkan nada tinggi dan memaksa saya untuk mengeluarkan sejumlah uang yang mereka minta sesuai dengan tulisan di karcis yaitu 2000. Mereka mulai mendekati mobil saya dengan muka marah. Lantas istri saya mengeluarkan uang 5000 karena kita tidak punya pecahan 2000. Dengan harapan diberikan kembalian tapi malah gak diberikan, malah mereka terutama yang jelek hitam itu dengan nada tinggi menyuruh kami untuk segera pergi. Saya mau berurusan dengan mereka tapi ditahan oleh istri saya. istri saya mengingatkan saya untuk bersabar apalagi kalau kita hanya berdua, sementara para PREMAN PARKIR LIAR PASAR WARU BARU itu ada banyak dan mereka beraninya hanya main keroyok. Atas saran istri akhirnya saya putuskan untuk langsung pergi. Setelah itu saya tidak pernah lagi ke pasar waru baru. MALU SAYA. JAMAN SEKARANG KOK MASIH BANYAK PREMAN ANJING PARKIR LIAR YANG DIPELIHARA OLEH OKNUM PEMDA PASAR, MANA PIHAK BERWAJIB TERUTAMA POLISI. APA JUGA SUDAH TERIMA SUAP DARI OKNUM YANG TERLIBAT? PANTAS SAJA PASAR WARU SEPI. SEUMUR HIDUP SAYA TIDAK AKAN PERNAH MAU MASUK PASAR WARU BARU

  3. nurlela Says:
    May 18, 2017 at 12:58 PM

    Saya juga malas datang ke pasar waru. bukannya malah dapat barang yang saya cari malah duit habis hanya untuk parkir yang tidak jelas. Parkir berlangganan yang dikeluarkan pemkab sidoarjo tidak berlaku dipasar waru. Saya kecewa dengan pemerintah pasar yang memelihara preman parkir liar.


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA